Table of Contents
🇮🇩 Bahasa Indonesia – Original
Bila menyebut nama Diane Warren, memori saya akan membawa saya ke akhir 90-an, ketika mengenali namanya dari banyak lagu favorit saat saya kecil. Sebut saja “I Turn to You“-nya Christina Aguilera, “Because You Loved Me“-nya Celine Dion, sampai “Unbreak My Heart“-nya Toni Braxton. Nama ini saya ingat dari lembaran lirik yang biasanya menyatu dengan sampul kaset di zaman lampau. Kali ini, sebuah dokumenter akan membawa penonton dengan kisah kehidupannya yang tidak pernah diungkap, melalui judul “Diane Warren: Relentless.”
Di masa kini, Warren mungkin bisa dikategorikan sebagai salah seorang pencipta lagu tersukses. Melihat prestasinya, ia sudah memenangkan penghargaan EGOT, yang merupakan singkatan untuk Emmy, Grammy, Oscar, dan Tony – keempat penghargaan teratas di bidang televisi, musik, film, dan teater. Belum termasuk dengan hits ciptaannya yang kerap memenuhi tangga lagu Billboard Top 100.

Cerita diawali dengan membawa kita memasuki dunia Warren, sisi yang jarang diungkap ke publik. Penonton akan menikmati keseharian Warren yang terbilang teratur, di mana ia sering menghabiskan waktu bersama hewan dan menulis lagu. Salah satu yang menarik adalah ketika penonton dibawa menuju ‘gua’ Warren, tempat di mana ia menelurkan banyak lagu hits. Yang membuat menarik, ia tidak mengizinkan siapa pun untuk merapikannya. Ini dikarenakan tempat tersebut berisi banyak barang yang cukup berantakan. Ada serangkaian CD, kaset yang seperti berserakan. Namun, ini merupakan bagian dari proses kreatif sang legenda.
Bagian awal banyak menceritakan tentang masa kecil Warren, yang rasanya kurang menyenangkan. Ia memiliki ayah yang suportif, namun punya ibu yang lebih memilih jika ia mengambil karier yang menjanjikan, misalnya menjadi sekretaris ketimbang penulis lagu. Warren juga bukanlah seorang penulis lagu yang punya background musik. Ia belajar semuanya secara otodidak, dan banyak menghabiskan waktu sendiri dengan gitarnya untuk menciptakan lagu.
Yang juga menarik, masa kecil Warren juga terasa kurang menyenangkan. Sebagai seorang anak, ia dianggap cukup berbeda bila dibandingkan dengan saudari-saudarinya. Begitu pula dengan masa sekolah, yang bukan menjadi minatnya. Bagian ini hanya menjadi satu dari serangkaian aspek yang coba didalami dalam “Diane Warren: Relentless.”
Film ini disutradarai oleh Bess Kargman, yang sebelumnya membuat “First Position,” dokumenter yang memenangkan beragam penghargaan di sirkuit festival. Di sini, Kargman menghadirkan penonton lewat rangkaian interview yang dilakukan dengan Diane Warren sendiri, yang membawanya ke dalam beberapa momen penting di hidup Warren. Warren akan mengajak penonton untuk masuk ke dalam rumah, gedung kantor, sampai shelter hewan yang dibangunnya.

Yang membuat film ini menarik adalah karakter Diane Warren itu sendiri. Dalam suatu wawancara di film ini, Cher, penyanyi legendaris menggambarkan Warren sebagai seseorang yang cheap. Warren pun mengamini jika ia merupakan seseorang yang no censor, yang membuat kita melihat sisi blak-blakannya. Cuma rasanya, yang mendasari judul film ini, berasal dari kebanyakan narasumber yang menggambarkan Warren sebagai seseorang yang tanpa henti alias ‘relentless.’
“Diane Warren: Relentless” menariknya menghadirkan banyak bintang dan tokoh yang turut serta dalam perjalanan musiknya. Banyak nama besar, ada Cher, Clive Davis, Quincy Jones, Gloria Estefan, Jennifer Hudson, sampai LeAnn Rimes. Menariknya, para narasumber juga lumayan terbuka. Mereka membahas banyak momen menarik, terutama dengan impresi mereka saat bertemu pertama kali dengan Warren. Yang membuat saya terhibur adalah saat Warren meyakinkan para penyanyinya jika lagu yang dibuatnya adalah salah satu lagu terbaiknya.
Ada dua aspek yang rasanya paling menarik dari “Diane Warren: Relentless.” Pertama, adalah dinamika keluarganya, terutama pada hubungan Flora dengan putrinya. Dari pandangan saya, amat terlihat kepahitan Warren sekaligus upayanya untuk membuktikan pada sang ibu, jikalau jalan yang ia pilih memang tidak salah. Walaupun pada akhirnya, Warren juga menyadari jika ibunya memang tidak menunjukkan rasa sayangnya secara terlihat.

