Knowing adalah sebuah film drama yang berbalut dengan pencampuran science fiction dan misteri. Penonton akan diajak melalui film ini untuk mengikuti serentetan peristiwa musibah yang terjadi, yang dipandu oleh tokoh utamanya, John Koestler, yang diperankan oleh Nicholas Cage.
Film ini memiliki alur yang maju, sebab dimulai dengan tahun 1959. Dikisahkan mengenai sebuah misteri yang dibuat oleh seorang anak yang bernama Lucinda. Ia menulis sebuah kertas dengan penuh angka, untuk dimasukkan ke dalam kapsul waktu yang akan dibuka 50 tahun kemudian, namun tidak berhasil terselesaikan. Pada hari penanaman kapsul waktu tersebut, ternyata Lucinda menghilang. Sang guru, Miss Taylor, kemudian menemukannya di gudang sekolah pada malam hari, dan melihat jari Lucinda penuh dengan darah. Terlihat Ia mencoba menuliskan angka pada balik dinding pintu tersebut, dengan jari-jarinya, yang membuat dirinya sendiri terluka.
50 tahun kemudian, kapsul waktu dibuka. Pesan Lucinda didapat oleh Caleb Koestler, yang merupakan anak dari John Koestler. Digambarkan Caleb adalah seseorang anak yang pintar, namun walaupun Ia tidak tuli, Ia menggunakan alat bantu dengar. Merasa sedikit aneh dengan pesan tersebut, Ia menganggap pesan tersebut adalah sebuah teka-teki matematika, dan membuat Ia untuk menyimpan pesan tersebut.
Tidak disengaja, John membaca pesan tersebut. Ia terpanah kepada sebuah deretan angka, dan setelah diperiksa dengan bantuan internet, ternyata pesan tersebut adalah ramalan yang berisi dengan angka-angka yang merupakan tanggal, jumlah korban, dan koordinat kejadian tempat tersebut. John adalah seorang Astrofisikawan MIT, yang sangat paham mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta. Rasa keingintahuannya semakin menjadi, ketika Ia pernah berada dalam sebuah musibah pesawat terbang, dimana menjadi salah satu bagian dalam ramalan Lucinda.
Kemudian Ia melakukan penelitian terhadap Lucinda. Mulai dari mewawancarai Miss Taylor, hingga akhirnya bertemu dengan anak Lucinda beserta anaknya, Diana dan Abby. Diana, yang diperankan oleh Rose Byrne, awalnya berusaha untuk menutupi apa yang sebenarnya terjadi dengan Ibunya. Lambat laun, Ia pun menceritakan dan membawa John dan Caleb ke sebuah rumah, yang merupakan tempat tinggal terakhir Ibunya.
Teror kemudian terjadi. Caleb dan Abby selalu didatangi suara-suara yang selalu berbisik di kepala mereka. John dan Diana mulai merasakan sesuatu yang mencurigakan. Sayangnya, Diana harus meninggal akibat kecelakaan mobil dalam rangka upaya penyelamatan Caleb dan Abby yang dibawa oleh beberapa orang asing. Ternyata semua menjadi terjawab. Caleb dan Abby ternyata adalah orang-orang pilihan yang akan diselamatkan dari bumi. Sebab, sesuai dengan ramalan Lucinda, bumi ini akan hangus, karena jarak matahari yang semakin dekat ke bumi.
Film ini memberikan sebuah closing yang tidak disangka, sebab bukanlah sebuah happy ending. Akhirnya, bumi harus lenyap dari panasnya sang surya, dan orang-orang pilihan, seperti Caleb dan Abby, diselamatkan di sebuah tempat seperti planet baru.
Alex Proyas, sutradara dan produser film ini, memberikan sebuah penggambaran kiamata dalam arti lain. Film ini penuh dengan rentetan peristiwa yang tragis. Mulai dari kecelakaan pesawat terbang, kecelakaan kereta bawah tanah, hingga lenyapnya bumi. Semuanya penuh dengan special efek yang mendukung. Apalagi dengan iringan Simfoni 7-II karya Beethoven yang muncul pada saat bagian-bagian dramatis.
Seperti judulnya, dan seperti itulah John. Ia adalah orang yang mengartikan rahasia dari deretan-deretan angka. Walaupun agak sedikit sulit dipercaya oleh orang-orang disekitarnya, namun dengan pembuktian beberapa musibah, membuat John agak sedikit dipercaya.
Film ini setidaknya lebih baik dibandingkan remake film “The Day The Earth Stood Still” yang dianggap cukup gagal. Tidak boring, melainkan penonton akan diberikan penggambaran lebih dekat dengan special efek pada setiap musibah. Bagaimana sejumlah orang yang berusaha menyelamatkan diri mereka, namun harus tergilas dengan kereta. Walaupun tidak terlalu detail, namun special efek yang digunakan dalam film ini terbilang menarik. Seperti biasa, Nicholas Cage mampu memberikan sebuah sensasi tersendiri dalma menyaksikan film ini. Bedanya, Ia berperan lebih kebapa-an, walaupun memiliki jenis karakter yang agak mirip dalam “National Treasure.”
Kisah ini cukup menghibur bagi para penggemar science fiction, serta patut untuk tidak dilewatkan. Sebab walaupun tidak mengumbar kisah-kisah alien, film ini cukup membawa curiosity penonton. Closing yang mengejutkan, dan cukup menghibur. Film ini terbilang cukup berhasil dalam memberikan sebuah pemahaman kiamat baru ala Hollywood.