Bagaimana jika kamu tahu waktumu sudah dekat, hal apa yang sangat ingin kamu lakukan di hari-hari terakhirmu? Seperti yang kita ketahui, kematian tidak dapat dihindari dan tidak ada cara mudah untuk mengucapkan selamat tinggal. Kalau belum ada ide, mungkin kamu harus mengikuti perjalanan Aood (‘Ice’ Natara) dalam “One for The Road” gubahan sutradara hebat, Nattawut ‘Baz’ Poonpiriya.

Film rekomendasi kali ini datang dari Negeri Gajah Putih, yang bergenre melodrama melankolis yang ceritanya berpusat pada dua pria. Keduanya ini berencana untuk memperbaiki hubungan yang telah mereka hancurkan sepanjang masa mudanya. Film ini dimulai saat Aood memandangi setiap contact lists dalam telepon genggamnya dan kemudian munculah nama Boss (‘Tor’ Thanapob Leeratanakajorn). Adegan berikutnya menggambarkan Boss yang berhasil membuka bar trendi di New York City pada usia 30 tahun. Layaknya seorang playboy, Ia juga mengisi kesehariannya dengan merayu banyak wanita. Suatu hari, ia mendapat telepon kejutan dari Aood, seorang teman yang ia temui di New York saat muda dulu. Sekarat karena kanker, Aood meminta bantuan Boss untuk menyelesaikan misi. As time goes by, tidak hanya Aood yang berhasil mencentang semua bucket list-nya. Rupanya, Boss juga dipertemukan dengan suatu kebenaran.

one for the road
Courtesy of Block 2 Pictures, Jet Tone Production © 2021

Sutradara ternama Poonpiriya sangat terkenal atas karya-karya fenomenalnya, “Countdown”, “Bad Genius” dan yang terbaru, “One for The Road”. Ketiga film kreasi Poonpiriya ini memiliki warna serta genre yang sangat berbeda. Alhasil, ia berhasil mengatasi setiap tantangan dengan maksimal! Terbukti dengan “Bad Genius” menjadi film Thailand terlaris secara nasional dan mampu menyabet piala dalam 12 kategori di Penghargaan Film Nasional Suphannahong Thailand, termasuk; Film Terbaik, Sutradara Terbaik, dan Screenplay Terbaik.

Kali ini, bersama produser ikonik asal Hong Kong, Wong Kar-wai, dirinya menorehkan prestasi di kancah internasional dengan membawa “One for The Road” memenangkan Special Jury Award for Creative Vision in the World Cinema Dramatic Competition dalam Sundance Film Festival 2021. Film ini bahkan terpilih sebagai perwakilan Thailand untuk Best International Feature Film dalam ajang Academy Awards ke-95 lho!

one for the road
Courtesy of Block 2 Pictures, Jet Tone Production © 2021

Film berdurasi 136 menit ini memang memiliki alur cerita yang cukup panjang dan bumbu-bumbu flashblack yang pelik. Saya akui, dialog-dialognya cenderung pelan dan sendu, tapi film ini tidak membosankan. Bahkan, pilihan untuk membungkus film ini dengan ide road trip adalah hal yang jenius! Para penulis betul-betul mengerjakan setiap kisah kilas balik dengan rapi. Pembangunan karakter setiap pemain menjadi lebih dalam, sehingga durasi yang panjang tidak lagi menjadi masalah. Penonton dibawa ikut jalan-jalan di Thailand, masuk satu per satu ke permasalahan hingga menemukan resolusi. Penulis naskah Puangsoi Aksornsawang, Nottapon Boonprakob dan Nattawut Poonpiriya harus di acungi jempol!

