Sebagai salah satu pilihan pada Slamdance Film Festival tahun ini, “Baby” hadir jadi salah satu film pendek menarik dari Australia. Kisahnya tentang perjalanan kelahiran dari seorang bayi bernama Eric. Masalahnya, sang Ibu merupakan seorang penderita down syndrome.

Cerita diawali dengan cukup menarik. Bersetting di sebuah komplek orang-orang yang berkebutuhan khusus. Tiba-tiba di suatu siang, terjadi sebuah tabrakan kecil antara dua mobil. Mobil yang menjadi korban, dikendarai oleh seorang ibu yang tengah hamil tua. Di sana, seorang perempuan berkebutuhan khusus bernama Mikaela, diperankan oleh Erin Kearns, menghampiri ibu tersebut.

baby
Courtesy of Chapter 5 Studios © 2024

Pertemuan singkat itu ternyata membawa Mikaela pada sebuah obsesi baru. Ia ingin menjadi seorang Ibu. Di rumah yang sama, ada seorang laki-laki yang sama sepertinya, bernama Eric, diperankan oleh Michael Buxton. Eric yang terbilang sebagai sosok yang cukup frontal, ternyata jadi sasaran empuk Mikaela menjalankan aksinya. Yang benar saja, Eric pun ikut-ikutan ingin menjadi seorang ayah. Keduanya pun tak menyangka akan konsekuensi mereka.

Apa yang diangkat “Baby” merupakan sebuah dramagedy yang akan cukup menancap. Sepintas, saya berpikir bagaimana tanpa berpikir panjangnya Mikaela. Namun, semakin menyadari kondisinya, tentu Mikaela tidak akan berpikir sejauh itu. Apalagi ketika sosok Eric dimasukkan. Rasa kesan cerita menjadi semakin rusuh.

baby
Courtesy of Chapter 5 Studios © 2024

Dari serangkan kisah padat yang disajikan, momen terbaik bagi saya dalam “Baby” adalah ketika proses melahirkan sang bayi. Suasana terasa memuncak ketika sang kakak Mikaela, Jess, yang diperankan oleh Yiana Pandelis, menjadi panik ketika hampir tak ada orang di rumah sakit. Ketika ditangani, adegan pun semakin memuncak ketika upaya Mikaela untuk dapat melahirkan bayinya. Momen kemudian ditutup ketika bayi tersebut lahir, Jess memeluk Mikaela, dan ditutup dengan bird’s eye shot yang menghadirkan Mikaela yang tengah melihat keatas.

Keunikan ini menghasilkan “Baby” jadi tontonan yang akhirnya saya selesaikan. Film yang ditulis oleh Llewylyn Michael Bates dan disutradarai oleh James Di Martino ini akan membawa penonton dengan tema apa yang sebetulnya ingin dibahas. Walaupun Eric dan Mikaela, memang tidak berpikir jika mereka harus memiliki ikatan pernikahan, keduanya berusaha untuk mencapai keinginan jangka pendeknya. Cuma saja, mereka tidak memahami konsekuensi apa selanjutnya.

baby
Courtesy of Chapter 5 Studios © 2024

Pada akhirnya, “Baby” ditutup dengan cukup manis. Sekian tragedi yang diterima sang bayi ternyata malah baru saya pahami di penghujung film. Padahal, film pendek ini sudah cukup membangun emosi penonton akan pentingnya hak para disabilitas untuk dapat meneruskan keturunan mereka. Sekali lagi, perilaku yang terasa jahat dari para manusia normal ini pada akhirnya melegakan saya. Sebuah tontonan pendek yang menyentuh, menipu, tapi pada akhirnya menenangkan. Well done!

Baby (2024)
19 menit
Short, Drama
Director: James Di Martino
Writers: Llewellyn Michael Bates
Full Cast: Erin Kearns, Michael Buxton, Yiana Pandelis, Daniel Facciolo, Sarah Dute, Daniel Reader, Albert Goikhman, Elisha Moore, Alexander Lloyd, Leanne Campbell

#783 – Baby (2024) was last modified: Januari 24th, 2024 by Bavner Donaldo