Aspek menarik berikutnya adalah relentless itu sendiri. Diane Warren yang bisa dibilang memiliki katalog lagu ciptaan yang senilai setengah miliar USD itu, tetap berkarya dan tak berhenti. Bagian paling emosional saya rasa ketika film ini mengungkap jika Warren memang seambisi itu untuk memenangkan Oscar. Ajaibnya, hingga penulisan ini, Warren sudah mendapat 16 nominasi, dan terbilang sebagai salah satu yang terbanyak tanpa menang satu pun. Film ini menyoroti saat ia menulis lagu nominasi Academy Award berjudul ‘Til It Happens to You‘ yang mengungkap kisah pelecehan yang pernah dialaminya.
Film yang berdurasi 91 menit ini terasa cukup mengenyangkan. Penonton akan mengenal sosok Diane Warren lebih jauh, sekaligus menikmati cerita dari para sahabat akan sosoknya yang jenius. Yang saya sukai karena film ini tak punya bagian yang ingin ditutupi, padahal Warren dikenal punya sisi tertutup yang tidak bisa dijangkau sahabat-sahabatnya sekalipun. Warren mengungkap jika menulis lagu adalah sesuatu yang ia senangi dan bagian hidup yang menghidupinya, dan inilah yang membuatnya tak akan pernah berhenti berkarya. Menikmati dokumenter ini tak hanya membuat kita jauh lebih mengenal sang legenda, tetapi juga membuat kita terinspirasi dengan semangat, kerja keras, dan kegigihan seorang Diane Warren. It’s more than a story of success, it’s a source of inspiration.
🇬🇧 English Version – Translated
When I hear the name Diane Warren, my memory takes me back to the late 90s, when I recognized her name from many of my favorite songs as a child. Think “I Turn to You” by Christina Aguilera, “Because You Loved Me” by Celine Dion, to “Unbreak My Heart” by Toni Braxton. I remember this name from the lyric sheets that usually came with cassette covers in the past. This time, a documentary will take audiences through her life story that has never been revealed, through the title “Diane Warren: Relentless.”
Today, Warren can perhaps be categorized as one of the most successful songwriters. Looking at her achievements, she has won the EGOT award, which stands for Emmy, Grammy, Oscar, and Tony – the four top awards in television, music, film, and theater. Not to mention the hits she’s created that frequently fill the Billboard Top 100 charts.

The story begins by taking us into Warren’s world, a side rarely revealed to the public. Audiences will enjoy Warren’s rather orderly daily life, where she often spends time with animals and writing songs. One interesting part is when audiences are taken to Warren’s ‘cave,’ the place where she hatches many hit songs. What makes it interesting is that she doesn’t allow anyone to tidy it up. This is because the place contains many items that are quite messy. There are series of CDs, cassettes that seem scattered. However, this is part of the creative process of the legend.
The early part tells a lot about Warren’s childhood, which feels rather unpleasant. She had a supportive father, but had a mother who would have preferred if she took a promising career, for example becoming a secretary rather than a songwriter. Warren also isn’t a songwriter with a musical background. She learned everything autodidactically, and spent a lot of time alone with her guitar to create songs.
What’s also interesting is that Warren’s childhood also felt rather unpleasant. As a child, she was considered quite different compared to her sisters. Likewise with her school days, which weren’t her interest. This part is just one of a series of aspects explored in “Diane Warren: Relentless.”
The film is directed by Bess Kargman, who previously made “First Position,” a documentary that won various awards on the festival circuit. Here, Kargman presents audiences through a series of interviews conducted with Diane Warren herself, bringing her into several important moments in Warren’s life. Warren will invite audiences to enter her home, office building, to the animal shelter she built.

What makes this film interesting is the character of Diane Warren herself. In an interview in this film, Cher, the legendary singer, describes Warren as someone who is cheap. Warren also admits that she is someone with no censor, which lets us see her blunt side. But it seems what underlies this film’s title comes from most sources describing Warren as someone relentless.
“Diane Warren: Relentless” interestingly features many stars and figures who participated in her musical journey. Many big names, there’s Cher, Clive Davis, Quincy Jones, Gloria Estefan, Jennifer Hudson, to LeAnn Rimes. Interestingly, the sources are also quite open. They discuss many interesting moments, especially with their impressions when meeting Warren for the first time. What entertained me was when Warren convinced her singers that the song she made was one of her best songs.
There are two aspects that feel most interesting from “Diane Warren: Relentless.” First, is her family dynamics, especially the relationship between Flora and her daughter. From my perspective, Warren’s bitterness is very visible along with her efforts to prove to her mother that the path she chose was indeed not wrong. Although in the end, Warren also realizes that her mother indeed didn’t show her affection visibly.

The next interesting aspect is relentlessness itself. Diane Warren, who can be said to have a song catalog worth half a billion USD, continues to work and doesn’t stop. The most emotional part I think is when this film reveals that Warren is that ambitious to win an Oscar. Amazingly, as of this writing, Warren has received 16 nominations, and is counted as one of the most nominated without winning a single one. This film highlights when she wrote the Academy Award-nominated song ‘Til It Happens to You‘ which reveals the story of abuse she experienced.
This 91-minute film feels quite satisfying. Audiences will get to know Diane Warren more deeply, while enjoying stories from friends about her genius figure. What I like is that this film has no part it wants to hide, even though Warren is known to have a closed side that even her friends can’t reach. Warren reveals that writing songs is something she enjoys and a part of life that keeps her alive, and this is what makes her never stop creating. Enjoying this documentary not only makes us know the legend much better, but also inspires us with the spirit, hard work, and persistence of Diane Warren. It’s more than a story of success, it’s a source of inspiration.








![#337 – Tom at The Farm [Tom à la ferme] (2013) 337-Picture6](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/08/337-Picture6-218x150.webp)

![#335 – Heartbeats [Les amours imaginaires] (2010) 335-Picture3](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/07/335-Picture3-218x150.webp)
![#333 – I Killed My Mother [J’ai tué ma mère] (2009) 333-Picture2](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/07/333-Picture2-218x150.webp)









