Agak cukup tidak biasa ketika Hollywood bereksperimen dengan kisah cinta sesama wanita. “Carol”, yang merupakan salah satu unggulan The Weinstein Company di tahun 2015, menghadirkan sebuah percintaan terlarang dari era 1950-an, suatu hal tabu dimasa itu.

Film ini berawal dari kehidupan seorang shopgirl, Therese Belivet, yang diperankan oleh Rooney Mara. Ia bekerja di sebuah toko mainan dan hidup bersama seorang pria yang mencintainya, yang sebentar lagi akan meminangnya. Suatu ketika, saat Ia sedang bekerja, Ia cukup banyak mengamati para calon pembeli di toko. Satu tatapan sempat Ia tujukan pada seorang wanita high class yang dilihatnya dari jauh. Tanpa disadari, wanita itu pun hadir di depannya dan menanyakan tentang ketersediaan sebuah mainan untuk putrinya. Inilah gambaran pertemuan pertama Therese dengan Carol, yang diperankan oleh Cate Blanchett.

carol
Courtesy Number 9 Films, Dirty Films, Film4, HanWay Films, Infilm, Killer Films, StudioCanal, The Weinstein Company © 2015

Usai pertemuan tersebut, Carol meminta agar mainan yang dipesannya dapat dikirimkan ke rumahnya. Akan tetapi, Ia meninggalkan sarung tangannya, yang kemudian menjadi cikal bakal kedekatan keduanya. Kedekatan keduanya menjadi semakin intim seiring dengan Therese yang tanpa waktu panjang selalu menerima ajakan-ajakan Carol.

Kisah “Carol” sendiri adalah hasil adaptasi Phyllis Nagy dari sebuah novel temannya, Patricia Highsmith, yang berjudul “The Price of Salt.” Patricia Highsmith sendiri sebetulnya adalah salah seorang novelis dari “Strangers on The Train” yang kemudian difilmkan oleh Hitchcock di tahun 1951. Ia menggunakan nama Claire Morgan sebagai pseudonym penulis, mengingat tema lesbian yang cukup tabu pada jaman itu. Novel karangan Highsmith sendiri sempat berganti judul menjadi “Carol” dalam cetakan tahun 1990 dan menggunakan nama asli pengarangnya sebagai penulis. Mengadaptasi kisah temannya ini ternyata bukan hal mudah bagi Nagy. Perlu sekitar 11 tahun untuknya dalam mengadaptasi kisahnya sebelum akhirnya berhasil dibuat ke dalam naskah.

picture3
Courtesy Number 9 Films, Dirty Films, Film4, HanWay Films, Infilm, Killer Films, StudioCanal, The Weinstein Company © 2015

Bicara tentang hasil adaptasinya, Nagy masih mempertahankan cara Highsmith untuk mengemas ceritanya yang sebetulnya diceritakan melalui sudut pandang Therese. Memang sebetulnya ada sedikit yang berbeda dengan novelnya, sebut saja pekerjaan Therese yang sebenarnya adalah theatre set designer dan diubah menjadi photographer di versi filmnya. Karakter Carol dalam film ini juga memberi tantangan tersendiri bagi Nagy. Carol dalam versi aslinya tidak pernah dideskripsikan secara umum, karakter ini selalu digambarkan versi perspektif Therese. Hal ini membuat Nagy harus bekerja keras memahami motivasi hingga kehidupan Carol dari penjelasannya, hingga akhirnya menjadi karakter Carol seperti yang ditampilkan Cate Blanchett dalam film ini. Bicara tentang naskahnya, saya cukup menyenangi penggambaran karakter Therese yang lama-kelamaan mulai tergambar dengan sosok yang sebenarnya.

