Ada yang ingat dengan lagu “The Wind Beneath My Wings”-nya Bette Midler? Dari film “Beaches”-lah lagu ini berasal. Disutradarai oleh Garry Marshall, kisah melodrama ini mengedepankan dua karakter utama mereka, CC dan Hillary.
Suatu ketika di pantai Atlantic City, Hillary kecil kehilangan arah. Ia bingung bagaimana Ia bisa kembali ke hotelnya. Saat yang bersamaan, Ia bertemu dengan CC kecil, yang diperankan Mayim Bialik. Dengan niat baiknya, Ia mau mengantarkan Hillary. Akan tetapi, sang Ibu kemudian datang dan mengajak mereka berdua ke sebuah audisi untuk CC.
CC kemudian melakukan audisi untuk sebuah posisi di film. Akan tetapi, karena merasa kecewa lantaran ada pesaing lainnya yang ikut audisi, Ia kemudian mengalami konflik kecil dengan Ibunya. Lewat kesempatan itu, Hillary membangun kedekatan dengan CC. Semenjak saat itu, keduanya terus menerus saling berkirim surat, walaupun berasal dari kelas ekonomi yang berbeda.
CC dewasa, yang diperankan oleh Bette Midler, telah berangkat menjadi wanita mandiri yang senang bekerja keras. Ia mencoba audisi untuk Broadway, hingga rela menjadi penyanyi dalam kostum kelinci. Berbeda dengan Hillary, yang diperankan oleh Barbara Hershey, Ia telah mengambil karir menjadi seorang pengacara. Latar belakangnya dari keluarga yang kaya, membuatnya bisa masuk ke Universitas andalah di negerinya dan Ia masih merasa di kerangkeng. Walaupun telah dewasa, keduanya tetap saling surat-menyurat tanpa pernah bertemu langsung.
Suatu ketika, Hillary memutuskan untuk kabur dari kehidupannya. Ia nekat menemui CC, demi lepas dari sang Ayah dan keluarganya. Pertemuan Hillary dengan CC membawa kedua sahabat ini semakin dekat dan mengalami berbagai macam kerikil-kerikil hidup seiring dengan perjalanan karir dan cinta mereka berdua.
Menyaksikan “Beaches” adalah sebuah momen yang menarik. Saya tidak dibuat bosan dengan ceritanya. Memang berdurasi hampir 2 jam, namun kedua karakter utama dalam film ini cukup punya andil untuk menghibur penonton. Keduanya memang berasal dari latar belakang yang berbeda, begitupun dengan sikap mereka yang juga lumayan berbeda. Namun, dari perbedaan itulah yang membuat mereka bisa saling memahami, memaki, berkata kasar, hingga mengisi kekosongan satu sama lain.
Bette Midler adalah ratu di film ini. Ia berhasil menjadi center of attention, dan entah kenapa, Ia punya kharisma yang membuat anda akan terus menatapnya. Karakter CC mungkin tidak secantik Hillary, namun CC punya pemikat yang luar biasa. Namun, Barbara Hershey juga tetap berhasil jadi lawan main yang menarik.
Bicara mengenai kisahnya yang diadaptasi dari sebuah novel karangan Mary Agnes Donohue, mungkin tidak ada sesuatu yang spesial. Tetapi, tranformasi karakter keduanya tetap menjadi fokus cerita yang membuat penonton semakin penasaran dengan kelanjutannya, walaupun agak mudah ditebak. Salah satunya ketika bagaimana kisah ini harus berakhir.
Selain kisahnya, musik menjadi andalan Saya dari film ini. Bette Midler, yang memang penyanyi, banyak menghadirkan lagu-lagu pendukung, hingga sebuah babak yang berisikan musikal broadway buatan. Juga, lagu “Glory of Love” menjadi favorit kedua saya dari original soundtrack utama film ini. Versi Bialik yang ceria bernuansakan old american ragtime dan versi Midler yang megah nan menusuk adalah alasan dibalik itu.
Mengutip ucapan Hillary, “I don’t ever remember what it was I was mad about and I don’t care. Whatever it was that you did, I forgive you.” Mungkin terlalu dini untuk mengatakan bila film ini pantas masuk ke dalam salah satu film terbaik yang bertema persahabatan. Akan tetapi, film ini berhasil menjadi salah satu favorit saya. You will happy, laugh, sing, and to cry because moved by their life story. You do not necessary to have each other, but you still can find what is love means. Bravo!