Biasanya, film-film bertema alien seringkali dikemas sebagai sajian sci-fi yang sering identik dengan petualangan anak seperti dalam “E.T. The Extra-Terrestial,” ataupun horror dalam “Alien” sampai kisah cinta ala India “PK.” Kali ini, sutradara Marc Turtletaub akan membawa penonton ke dalam tema yang jarang diusung. “Jules” membawa penonton akan cerita para lansia yang bertemu dengan alien.

Cerita dimulai dengan memperkenalkan sosok Milton, diperankan oleh Ben Kingsley, yang merupakan seorang lansia yang sehari-hari mengikuti council hearing. Ia mengajukan kota yang Ia tinggali untuk mengganti moto kota, yang menurutnya sudah tidak sesuai. Tak hanya itu, Ia pun juga menyelipkan beberapa masalah yang terjadi di kota tempat Ia tinggal.

jules
Courtesy of Big Beach © 2023

Suatu malam, keanehan terjadi. Sebuah flying saucer mendarat di rumahnya. Ia pun kebingungan, sekaligus tak percaya. Singkat cerita, Ia menyadari terdapat awak dari pesawat asing tersebut. Ia bertemu dengan makhluk alien di halaman belakangnya, dan mempersilakannya untuk masuk ke dalam rumah. Ia kemudian menyuguhkan segelas air putih, apel dan makanan. Melihat apel yang diberikan dihabiskan si alien, Milton segera pergi ke supermarket untuk membeli banyak apel.

Saat di supermarket, Milton dicurigai oleh sang kasir, sebab Ia tumben-tumbennya membeli apel. Milton ditanyai dan tak ragu menjawab jika Ia membelinya untuk alien yang ada di rumahnya. Singkat cerita, karena merasa janggal oleh sang kasir, Ia mengadu pada Denise, putri Milton yang diperankan oleh Zoe Winters, yang ceritanya sedang berbelanja. Denise pun langsung kuatir. Ia mengira jika Milton yang mulai menua mulai sakit. Maklum, Denise merupakan seorang dokter.

jules
Courtesy of Big Beach © 2023

Selain Milton, juga ada seorang lansia bernama Sandy, diperankan oleh Harriet Sansom Harris. Awalnya, Ia berniat mengunjungi Milton untuk meminjam printer. Akan tetapi, semenjak Ia bertemu dengan si alien, Sandy malah semakin sering ke rumah Milton. Begitupula lansia lain bernama Joyce, diperankan oleh Jane Curtin, yang mulai mencurigai Milton dan Sandy. Ia pun akhirnya berkenalan dengan si alien. Alien ini diberi nama Jules, dan ketiganya berupaya untuk merahasiakannya seiring dengan pemerintah yang sedang mencari-cari tempat alien itu berada.

Menyaksikan “Jules,” sebetulnya saya tak punya ekspektasi apa-apa. Saya melihatnya jika film ini dijagokan untuk original screenplay yang ditulis oleh Gavin Steckler pada musim penghargaan tahun ini, yang membangun keinginan untuk menyaksikannya. Alhasil, film garapan Marc Turtletaub ini menyentuh cerita yang menarik, dengan menawarkan kombinasi sci-fi dengan kehidupan lansia, yang sebetulnya mungkin punya kemasan tidak sebuah film komersil.

jules
Courtesy of Big Beach © 2023

Walaupun demikian, “Jules” ternyata hadir lebih dari yang saya duga. Ben Kingsley, yang kini sudah berusia 80 tahun, hadir dengan cukup memukau. Terakhir, saya menyaksikannya Ia kembali berkolaborasi dengan Wes Anderson dalam “The Wonderful Story of Henry Sugar.” Disini, Ia hadir berambut, lepas dari image pria dengan kepala plontos seperti yang kita kenal dalam “Gandhi” ataupun “Schindler’s List.” Penampilan Kingsley disini sepintas mengingatkan saya dengan film “The Father,” dimana Anthony Hopkins sama-sama berperan karakter yang lupa ingatan, serta punya hubungan yang tidak baik-baik saja dengan sang putri.

Di sisi lain, kehadiran dua karakter pendamping Kingsley juga terbilang memainkan keseruan cerita. Mulai dari karakter Sandy, aktivis yang diceritakan punya anak lesbian, dan memainkan dark jokes dari t-shirt hitam yang diberikan pada Jules, sampai Jane Curtin sebagai Joyce yang sebetulnya benar-benar kesepian.

jules
Courtesy of Big Beach © 2023

Dari penyajian, “Jules” dibalut dengan musik gubahan Volker Bertelmann, yang membuatnya hangat untuk menikmati drama ini. Begitupula dengan konflik-konflik ceritanya yang tidak berat untuk dinikmati, namun punya konklusi seperti yang diharapkan. Cara Turtletaub membangun semangat aksi dalam “Jules” juga menarik, terutama ketika Milton dan Sandy yang melakukan pemburuan kucing, tak sadar jika dibuntuti polisi.

Sebagai tontonan keluarga, “Jules” hadir sebagai sebuah tontonan manis yang menghangatkan. Kehadiran Jules, ternyata malah akan membawa penonton dengan sudut pandang para lansia. Mereka berbicara akan masalah kesepian, semangat, keluarga sampai isu kesehatan mereka. Pendalaman tema ini yang membuatnya semakin menarik, sampai mengingat jika Jules ternyata hanya selingan yang mampu mempertemukan ketiganya untuk jadi sahabat. A heartwarming story!

Jules (2023)
PG-13, 87 menit
Comedy, Drama, Sci-Fi
Director: Marc Turtletaub
Writer: Gavin Steckler
Full Cast: Ben Kingsley, Harriet Sansom Harris, Jane Curtin, Teddy Cañez, Narea Kang, Edward James Hyland, Blair Baker, Joshua Moore, John Skelley, Christopher Kelly, Zoe Winters, Jade Quon, Aubie Merrylees, Andy Daly, Anna George, Eric T. Miller, Cody Kostro, Marina Shay, Donald Paul, Jeff Kim, Patrick Noonan, Rebekah Brockman
#791 – Jules (2023) was last modified: Maret 5th, 2024 by Bavner Donaldo