Film drama ini disutradarai oleh Todd Haynes. Haynes sendiri cukup dikenal dalam “Far From Heaven” ataupun miniseri HBO berjudul “Mildred Pierce” yang diperankan oleh Kate Winslet. Penyajian film ini sangat menarik. Haynes membawa penonton ke sebuah perjalanan cinta lesbian yang dikemas cukup berkelas dan berkesan dalam penuh makna. Salah satunya kesuksesan tersebut juga berasal sinematografi film ini, yang dikomandoi Edward Lachman, dengan menghadirkan kesan cukup dalam hampir di setiap adegan yang diambil menggunakan kamera Super 16 mm.

picture6
Courtesy Number 9 Films, Dirty Films, Film4, HanWay Films, Infilm, Killer Films, StudioCanal, The Weinstein Company © 2015

Kombinasi ini didukung juga dengan penggunaan score karangan Carter Burwell yang menyajikan musik iringan instrumen, serta menguatkan romansa Carol dan Therese dengan cara yang natural seakan menghidupkan emosi ceritanya kepada penonton. Ini belum lagi diramaikan dengan OST film-nya yang memadukan lagu-lagu yang populer dari era 50-an “Easy Living”, “That’s The Chance You Take”, ataupun “A Garden in The Rain.”

Bila membahas penampilan Blanchett dan Mara: it’s a wonderful chemistry! Blanchett cukup sangar untuk hadir begitu sensual, memikat, serta anggun dalam sosok Carol. Walaupun dikesankan cukup misterius, Blanchett kembali menunjukkan sebuah konsistensi tanpa henti setelah “Blue Jasmine”, “Notes on a Scandal”, “I’m Not There” hingga “The Aviator.” Saya cukup sedikit terkejut saat menyaksikan dialog pertama Blanchett dengan husky voice-nya, yang sedikit mengingatkan saya dengan mendiang aktris Lauren Bacall.

picture7
Courtesy Number 9 Films, Dirty Films, Film4, HanWay Films, Infilm, Killer Films, StudioCanal, The Weinstein Company © 2015

Lain halnya dengan karakter Therese, yang diperankan Rooney Mara. Mara yang sebelumnya cukup populer dengan versi remake “The Girl with The Dragoon Tattoo” hadir dengan sosok yang girly dan cukup innocent di film ini. Walaupun memang terkesan agak cukup strange, salah satu tuntutan karakternya, namun Mara benar-benar membuat saya cukup terkejut setelah mengetahui karakter Therese yang sebenarnya. She was look so innocent at first glance and I was trapped with this look.

Perpaduan Blanchett dan Mara yang cukup sukses dalam film ini seakan membius penonton untuk menggali lebih dalam informasi dari karakter keduanya yang memang dikesankan cukup misterius. Saya cukup menyukai bagaimana dua sosok ini lebih menggambarkan banyak hal secara tatapan atau gerakan lainnya sebagai cara berinteraksi tanpa dialog untuk membangun keintiman keduanya.

Sebagai penutup, “Carol” mungkin lebih mudah cukup dijelaskan sebagai kisah cinta sepasang lesbian yang cukup berkelas, lewat sentuhan emosi yang mendalam dari kemisteriusan jati diri kedua karakternya. It’s a romance of a depressing socialite who coincidentally fell in love with someone who fanatize her…  

Carol (2015)
R, 118 menit
Drama, Romance
Director: Todd Haynes
Writer: Phyllis Nagy, Patricia Highsmith
Full Cast: Cate Blanchett, Rooney Mara, Kyle Chandler, Jake Lacy, Sarah Paulson, John Magaro, Cory Michael Smith, Kevin Crowley, Nik Pajic, Carrie Brownstein, Trent Rowland, Sadie Heim, Kk Heim, Amy Warner, Michael Haney, Wendy Lardin, Pamela Evans Haynes, Greg Violand, Michael Joseph Thomas Ward, Kay Geiger, Christine Dye, Deb G. Girdler, Douglas Scott Sorenson, Ken Strunk, Mike Dennis, Ann Reskin, Annie Kalahurka, Linnea Bond, Steven Andrews, Tanya Smith, Ryan Wesley Gilreath, Chuck Gillespie, Jeremy Parker, Giedre Bond, Taylor Frey

#190 – Carol (2015) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo