Awalnya, tidak ada ekspektasi yang terlalu luar biasa dari “21 Jump Street” untuk sebuah remake dari jaman akhir 80-an. Serial yang sempat terkenal dengan Johnny Depp sebagai pemeran utamanya, kembali dihadirkan mengajak penontonnya untuk bernotalgia lagi dengan setting yang baru.
Kedua pemeran utama film ini, Channing Tatum dan Jonah Hill, akan berperan sebagai Greg Jenko dan Morton Schmidt. Keduanya merupakan sepasang polisi yang awalnya punya kehidupan yang saling bertolak belakang ketika SMA, namun berubah menjadi sepasang sahabat ketika sama-sama memasuki akademi polisi. Yup, film ini membuka dengan sedikit background story dengan pace yang cukup cepat untuk masuk ke dalam cerita.
Lulus dari akademi kepolisian, ternyata keduanya ditugaskan untuk menjadi polisi yang sebenarnya. Sayang, tidak sesuai ekspektasi, mereka hanya menjadi sepasang polisi patroli yang bertugas dengan sepeda mereka. Tetapi, karena adanya salah satu usaha penangkapan sindikat narkoba, membuat mereka ditugaskan ke sebuah bagian yang lebih bergengsi: Jump Street.
Jump Street merupakan salah satu bagian dari MCPD (Metropolitan City Police Department), yang kantor pusatnya terdapat di sebuah gereja Korea yang bernama Aroma Church of Christ di 21st Jump Street. Bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan penyamaran, terutama dalam penangkapan gembong narkoba, yang dipimpin oleh Capt. Dickson, yang diperankan oleh Ice Cube.
Keduanya kemudian diberikan tugas untuk menyamar menjadi sepasang saudara dengan nama Doug dan Brad McQuaid. Tugas mereka hanya satu kalimat dari sang kapten, “infiltrate the dealers, find the supplier!” Film ini kemudian bercerita bagaimana keduanya bisa menjalani masa-masa penyamaran mereka.
Film yang disutradarai oleh Phil Lord dan Christopher Miller, sutradara dari animasi “The Lego Movie”, menghadirkan sebuah tontonan rating R yang cukup menghibur. Mengusung Channing Tatum, salah satu sexiest man in Hollywood dengan Jonah Hill yang kala itu lagi naik daun di Oscar dengan “Moneyball”, menjadi magnet pemikat bagi film ini. Chemistry keduanya cukup menyatu, walaupun dengan latar karakter yang cukup berbeda. Yang menarik adalah ketika keduanya melakukan penyamaran dan menukar identitasnya. Plot yang coba dikembangkan Michaell Bacall dan Jonah Hill, kedua penulis naskah film ini menjadi semakin menarik. Walaupun saya tidak terlalu menikmati beberapa percakapan yang terkesan basi, dengan penuh kalimat-kalimat kasar yang omong kosong.
Komedi yang coba dihadirkan Lord dan Miller memang agak cheesy. Disisi lain, saya cukup menikmati aksi-aksi action Tatum dan Hill yang tampil dengan jenaka. Film ini cukup mengingatkan saya dengan beberapa film bertema polisi dan komedi seperti “Hot Fuzz” ataupun “Rush Hour”, walaupun dari model plot-nya sangat berbeda dengan film ini.
Kurang dari 2 jam film ini akan cukup menghibur penonton, terutama lewat sedikit sebuah teen party dengan sepotong adegan threesome; penampilan cameo dari pemeran utama serial 21 Jump Street (Johnny Depp, Peter DeLuise, dan Holly Robinson); kehadiran Dave Franco sebagai salah satu villain di film ini; eksploitasi besar-besaran kata d*ck dalam film ini; serta yang sangat disayangkan namun seperti biasa, penampilan Ice Cube yang garing. Film ini mungkin bukan salah satu yang terbaik, tapi setidaknya Anda masih bisa sedikit berekspektasi baik dari kehadiran Hill dan Tatum sebagai pemeran utamanya.