“Leonor Will Never Die” merupakan film asal FIlipina yang berkisah tentang Leonor Reyes,  seorang mantan filmaker di periode 80-an. Suatu hari, ia melanjutkan skenario yang dulu pernah ia tulis tetapi belum selesai, berjudul “Ang Pagbabalik ng Kwago” aka “The Return of Kwago”. Sayangnya, ia belum dapat melanjutkan skenarionya lantaran sebuah televisi mendarat di kepala Leonor yang kemudian membuatnya jatuh koma. Tak disangka, Leonor memasuki dunia mimpi yang merupakan dunia dari skenario yang ia tulis. Di dalam dunia itu, ia mencoba menyelesaikan skenarionya yang belum selesai.

Tepat setelah menyelesaikan serentetan momen-momen gila di “Leonor Will Never Die”, saya jadi penasaran dengan perspektif Martika Ramirez Escobar selaku sutradara dan penulis. Ternyata film ini memakan waktu produksi selama 8 tahun! Sebagai debut penyutradaraan-nya, tentu saja banyak sekali yang ingin diangkat oleh Ramirez. Untungnya, Ia cermat mengemas banyak hal tersebut menjadi sajian yang terasa liar, gila namun terasa dekat. Film ini sebenarnya punya dasar cerita yang sederhana namun banyak sekali isu yang diangkat. Mulai dari kehidupan sederhana di filipina, pensiunan filmaker yang membeli kaset bajakan, keluarga, hubungan ibu dan anak, writer’s block, kehilangan dan mungkin masih banyak lagi. Ramirez jelas cerdas meramu semua itu dengan plot yang terjaga rapih tanpa harus saling tumpang tindih.

leonor will never die
Courtesy of Arkeofilms, Globe Studios © 2022

Saya suka bagaimana film ini menggambarkan mimpi Leonor di saat koma dengan kehidupan di dunia nyata menjadi dua universe yang sangat berbeda. Di dunia nyata, aspek ratio yang digunakan adalah 16:9, sedangkan di dunia mimpi menggunakan konsep seperti film-film pada tahun 80-an, dengan aspek ratio 4:3, saturasi warna retro dan setiap aktor menggunakan ADR (Automatic Dialogue Replacement) dimana tiap aktor merekam ulang suara mereka di studio. Meskipun film berjalan paralel dengan dua universe atau dua plot dengan tipe visual berbeda, tetapi saya tidak merasakan adanya kejanggalan. Berkat penulisan skenario yang baik dan built-up karakter yang kuat, hal ini justru malah sangat membantu penonton mendapatkan pengalaman visual yang menarik. Kita juga bisa melihat betapa cintanya Leonor terhadap dunia tersebut yang mengingatkannya dengan dunia film dan Ronwaldo, anaknya yang sudah mati.

leonor will never die
Courtesy of Arkeofilms, Globe Studios © 2022

Ada satu hal yang unik jika membicarakan Ronwaldo. Dalam film ini ada 2 karakter bernama Ronwaldo yang diperankan oleh dua aktor berbeda — anak Leonor yang sudah mati dan karakter utama di skenario yang ditulis Leonor.  Ronwaldo yang sudah mati dihadirkan seperti hantu yang berwujud  transparan, dan uniknya dia bisa berkomunikasi dengan manusia. Sedangkan Ronwaldo di dunia mimpi yang diciptakan Leonor sukses membangkitkan sisi emosional, mengingat Leonor menciptakan karakter tersebut atas dasar rasa kehilangan anaknya.

leonor will never die
Courtesy of Arkeofilms, Globe Studios © 2022

Film ini jelas sebuah sajian ringan yang sangat menyenangkan. Di bagian awal masih terasa ‘normal’ tetapi begitu kuat di bagian built-up karakternya. Di paruh kedua baru muncul momen2 di luar nalar yang dijamin akan membuat mulut penonton terngaga lebar yang sukses membuat saya terbahak-bahak. Intensitas kegilaan itu terus berlanjut hingga klimaks, yang membuat saya sempat ragu bagaimana Martinez akan menghakhiri kisah gila ini. Beruntungnya, segala kegilaan itu diakhiri juga dengan konsep yang tidak akan pernah bisa saya bayangkan.

leonor will never die
Courtesy of Arkeofilms, Globe Studios © 2022

Overall, “Leonor Will Never Die” adalah film nyeleneh dan gila yang mungkin saja bisa dinikmati oleh semua orang. Punya karakter yang bagus, cerita yang unik, fight scene yang seru, dan berhasil juga di sisi emosionalnya. Belum lagi performa Sheila Fransisco yang luar biasa. Perannya punya layer emosi yang cukup sulit, dan Sheila sukses memerankan Leonor dengan sangat baik. Martika Ramirez Escobar sudah membuat sebuah surat cinta untuk perfilman di tahun 80-an. Tidak sabar untuk menanti film-film selanjutnya!

Leonor Will Never Die (2022)
101 menit
Drama
Director: Martika Ramirez Escobar
Writer: Martika Ramirez Escobar
Full Cast: Sheila Francisco, Bong Cabrera, Rocky Salumbides, Anthony Falcon, Rea Molina, Allan Bautista, Tami Monsod, Dido de la Paz, Ryan Eigenmann, Don Melvin Boongaling, Raion Sandoval, Opaline Santos
#652 – Leonor Will Never Die (2022) was last modified: Desember 17th, 2022 by Agung Wibisono