Mungkin tidak banyak yang tahu. Marilyn Monroe sempat membuat rumah produksinya sendiri. Namanya Marilyn Monroe Productions. Film produksi pertama mereka adalah “Bus Stop,” sebuah drama percintaan yang juga diproduksi dan didistribusikan oleh Twentieth Century Fox.
Film ini berkisah tentang dua koboi dari pegunungan Montana yang melakukan perjalanan ke Phoenix. Yang pertama adalah Virgil Blessing, diperankan oleh Arthur O’Connell, seorang koboi yang selalu membawa gitar dan senang bernyanyi. Satunya lagi, Beauregard ‘Bo’ Decker, diperankan oleh Don Murray, seorang koboi muda berusia 21 tahun yang penuh semangat, keras dan naif. Mereka berdua akan ikut serta dalam kejuaraan dunia rodeo. Di dalam perjalanan, Virgil menantang Bo untuk mulai mencari pujaan hatinya. Tanpa berpikir panjang, Ia memutuskan untuk mencari ‘malaikat’-nya di kota Valley of the Sun.
Tiba disana, Virgil mulai menghabiskan malam hiburan pertamanya dengan mengunjungi sebuah bar bernama Blue Dragon. Disana ternyata ada sosok seorang perempuan penghibur bernama Chérie, diperankan oleh Marilyn Monroe, yang senantiasa menyanyi dan menemani pengunjung. Sayang, Ia kurang mendapat respect disana. Sampai suatu ketika, Beau muda masuk dan seakan menemukan bidadari yang dicarinya. Mereka kemudian berkenalan. Sayang, pria yang tak punya pengalaman dalam percintaan ini harus membuat Chérie dalam kondisi yang sangat tidak nyaman. Dan di malam yang tak sama, Beau merancang sebuah pernikahan dadakan di keesokan harinya.
Kisah “Bus Stop” diangkat dari sebuah drama karangan William Inge, dan kemudian diadaptasi oleh George Axelrod, yang sebelumnya sudah mengadaptasi film Monroe sebelumnya, “The Seven Year Itch.” Walaupun dasar ceritanya sebetulnya tidak memiliki elemen musikal, film yang disutradarai oleh Joshua Logan ini memiliki sentuhan sedikit musik, dilengkapi dengan sebuah musical act oleh Monroe dengan lagu “That Old Black Magic.” Sisanya, ada tiga lagu lain, termasuk “The Bus Stop Song” yang membuka ceritanya.
Bicara ceritanya, saya menyukai bagaimana penggambaran karakter utamanya. Karakter Beau dikemas cukup kuat, dan Murray berhasil untuk membuat saya cukup jengkel dengan sosok tokoh yang diperankannya. Prestasinya, Ia berhasil mendapatkan sebuah nominasi Academy Awards sebagai Aktor pendukung terbaik dari film ini. Satu-satunya nominasi Oscar dari film ini.
Sayang, penampilan Marilyn disini terasa agak underrated. Padahal, saya lebih menyukainya perannya disini dibanding dalam “The Seven Year Itch.” Disini, Ia masih punya peran, dan tidak hadir seperti boneka cantik yang bodoh. Di film ini pula, Ia berhasil meraih nominasi Golden Globe pertamanya sebagai Aktris terbaik dalam Comedy dan Musikal.
Menariknya, dalam jajaran cast film ini ada aktris-aktris pendukung yang hebat. Mulai dari Betty Field yang memerankan Grace, Eileen Heckart sebagai Vera, serta Hope Lange yang menjadi Elma. Disini pula Hope Lange bertemu dengan Don Murray, yang kemudian menikah di tahun yang sama, yang sebetulnya merupakan featured debut bagi keduanya.
Fakta menarik lainnya, film ini ternyata cukup prestatif. Ini merupakan salah satu official selection di Venice Film Festival, serta masuk ke dalam 10 film terbaik tahun 1956 versi National Board of Review.
Berdurasi 96 menit, saya cukup menikmati kisah yang ditawarkan. Yang agak sedikit jengkel buat saya selain Beau, konflik yang dikemas dibangun dengan menarik, tapi berakhir dengan titik penyelesaian yang terasa begitu saja. Cuma, saya suka dengan kenekatan Beau. “Bus Stop” hadir dengan cerita sederhana dan lumayan menghibur untuk ukuran film dari era 50-an.