Hal yang patut dikagumi selanjutnya adalah pemilihan lagu dan sinematografinya! Pilihan setiap soundtrack sangat memperlengkapi hasil sinematografi Phaklao Jiraungkoonkun yang luar biasa konsisten di sepanjang cerita. Pergerakan kamera dari satu frame ke frame selanjutnya sangat dinamis. Favorit saya adalah adegan Boss meracik cocktails di awal film! Perpindahan angle yang selaras dengan alunan lagu sangat sexy! Selama perjalanan pun, penonton seakan dibawa larut layaknya penumpang ke-tiga dalam mobil yang dikendarai Boss dan Aood. Alunan lagu-lagu yang dimainkan dalam mobil tua milik Aood itu indah sekali.

one for the road
Courtesy of Block 2 Pictures, Jet Tone Production © 2021

Delivery yang baik dari para pemeran tentu menjadi penunjang kesuksesan “One for The Road” (2021). Kombinasi ‘Ice’ Natara dan ‘Tor’ Thanapob Leeratanakajorn adalah pilihan yang tepat. Ice sukses menggambarkan seorang pasien kanker stadium akhir yang siap berdamai dengan masa lalunya. Caranya memainkan mimik sedih dan suaranya yang dipelankan itu terasa tidak sedang dibuat-buat. Bahkan, dedikasinya untuk menurunkan berat badan secara drastis demi peran Aood patut dipuji! Sementara itu, Tor juga terlihat berupaya keras mengimbangi upaya Ice dengan menghadirkan karakter Boss, the rich, bad boy and good-looking boy. Mention it, he got it all! Harmoni love-hate relationship keduanya membuat dinamika yang menarik di film ini.

Para pemeran mantan kekasih Aood rupanya memiliki kesan tersendiri di hati saya. Chutimon Chuengcharoensukying sebagai Noona, Ploi Horwang sebagai Alice, dan Noon Siraphun sebagai Roong. Penonton dibuat tegang menunggu setiap kisah yang akan datang saat melihat nama mereka muncul di kaset mobil tua Aood dengan tulisan lokasi yang berbeda-beda. Kejutan tambahan yang disiapkan oleh Poonpiriya adalah kehadiran Violette Wautier sebagai Prim, who turns out to be the ex-girlfriend of both. Pesona Violette saat adegan bartending cocktails di bar juga saya akui sangat memukau. She is full of dream, dedicated, sexy and beautiful!

one for the road
Courtesy of Block 2 Pictures, Jet Tone Production © 2021

Film ini sebenarnya sudah dieksekusi dengan baik. Suguhan visual dan instrumental soundtrack pilihan mereka menjadi favorit saya dari keseluruhan film “One for The Road”. Tapi kalau boleh jujur, saya sebagai penonton agak terganggu saat melihat Poonpiriya mencurahkan waktu yang lama untuk menyorot karakter Boss. Menurut saya, selipan masa kecil dan latar belakang Boss tidak terlalu esensial dalam film ini. Meskipun, saya mengerti bahwa semua ini disiapkan untuk membuat penonton mengerti dan menerima kehadiran sosok Prim sebagai koneksi kedua pemeran utama. Sadly, ini malah membuat perjalanan reconciliation friendship mereka sedikit terasa sia-sia.

Bagaimanapun juga, saya salut pada kerja keras sutradara, penulis, tim produksi serta para pemeran yang mahir. Bekerja dengan banyak lokasi syuting bukanlah hal yang mudah. Hanya dari kenyamanan rumah masing-masing, kita akan mengerti rasa sakit kacaunya persahabatan serta sedihnya kehilangan cinta. Dijamin, di sepanjang film kalian akan menangis, tertawa, marah, dan kagum dengan setiap karakter yang muncul. Poonpiriya mampu menyuguhkan rasa sakit yang paling murni dan paling memabukkan!

One for the Road (2021)
128 menit
Drama
Director: Baz Poonpiriya
Writer: Puangsoi Aksornsawang, Nottapon Boonprakob, Baz Poonpiriya
Full Cast: Yayaying Rhatha Phongam, Chutimon Chuengcharoensukying, Thanapob Leeratanakachorn, Tracy Fisher, Lissa Carandang-Sweeney, Ice Natara, Thaneth Warakulnukroh, Violette Wautier, John Cain, Bhumibhat Thavornsiri, Daniel Hirsh, Yi Liu
#710 – One for the Road (2021) was last modified: April 17th, 2023 by Estri Cinta