Adaptasi dari sebuah novel berjudul “Waktu Aku Sama Mika” karya Indi, merupakan film Indonesia yang kesekian mengadaptasi novel best seller sebagai penarik minat penonton film Indonesia. Dalam “Mika,” penonton akan menyaksikan perjalanan hubungan sepasang kekasih yang sama-sama mengidap penyakit. Hal ini cukup jelas terpampang di bagian awal film ini, yang sudah memberi sinyal jelas akan ending yang bakal terjadi nantinya.

            Indi, yang diperankan oleh Velove Vexia, adalah seorang gadis yang ikut bersama orangtuanya ke Jakarta. Awalnya hanya untuk berlibur, tetapi, Indi yang baru saja mau masuk SMA pindah ke sebuah sekolah yang bernama SMA Pratama. Indi merupakan penderita penyakit skoliosis, yaitu keadaan lengkung pada tulang belakang. Alhasil, Indi harus menggunakan brace sebagai penopang badannya.

170-picture2
Courtesy First Media Production, Investasi Film Indonesia © 2013

Pertemuannya dengan Mika dimulai ketika keduanya berada di sebuah danau. Mika menghampiri Indi dan memperkenalkan Indi tentang berenang gaya bom air otentik-nya Mika. Mika, yang diperankan oleh Vino G. Bastian, memperkenalkan dirinya dengan cukup ramah dan imaginatif. Ia mengarang kisah fiksi dibalik bekas operasi usus buntunya pada Indi. Indi pun terpukau.

            Dari pertemuan pertamanya, Mika tidak memperlihatkan gerak-gerik kerisihan dengan kekurangan Indi. Disaat itu pula Mika juga menjelaskan bahwa dirinya mengidap penyakit HIV/AIDS. Baginya, Indi bukanlah seseorang yang cacat, melainkan seseorang yang spesial. Begitupun Indi, “Aku percaya karena Mika bilang gitu…”

mika
Courtesy First Media Production, Investasi Film Indonesia © 2013

            Naskah film ini diadaptasi oleh Indra Herlambang bersama Mira Santika, dengan gaya penceritaan sudut pandang orang pertama. Terlihat dari bagaimana keduanya memulai dan menutup film ini dengan narasi Indi. Keduanya terlalu menyusun alur cerita yang cukup mudah tertebak, sayangnya. Begitupun dengan penyutradaraan Lasja Fauzia Susatyo yang menghadirkan film ini kurang dinamis dan cukup monoton. Ini belum lagi ditambah dengan aksi penampilan para pemainnya yang kurang natural, sehingga seakan terkesan sekali dengan naskah dan cukup dibuat-buat.

170-picture5
Courtesy First Media Production, Investasi Film Indonesia © 2013

Well, yang paling terlihat mendingan mungkin peran yang ditampilkan Vino G. Bastian disini. Walaupun terlihat lebih baik dari lainnya, namun Vino cukup semakin meyakinkan seiring film ini bercerita. Misalnya seperti perubahan-perubahan pada Mika, mulai dari bagaimana dirinya ketika penyakit yang dideritanya kambuh. Sedangkan, sosok yang menjadi pelaku utama, yaitu Indi, tergambar jelas seperti gadis labil yang masih cukup polos, yang dibutakan dengan permainan imajinasi Mika. Sayangnya, Velove terlalu terlihat terlalu dibuat-buat dengan karakter Indi. Bicara chemistry, keduanya mungkin tidak akan sefenomenal Irwansyah-Acha Septriasa dalam “Heart” ataupun Dian Sastro-Nicholas Saputra dalam “Ada Apa dengan Cinta”, tetapi masih cukuplah.

170-picture1
Courtesy First Media Production, Investasi Film Indonesia © 2013

Yang agak mengecewakan dari film ini adalah penggarapan ceritanya yang masih dapat dikemas lebih baik. Misalnya, seperti bagaimana pengambilan gambar filmnya. Ada beberapa bagian yang cukup teredit kurang rapi, seperti bagaimana pengambilan gambar dari bawah dermaga ataupun bagaimana transisi film ini berjalan.

Saya cukup menyukai dengan beberapa adegan di film ini. Misalnya, saat adegan makan siang di rumah Uwa, yang menurut saya masih dapat dikemas lebih hidup. Walaupun agak kurang memuaskan menurut saya, tetapi saya suka cara film ini untuk menyentil kehidupan penderita HIV/AIDS yang seharusnya kita rangkul dan memerangi penyakitnya.

Mika (2013)
101 menit
Drama
Director: Lasja Fauzia Susatyo
Writer: Indra Herlambang, Mira Santika
Full Cast: Vino G. Bastian, Velove Vexia, Izur Mochtar, Donna Harun, George Timothy, Henny Zulyani, Framly Nainggolan, Andri Mashadi, Hans Hilman, Dallas Pratama

#170 – Mika (2013) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo