Menculik sang istri demi mendapatkan uang dari mertua adalah cara bodoh yang dilakukan Jerry Lundegaard dalam ini, yang menjadi plot utama dari “Fargo.” Jerry, yang diperankan oleh William H. Macy, adalah seorang executive sales director sebuah perusahaan jual-beli kendaraan milik mertuanya. Dalam melakukan tindak kriminalnya, Ia merekrut dua orang jahat yang bernama Carl Showalter dan Gaear Grimsrud. Ia juga memberikan sebuah mobil Cierra berwarna coklat yang baru didapatnya, tanpa plat, dan berjanji menyerahkan $80,000 sebagai upah keduanya. Kedua orang ini didapatnya lewat Shep Proudfoot, salah satu karyawannya.
Awalnya, rencana penculikan hanya diatur se-simple mungkin. Istri diculik, Jerry meminta uang pada mertuanya sebesar $1,000,000, uang diberikan ke penculik sebesar $80,000, sisa uangnya diambil dan istri kembali ke rumah. Begitu pikir Jerry. Namun, semuanya tidak berjalan sesuai dengan rencana. Proses penculikan istri berhasil, namun akibat sosok Gaear Grimsrud, yang diperankan oleh Peter Stormare, adalah sosok yang cukup dingin, semuanya menjadi kacau. Semua berawal ketika mobil mereka diberhentikan oleh seorang polisi yang curiga. Insiden ini pun berakhir dengan kacau, dan tiga orang terbunuh pada malam itu.
Kejadian pembunuhan terhadap tiga orang di kota Brainerd, membuat seorang petugas polisi perempuan yang bernama Marge Gunderson, melakukan investigasi. Marge, yang diperankan oleh Frances McDormand, sedang hamil besar kala itu. Ia hanya hidup dengan suaminya yang bernama Norm, yang diperankan oleh John Carroll Lynch, seorang pelukis yang sedang melukis burung Mallard untuk sebuah sayembara desain perangko. Investigasi Marge pun dilakukan olehnya seorang diri, dan berhasil melacak kedua penjahat, hingga akhirnya bertemu dengan sosok Shep Proudfoot dan Jerry Lundegaard.
Film ini menyajikan sebuah tontonan yang cukup menarik. Joel dan Ethan Coen kembali menawarkan sebuah kisah kriminal yang dicampur dengan sedikit dark comedy. Dengan sedikit membuat ketegangan di awal cerita yang mengatakan bahwa film ini adalah sebuah adaptasi dari kisah nyata. Walaupun sayangnya di bagian akhir film menyertakan keterangan bahwa film ini adalah sebuah fiksi, dan berhasil membodohi penontonnya. Film ini membuat saya terkagum dengan inti cerita yang simple namun plot yang cukup rumit. Roger Deakins, sinematografer film ini cukup baik dalam mengambil shoot setting Minnesotta saat musim dingin, yang serba putih.
Frances McDormand berhasil memerankan peran utamanya dengan sangat baik. Dengan gaya Minnesotta Nice dan aksen khas Minnesota yang ditampilkannya, McDormand berhasil membawakan karakter Marge sebagai pemeran utama film ini, walaupun karakter ini baru muncul di pertengahan cerita. Atas keberhasilannya, sebuah piala Oscar untuk Best Actrees in Leading Role berhasil diraihnya.
Lain halnya dengan sosok Jerry Lundegaard. Sosok Jerry yang diperankan William H. Macy akan menjadi sosok yang paling menyebalkan di dalam film ini. Ternyata, secara khusus Macy sempat bersikeras pada Coen bersaudara untuk memerankan peran Jerry, dan Ia pun berhasil. Atas keberhasilan memerankan tokoh biang kerok dalam film ini, Macy berhasil mendapatkan sebuah nominasi Academy Award.
Selain dua peran tersebut, sosok Steve Buscemi, Peter Stormare, dan Harve Presnell cukup menarik perhatian saya. Karakter jahat Buscemi yang berawal sok jahat tiba-tiba berubah menjadi sosok yang bengis. Lain dengan Stormare yang memang sangat dingin, pendiam, naun akhirnya takluk pada seorang opsir polisi perempuan yang sedang hamil. Sedangkan Presnell, hadir sebagai mertua Jerry yang kaya raya, berani mengambil langkahnya dan bertindak pintar dari usaha pembodohan yang dilakukan menantunya. Coen bersaudara, sekali lagi, dengan baiknya mengembangkan kisah film ini dengan membuat kombinasi karakter yang cukup kuat.
Film ini menuai respon yang sangat baik di tahun 1996. Masuk ke dalam in competition untuk Palme D’ Or Festival Cannes, dan berhasil menyabet penghargaan Best Director. Film ini juga mendapatkan enam nominasi Oscar, termasuk kategori Best Picture dan Best Directing, dan berhasil menyabet 2 Oscar untuk McDormand dan Coen bersaudara untuk kategori Best Actrees in Leading Role dan Best Original Screenplay. Film ini juga menjadi satu dari lima film yang tercepat untuk masuk ke dalam National Film Registry, sebuah penghargaan bagi film-film yang dianggap menggambarkan identitas Amerika dan dilindungi.
Pada akhirnya, kisah ini memberikan sebuah kesimpulan yang cukup tragis. Hanya karena uang, banyak jiwa melayang, dan semakin memperkeruh rencana jahat Jerry. Dengan ending yang cukup memuaskan buat saya, “Fargo” tampil sebagai salah satu film kriminal cerdas terbaik yang sayang bila dilewatkan.