Tema sexual awakening, atau kebangkitan seksual sudah bukan menjadi hal yang asing di film. Sebut saja film Todd Haynes “Carol,” hingga cerita unik dari “XXY.” Kali ini, sosok utamanya adalah seorang nenek, yang punya panggilan seperti judul film ini, “Mamacruz.”

Cruz, yang diperankan oleh Kiti Manver, merupakan seorang perempuan paruh baya yang sehari-hari menghabiskan kesehariannya di rumah dan gereja. Ia tinggal bersama suaminya, dan juga cucu perempuan yang sedang dititipkan putrinya. Sehari-hari, keahliannya dalam menjahit dan melukis, membuatnya dipercaya oleh gereja untuk memperbaiki kostum ataupun patung-patung sakral.

mamacruz
Courtesy of Canal Sur Television, La Claqueta, Instituto de la Cinematografía y de las Artes Audiovisuales, La Cruda Realidad, Pecado Films © 2023

Sebetulnya, apa yang digambarkan Cruz disini hanya sebagai potret ibu rumah tangga biasa, yang rajin ke gereja dan tidak suka berbuat yang aneh-aneh. Tidak ada sama sekali yang terasa tercela. Suatu ketika, disaat Ia sedang asyik menggunakan tablet, tiba-tiba muncul sebuah iklan pop-up yang membuatnya terbawa ke dalam sebuah situs porno. Situs ini seakan memberi ‘klik’ pada Cruz, dan membawa penonton ke dalam perjalanannya akan kebangkitas seksualnya.

Film ini disutradarai dan ditulis oleh Patricia Ortega, yang didedikasikan untuk ibunya. Di dalam sebuah wawancara, Ia terinspirasi setelah membuka hidden box Ibunya yang berisi sebuah foto telanjang. Hal ini kemudian membawanya untuk membangun karakter Cruz. Film ini baru saja dirilis 21 Januari yang lalu di Sundance Film Festival, dan merupakan bagian dari in competition – World Cinema Dramatic.

mamacruz
Courtesy of Canal Sur Television, La Claqueta, Instituto de la Cinematografía y de las Artes Audiovisuales, La Cruda Realidad, Pecado Films © 2023

Mengikuti penampilan Manver di dalam film ini sungguh menarik. Manver, yang telah hadir dalam ratusan film, kembali akan membawa penonton lewat sebuah totalitas akting yang amt mencuri perhatian. Bila sekilas, kita akan melihat Cruz tampak seperti sosok yang biasa. Akan tetapi, semakin ditelisik, Cruz juga seorang manusia, yang juga memiliki kebutuhan seksual.

“Mamacruz” mengangkat isu seksualitas yang dikombinasikan dengan unsur religius. Di satu sisi, Ia menyorot para perempuan religius yang hidup teratur terlihat baik, tetapi kadang di satu sisi suka julid. Di sudut lain, Ia menyorot para perempuan yang hidupnya lebih terbuka, frontal, tapi saling membangun. Pada konteks ini, Cruz seakan berada terjebak di antara keduanya.

mamacruz
Courtesy of Canal Sur Television, La Claqueta, Instituto de la Cinematografía y de las Artes Audiovisuales, La Cruda Realidad, Pecado Films © 2023

Yang saya sukai disini adalah bagaimana upaya Cruz memberontak. Ketika Ia yang tiba-tiba tidak menghadiri misa dan mendapat teguran dari, Ia hanya berupaya menutupi aksinya dengan hemat kata. Menariknya, walaupun Mama Cruz tidak melakukan sesuatu yang kelewatan batas, Ia hadir dengan polosnya untuk melakukan pengakuan dosa, yang keliatan juga membuat sang pastor tercengang dalam pandangan saya. Ataupun juga ketika Ia bertanya pada anaknya tentang kapan terakhir kali Ia mengalami orgasme. Hahaha…

Salah satu yang berkesan adalah bagaimana upaya rekonsiliasi yang dibentuk film ini. Masalah Cruz dengan cucu perempuannya, ataupun terhadap pemikiran konservatifnya yang ditentang sang anak, sampai tentang perumpaan dua pot bunga tentang hubungannya dengan sang suami. Hal-hal tersebut terasa seperti sebuah sentilan yang memberikan sebuah konklusi bahwa yang dibahas film ini tidak sekedar sebuah sexual reawakening.

mamacruz
Courtesy of Canal Sur Television, La Claqueta, Instituto de la Cinematografía y de las Artes Audiovisuales, La Cruda Realidad, Pecado Films © 2023

Sebagai salah satu jebolan Sundance tahun ini, “Mamacruz” akan membawa penonton ke sebuah perspektif yang menarik. Hal-hal seksualitas yang kadang dipandang sebelah mata dengan agama, seakan dikaitkan dan menyadarkan bagaimana Mama Cruz juga tetap seorang manusia. Belum lagi dengan kesan patriarki yang amat Ia hargai. Overall, “Mamacruz” adalah sebuah potret menarik yang membawa kita ke dalam hal yang paling dasar, tentang bagaimana kita memaknai dan hidup sepenuhnya, dari seseorang yang terjebak di kehidupan paruh bayanya. Wonderful!

Mamacruz (2023)
84 menit
Comedy, Drama
Director: Patricia Ortega
Writer: Patricia Ortega, Jose Ortuno
Full Cast: Kiti Mánver, María José Mariscal, Paula Díaz, Pepe Quero, Loles Gutiérrez, Úrsula Díaz Manzano

#681 – Mamacruz (2023) was last modified: Januari 24th, 2023 by Bavner Donaldo