Film “Life is Beautiful” yang berjudul asli “La vita e bella” sempat menjadi film berbahasa asing yang punya penjualan terbesar di Amerika pada 1997. Kisah ternyata tidak hanya akan menghibur, tetapi juga menyayat hati para penontonnya.

Film ini berawal dengan kehidupan seorang pria yang bernama Guido. Guido, yang diperankan oleh Roberto Benigni, adalah seorang pria Yahudi-Italia yang berprofesi sebagai seorang pelayan. Pertemuannya dengan Dora, yang diperankan oleh Nicoletta Braschi, ternyata akan menjadi tema utama di bagian awal film. Kisah pembuka ini akan terfokus pada cerita bagaimana Guido mampu merebut hati Dora sebelum mereka akhirnya menjadi sepasang suami istri.

life is beautiful
Courtesy of Melampo Cinematografica, Cecchi Gori Group Tiger Cinematografica © 1997

Setelah menikah, mereka kemudian mempunyai seorang putra yang diberi nama Giosue, yang kemudian diperankan oleh Giorgio Cantarini. Kehidupan yang diperlihatkan di awal film menggambarkan sebuah tontonan seperti judulnya: kehidupan yang indah. Akan tetapi, penculikan pada Guido dan Giosue ke kamp konsentrasi akan membawa penonton ke situasi yang berkebalikan. Dora yang kemudian mengetahui bahwa suami dan anaknya diculik, memutuskan untuk menyusul dengan nekat.

Mengingat kembali seperti yang diperlihatkan dalam “Schindler’s List” ataupun “The Boy in the Striped Pyjamas”, kamp konsentrasi Nazi seringkali memperlihatkan tontonan yang kadang cukup tidak mengenakkan. Tetapi tenang saja, film ini tidak akan mempelihatkan sebuah kesadisan seperti film lainnya. Selama di kamp konsentrasi, Guido berusaha untuk menenangkan hati sang anak yang masih kecil, dengan embel-embel imajniasi omong kosong bila mereka sebetulnya sedang mengikuti sebuah kompetisi.

123-picture7
Courtesy of Melampo Cinematografica, Cecchi Gori Group Tiger Cinematografica © 1997

Lain halnya dengan Dora. Kamp yang ternyata dipisahkan menurut gender ini ternyata tidak dapat membuatnya bertemu dengan keluarganya. Banyak kekuatiran yang terlihat dari Dora, ketika Ia cukup cemas dengan tindakan “shower time”, suatu tindakan ganas Jerman untuk menghabiskan para lansia dan anak-anak dengan memberikan racun dalam bentuk gas di dalam sebuah ruangan sempit. Film berdurasi 116 menit ini memang akan berkisah hingga tutupnya kamp konsetrasi milik Jerman karena mundur dari serangan para tentara Amerika.

Roberto Benigni, yang merupakan aktor, sutradara, dan penulis naskah film ini, menghadirkan sebuah tontonan yang sangat pas. Ada unsur komedi yang diperlihatkannya di awal film, hingga sisi dramatis yang menyayat air mata penonton di akhir film. Hebatnya, film ini berhasil mencuri perhatian Hollywood, terutama di ajang Academy Awards. Film ini berhasil meraih penghargaan Best Actor in a Leading Role untuk Benigni, Best Foreign Language Film, dan Best Original Score untuk Nicola Piovani. Tidak lupa, film ini sebelumnya meraih Jury Prize pada Cannes Film Festival.

123-picture5
Courtesy of Melampo Cinematografica, Cecchi Gori Group Tiger Cinematografica © 1997

Kisah yang dituturkan film ini memang akan sangat menyentuh. Bagian yang paling menarik dalam film ini adalah narasi penutup Giosue, “This is my story. This is the sacrifice my father made. This was gift to me.

Musik tentu punya peranan penting dalam film ini. Nicola Piovani menyajikan beberapa score yang kemudian cukup ikonik. Diantaranya Buon giorno Pricipessa dan La vita e bella yang menurut saya cukup memorable.

123-picture1
Courtesy of Melampo Cinematografica, Cecchi Gori Group Tiger Cinematografica © 1997

Walaupun film ini nantinya akan berakhir dengan ending yang cukup kurang mengenakkan, film ini memberi pesan yang cukup dalam. Lewat sebuah pembuktian cinta, imajinasi dan pengorbanan dari karakter utamanya, ternyata mampu menciptakan sebuah ikatan yang tidak akan terlepaskan buat orang-orang yang dikasihinya. Well done!

Life Is Beautiful [La vita e bella] (1997)
PG-13, 116 menit
Comedy, Drama, Romance
Director: Roberto Benigni
Writer: Vincenzo Cerami, Roberto Benigni
Full Cast : Roberto Benigni, Nicoletta Braschi, Giorgio Cantarini, Giustino Durano, Sergio Bini Bustric, Marisa Paredes, Horst Buchholz, Giuliana Lojodice, Amerigo Fontani, Pietro De Silva, Francesco Guzzo, Raffaella Lebboroni, Claudio Alfonsi, Gil Baroni, Massimo Bianchi, Jürgen Bohn, Verena Buratti, Robert Camero, Ennio Consalvi, Giancarlo Cosentino, Aaron Craig, Alfiero Falomi, Daniela Fedke, Antonio Fommei, Stefano Frangipani, Ernst Frowein Holger, Alessandra Grassi, Hannes Hellmann, Wolfgang Hillinger, Margarita Lucia Krauss, Patrizia Lazzarini, Marie Luciana, Concetta Lombardo, Maria Rita Macellari, Carlotta Mangione, Franco Mescolini, Francesca Messinese, Angel Alise Adell, Andrea Nardi, Günther Pfanzelter, Cristiana Porchiella, Antonio Prester, Gina Rovere, Laura Susanne Ruedeberg, Massimo Salvianti, Richard Sammel, James Schindler, Andrea Tidona, Dirk K. van den Berg, Giovanna Villa

#123 – Life is Beautiful [La vita e bella] (1997) was last modified: September 25th, 2022 by Bavner Donaldo