Kalau Anda sering memperhatikan tulisan saya, tema kehidupan senior sudah menjadi santapan jenis drama yang saya saksikan. Tapi, bagaimana jika kehidupan senior dihadirkan dalam bentuk komedi sekaligus aksi? “Thelma” patut jadi salah satu contoh terbaik untuk kombinasi tak lazim ini.

Thelma, seperti judulnya, akan membawa penontonnya terpusat pada karakter dengan nama itu sendiri yang diperankan oleh June Squibb. Ia sudah ditinggal mati sang suami dua tahun yang lalu, dan hidup seorang diri. Tubuhnya juga tidak sempurna, Ia mengidap berbagai macam penyakit orang tua, plus dibantu oleh alat dengar untuk pendengarannya. Terlepas dari itu, Ia masih memiliki Danny, cucu semata wayangnya yang diperankan oleh Fred Hechinger.

thelma
Courtesy of Bandwagon, Invention Studios, Zurich Avenue © 2024

Apa yang akan menjadi masalah dalam film ini sudah menjadi salah satu kewaspadaan yang saya pikirkan. Suatu hari, Ia mendapatkan telepon dari nomor yang tak dikenal. Penelepon kemudian mengaku jika Ia adalah Danny yang kini sedang akan ditangkap dan meminta setoran sejumlah dana. Aksi scamming yang kerap terjadi di realita ini malah membawa Thelma hanyut menjadi korban berikutnya. Akan tetapi, Ia punya rencana gila yang perlu Ia selesaikan.

Cerita dalam film “Thelma” ditulis dan disutradarai oleh Josh Margolin, yang bila kita sadari terinspirasi dari seorang nenek bernama Thelma yang kini masih hidup dan berusia 103 tahun. Film ini kemudian dirilis di Sundance Film Festival, dan distribusinya diambil alih oleh Magnolia Pictures, yang dulu mendistribusikan “Parasite” di Amerika Serikat.

thelma
Courtesy of Bandwagon, Invention Studios, Zurich Avenue © 2024

Awalnya, apa yang akan dibahas dalam “Thelma” mengingatkan dengan apa yang saya pelajari dari kelas Marketing sedari masa kuliah. Kelompok senior kerap diasosiasikan dengan golongan vulnerable, yang bermakna rentan akan adanya penawaran, ancaman, dan sejenisnya. Disini, karakter Thelma menjadi bagian dari contoh tersebut, namun berhasil berubah untuk membalikkan stigma tersebut.

Film yang berdurasi 98 menit ini amat menghibur. Bagian awal kejatuhan Thelma memang terasa menyebalkan, namun ketika memasuki rencana gila-nya, disinilah titik menghibur dimulai. Semua tentu berkat penampilan June Squibb sebagai pemeran utamanya. Squibb, yang kini berusia 94 tahun, masih hadir dengan segar. Rasanya sudah hampir 11 tahun yang lalu ketika Ia meraih nominasi Best Actress in Supporting Role melalui “Nebraska”, sekaligus salah satu nominee tertua sepanjang sejarah Academy Awards.

thelma
Courtesy of Bandwagon, Invention Studios, Zurich Avenue © 2024

Squibb memperlihatkan apa yang kita sebut sebagai ‘nenek lincah,’ yang seraya mengingatkan saya dengan penampilan Betty White dalam “The Proposal,” Ruth Gordon dalam “Harold and Maude,” maupun Ellen Dow dalam “The Wedding Singer.”

Baiknya, Ia juga didampingi oleh karakter Ben yang berkharisma. Ben adalah salah satu teman lama Thelma, yang kini juga sepenanggungan, hidup sebagai duda dan menghabiskan waktunya di panti jompo. Karakter ini diperankan oleh Richard Roundtree, aktor legendaris yang menjadi tenar melalui film “Shaft.” Penampilan Roundtree dalam film ini terasa begitu memorable, apalagi ketika “Thelma” ternyata dirilis setelah Ia meninggal pada bulan Oktober 2023 lalu.

thelma
Courtesy of Bandwagon, Invention Studios, Zurich Avenue © 2024

Ensemble cast ini juga patut dapat pujian. Terutama Fred Hechinger sebagai Daniel yang hadir sebagai anak muda yang sedang mencari jalan kehidupan di tengah situasinya yang serba kurang. Ataupun penampilan kedua orangtuanya, Gail dan Alan, yang diperankan oleh Parker Posey dan Clark Gregg, yang mampu menghidupkan kepanikan mereka dengan rasa hiperbola yang heboh. Ditambah kehadiran living legend “A Clockwork Orange,” Malcolm McDowell, yang mengisi peran antagonis utama di film ini.

thelma
Courtesy of Bandwagon, Invention Studios, Zurich Avenue © 2024

Secara penyajian, “Thelma” terasa hidup berkat penyajian naskah dan plot yang cukup tidak disangka, ditambah ensemble yang cukup totalitas, dengan kemasan hiburan yang menjanjikan. Bila “Jules” berhasil mengangkat tema senior dengan paduan sci-fi, kali ini “Thelma” juga terasa meyakinkan melalui eksperimen action comedy. Kedua film bertema senior ini sama-sama menghadirkan kejutan dari kombinasi genre yang mungkin kita ragukan. Bila membandingkan keduanya, pastinya “Thelma” cenderung jauh lebih memorable. Unexpectedly entertaining!

Thelma (2024)
PG-13, 98 menit
Action, Comedy
Director: Josh Margolin
Writers: Josh Margolin
Full Cast: June Squibb, Fred Hechinger, Parker Posey, Clark Gregg, Hilda Boulware, Chase Kim, Carol Cetrone, Richard Roundtree, Sheila Korsi, Annie O’Donnell, Zoë Worth, David Giuliani, Ruben Rabasa, Nicole Byer, Quinn Beswick, Bunny Levine, Annie Korzen, Coral Peña, Ivy Jones, Sandra Lee Gimpel, Aidan Fiske, Malcolm McDowell
#822 – Thelma (2024) was last modified: Oktober 13th, 2024 by Bavner Donaldo