Ada banyak sekali film yang menjadikan hubungan subyek antara Ibu dan putri mereka. Sebut saja, “Lady Bird” yang saling mendukung, “I, Tonya” yang saling destruktif,  sampai “Freaky Friday” yang bertukar jiwa. Kali ini, sebuah film dari Italia berjudul “L’immensita” akan membawa penonton ke dalam drama coming-of-age dari kehidupan seorang Adriana.

Adriana, atau yang biasa disapa Adri, diperankan oleh Luana Giuliani, merupakan anak tertua di dalam keluarganya. Ia memiliki dua orang adik, bernama Gino dan Diana, yang diperankan oleh Patrizio Francioni dan Maria Chiara Goretti. Di adegan awal film ini memperlihatkan jika ketiganya punya aktivitas di rumah yang ‘seru’ bersama Ibu, sampai akhirnya menjadi datar sepulang rumah sang ayah.

l’immensita
Courtesy of Wildside, Chapter 2, France 3 Cinema, Pathe, Warner Bros., Canal+ © 2022

Kehidupan di rumah Adri terasa unik. Hampir semua karakter yang diceritakan punya masalah yang menjadi ciri khas masing-masing. Mulai dari Adri yang sedang mencari jati diri, Gino si tukang ngadu yang kadang menyebalkan dengan kebiasaan joroknya, sampai Diana yang senang bermain dengan makanannya.

Akan tetapi, “L’immensita” akan membawa penonton untuk lebih dalam pada kehidupan Adri dan Clara sang Ibu, yang diperankan oleh Penelope Cruz. Tanpa diceritakan secara eksplisit melalui dialog, sedari awal film ini sudah menggambarkan bagaimana pahamnya Adri akan perilaku sang Ibu, sekaligus memahami kondisinya yang sebetulnya sedang tidak baik-baik saja.

l’immensita
Courtesy of Wildside, Chapter 2, France 3 Cinema, Pathe, Warner Bros., Canal+ © 2022

Film ini disutradarai oleh Emanuele Crialese, yang ceritanya Ia tulis bersama Francesca Manieri dan Vittorio Moroni. Dari segi cerita yang dihadirkan, Crialese terasa mengemas film ini dengan kemasan artistik yang menggugah, plus penceritaan yang padat. Penyajian cerita juga tak hanya sekedar drama serius, Crialese menambahkan sedikit elemen musikal. Buktinya, saat film ini baru saja dimulai, adegan menari antara Ibu dan ketiga anaknya di ruang makan terasa begitu hidup.

Dari segi cerita, film ini memang terlalu memposisikan penonton untuk menyaksikan dari sudut pandang Adri. Lapisan-lapisan cerita Adri, mulai dari bagaimana eksplorasi jati dirinya yang ingin diperlakukan sebagai orangtua, tak akurnya Ia dengan sang ayah, sampai obsesinya dengan sang Ibu, dikemas cukup kasar. Penonton harus tak terkejut melihat adanya beberapa kekerasan di dalam rumah tangga yang terjadi. Tak perlu ditebak, namun sosok sang ayah menjadi pelaku semuanya ini.

l’immensita
Courtesy of Wildside, Chapter 2, France 3 Cinema, Pathe, Warner Bros., Canal+ © 2022

Setting cerita film ini menawarkan penonton untuk menikmati Italia pada era 70-an. Secara pengemasan, production set dan costume design “L’immensita” terasa cukup juara. Salah satu yang saya sukai ada set rumah berlibur, ketika anak-anak bermain di ruang bawah tanah, seiring diselamatkan oleh ibu-ibu mereka dengan menggunakan tali. Hal ini belum termasuk dengan pakaian yang didominasi dengan pattern yang terasa nge-pop.

Aspek sinematografi juga menarik disimak di film ini. Mulai dari upaya penggambaran khayalan Adri, komposisi unik dalam menghadirkan adegan yang berisi banyak karakter, sampai yang paling berbekas buat saya ketika menghadirkan Clara yang tiba-tiba tersenyum melihat penonton ketika Ia sambil di creambath.

l’immensita
Courtesy of Wildside, Chapter 2, France 3 Cinema, Pathe, Warner Bros., Canal+ © 2022

Dari segi penampilan, saya amat menyukai chemistry antara Luana Giuliani dan Penelope Cruz. Keduanya berhasil menghadirkan kombinasi kedua karakter yang terasa terikat dalam dimenasi yang lain. Sebagai featured debut Giulani, Ia amat berhasil menjadi karakter maskulin feminin, wajahnya mengingatkan saya dengan Kristen Stewart. Di sisi lain, Cruz selalu berhasil mengaktivasi adegan-adegan Ia muncul. Ia gembira, frustasi, sedih, sampai terlihat gila.

Dalam pandangan saya, Clara adalah seorang sosok Ibu yang amat menyenangkan. Ia masih menolerir keanehan anak-anaknya, dan tidak membuatnya untuk melihat mereka berbeda. Walaupun Ia terasa memilii dunianya sendiri, sama layaknya Adri, Clara tidak membesarkan anak-anak seperti orang kebanyakan. Hal yang terlihat kontras adalah ketika Clara dipaksa untuk memahami Adri, dan Adri memintanya untuk menamparnya. Saya merasa bagian disini terasa cukup powerful, sekaligus menyadarkan jika Clara memang juga berbeda.

l’immensita
Courtesy of Wildside, Chapter 2, France 3 Cinema, Pathe, Warner Bros., Canal+ © 2022

Alhasil, “L’immensita” terasa cukup menjanjikan. Bila kita mau cukup jeli untuk membuka lapisan dari cerita yang dihadirkan, area pembahasan film ini terasa cukup dalam. Yang pasti, selama 99 menit penonton akan menikmati kisah tentang ikatan yang tak terpisahkan. Clara yang akan selalu ada untuk Adriana, dan juga sebaliknya. Fantastic!

L’immensita (2022)
99 menit
Drama
Director: Emanuele Crialese
Writer: Emanuele Crialese, Francesca Manieri, Vittorio Moroni
Full Cast: Penélope Cruz, Vincenzo Amato, Luana Giuliani, Patrizio Francioni, María Chiara Goretti, Penélope Nieto Conti, Alvia Reale, India Santella, Mariangela Granelli, Carlo Gallo, Rita De Donato, Valentina Cenni, Ilaria Genatiempo, Francesco Casisa, Filippo Pucillo, Clara Ponsot, Ugo Giacomazzi, Aurora Quattrocchi, Giuseppe Pattavina, Camillo Ventola, Fabrizio Romano, Marilena Anniballi, Rosario Cuzzocrea, Elisabetta De Vito, Elena Arvigo, Laura Nardi
#729 – L’immensita (2022) was last modified: Juli 16th, 2023 by Bavner Donaldo