Setiap tahun, banyak orang akan berbondong-bondong ke negeri Paman Sam. Sejak dulu, para imigran mencoba menembus negeri superpower ini, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Sebuah film dari Spanyol berjudul “Upon Entry” akan membawa penonton ke dalam cerita singkat, namun detil akan suatu interogasi di kantor imigrasi Amerika.

Cerita berawal dari pasangan Diego dan Elena, diperankan oleh Alberto Ammann dan Bruna Cusi, yang memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat. Elena sendiri sehari-hari merupakan seorang penari kontemporer, yang ceritanya amat beruntung. Ia memenangkan lotere visa dari pemerintah Amerika Serikat, yang membuat dirinya dan pasangan domestik untuk pindah kesana. Keduanya pun bertolak menuju Miami, namun harus mampir dulu di New York.

upon entry
Courtesy of Zabriskie Films, Basque Films, Sygnatia, ICEC, TV3, Institut Ramon Llull © 2022

Dalam rangka edisi transit, setiap penumpang diwajibkan untuk melewati kantor imigrasi. Pengecekan imigrasi yang intimidatif, awalnya memang membuat keduanya terasa tegang. Apalagi ditambah dengan para officer yang punya sampul tegas, keras, dan tidak dapat bernegosiasi. Apesnya, ketika keduanya diperiksa, paspor keduanya malah dimasukkan ke dalam kantung plastik, yang malah membawa mereka ke dalam kantor imigrasi. Niat untuk transit dan menuju Miami pun menjadi pupus.

Sebagai salah satu penikmat acara dokumenter, terutama seperti airport investigation yang sering diangkat oleh National Geographic, membuat “Upon Entry” terasa tidak begitu asing bagi saya. Kisah-kisah orang yang ingin masuk Amerika Serikat, memang terbilang sedikit hoki-hokian. Pada satu sisi, para officer berupaya untuk membatasi orang-orang yang membawa barang terlarang, seperti penyelundupan narkoba, ataupun orang-orang yang ingin bekerja disana. Alhasil, interogasi secara acak yang dilakukan memang akan terasa cukup intimidatif.

upon entry
Courtesy of Zabriskie Films, Basque Films, Sygnatia, ICEC, TV3, Institut Ramon Llull © 2022

Baiknya, film yang berjudul asli “La llegada” ini terasa sederhana dan dieksekusi dengan amat baik oleh kedua sutradaranya, Alejandro Rojas dan Juan Sebastian Vasquez, yang juga sama-sama menulis ceritanya. Upaya detil demi detil, yang mungkin kadang terlihat berbeda, terasa hadir cukup natural. Begitupula dengan penggunaan aktor pendukung Amerika yang terasa pas, yang kadang jadi aspek kelemahan film-film Non-US.

Dari sisi penceritaan, saya menyukai upaya “Upon Entry” untuk menggambarkan karakter Diego dan Elena. Keduanya yang hanya berawal dari pengecekan biasa, berlanjut dengan pengelupasan cerita-cerita yang malah sebetulnya rahasia dari satu diantara mereka. Jadinya, ceritanya makin jadi runyam dan menarik untuk disimak.

upon entry
Courtesy of Zabriskie Films, Basque Films, Sygnatia, ICEC, TV3, Institut Ramon Llull © 2022

Walaupun terasa singkat, penampilan Ammann dan Cusi patut diperhitungkan. Saya amat menyukai cara Cusi yang awalnya menurut saya terasa menyebalkan, namun berhasil membangun simpati saya seiring berjalannya cerita. Begitupula dengan supporting cast yang diperankan oleh Laura Gomez. Saya amat menyukai caranya yang hadir amat tegas dan memang rese.

Film yang dirilis di Tallin Black Nights Film Festival ini berdurasi tidak sampai satu setengah jam berhasil dikemas dengan baik. Film ini juga menutup ceritanya dengan penggunaan track musik yang pas, yang sebetulnya merupakan satu-satunya lagu yang dipakai di film ini. Saya menikmati jalan ceritanya yang terus membangun rasa penasaran. “Upon Entry” berhasil mengeksekusi ceritanya dengan begitu efektif. Tontonan intimidatif nan penuh kejutan. Unexpectedly intimidating…

Upon Entry (2022)
77 menit
Drama
Director: Alejandro Rojas, Juan Sebastian Vasquez
Writers: Alejandro Rojas, Juan Sebastian Vasquez
Full Cast: Alberto Ammann, Bruna Cusi, Ben Temple, Laura Gomez, David Comrie, Colin Morgan, Gerard Oms
#767 – Upon Entry (2022) was last modified: Januari 2nd, 2024 by Bavner Donaldo