#300 – Florence Foster Jenkins (2016)
Musik adalah bagian dari hidupnya. “Florence Foster Jenkins” adalah sebuah reka ulang tentang seorang sosialita dari New York di pertengahan 40-an, yang berhasil menjadi...
#299 – Lars and the Real Girl (2007)
Apa jadinya jika sebuah sex doll bisa berperan sebagai penduduk kota yang disenangi? Heran bukan. Itu yang terjadi pada sebuah kota fiksi di Wisconsin....
#298 – Hello, Dolly! (1969)
Musikal dan Barbra Streisand adalah sebuah kombinasi jitu buat saya. Setelah “Funny Girl” yang berhasil memberikannya sebuah piala Oscar, kali ini Streisand berkolaborasi dengan...
#295 – Road to the Well (2016)
Pertemanan tidak selalu memberikan kebaikan. “Road to the Well” akan mengajak penonton untuk menyusuri sebuah misteri dibalik tragedi yang menimpa seorang pria bernama Jack....
#291 – Captain Fantastic (2016)
Hidup tidak seperti keluarga biasanya, “Captain Fantastic” membawa penonton ke sebuah potret gaya hidup keluarga yang lebih keras, lebih hijau, serta lebih intelek. Pelakunya...
#287 – La La Land (2016)
Bagi seorang Sebastian, “That LA. They worship anything then they value nothing.” “La La Land” merupakan kisah sepasang pengejar mimpi. Yang satu mau menjadi...
#282 – Cek Toko Sebelah (2016)
Jujur saja, saya tidak mau bertaruh lagi untuk menyaksikan film Indonesia di bioskop. Apalagi komedi ataupun horrornya. Cuma, berawal menyaksikan trailer film ini, “Cek...
#281 – About Time (2013)
Sepintas saya tidak menyangka ketika film ini hampir sejenis dengan “Time’s Traveler Wife.” “About Time”, romansa yang digadang sebagai persembahan featured film terakhir Richard...
#277 – Café Society (2016)
Disebut sebagai film pertama yang berhasil membuat Woody Allen hijrah menggunakan kamera digital, “Café Society” menawarkan visualisasi istimewa dan kisah seorang Bobby Dorfman tentang...
#276 – Moana (2016)
Disney kembali cukup sensasional untuk menutup tahun lewat “Moana,” hampir sama seperti “Frozen” 3 tahun lalu. Setelah “Mulan” dari China, “Pocahontas” dari pedalaman Amerika,...