Kehidupan para pemburu berita tentu bisa jadi tontonan yang menarik. Melalui “Whiskey Tango Foxtrot,” kini giliran Tina Fey untuk unjuk gigi sebagai jurnalis perang di Afghanistan. Awalnya, saya mengira film ini hanyalah sebuah parodi komedi ala-ala ke sekian si alumni SNL. Ternyata tidak, Fey benar-benar berakting di film setengah serius ini.
Sosok utama dalam film ini adalah seorang perempuan, yang bekerja sebagai produser berita, bernama Kim Baker, yang diperankan Tina Fey. Suatu saat, ketika sedang rapat, terdapat pembahasan untuk mengirimkan wakil sebagai reporter perang di Afghanistas. Ia kemudian menjadi salah satu yang dilirik, mengingat Ia belum berkeluarga dan masih single. Berker menerima tantangan itu, dan dimulai dengan 3 bulan percobaan.
Setiba di sana, Baker dibantu oleh Fahim Ahmadzai, seorang dokter yang membantunya sebagai penghubung dengan penduduk lokal. Juga ada sosok Nic, diperankan oleh Stephen Peacocke, yang ditugaskan untuk melindungi keamanan Baker. Ia tinggal di sebuah rumah yang berisi para jurnalis, dan merupakan wanita kedua setelah sosok Tanya Vanderpoel. Tanya, jurnalis cantik yang diperankan Margot Robbie, begitu menikmati kehidupan di rumah itu. Sebab, Ia bisa menikmati berbagai pria yang mendominasi di rumah tersebut. Ia malah menggoda Baker untuk bisa menikmati kehidupannya di Kabul.
Menariknya, Baker terbilang mengalami culture shock, terlihat jelas dari beberapa aksi teledornya yang kurang memahami budaya setempat. Hal ini yang kadang memicu banyak kelucuan. Salah satu bagian cerita yang menurut saya lucu adalah ketika Baker tidak menyadari kalau salah satu resource beritanya, Ali Massoud Sadiq, seorang attorney general Afghanistan yang diperankan Alfred Molina, menginginkan a very special relationship. Untung saja, Ia lumayan berhasil untuk memanfaatkan Sadiq untuk menggali beberapa informasi lainnya.
Film ini berasal dari sebuah buku autobiografi yang ditulis oleh Kim Barker yang berjudul “The Taliban Shuffle: Strange Days in Afghanistan and Pakistan.” Kisahnya kemudian diadaptasi oleh Robert Carlock, dengan beberapa perubahan profesi dan perubahan nama pemeran utamanya dari Barker menjadi Baker.
Lain dari biasanya, tetapi Tina Fey terlihat seakan tidak bisa meninggalkan kejenakaannya dalam kisahnya yang lebih condong ke dalam tema drama dan perang. Bumbu komedi memang jadi penambah ketertarikan saya pada film ini. Selain itu, kehadiran Margot Robbie cukup mencuri perhatian, walaupun Ia tidak tampak sefenomenal “The Wolf at the Wall Street” ataupun “Suicide Squad.”
Yang cukup tidak saya sangka kalau sebagian besar pengambilan film ini diambil di Albuquerque, Amerika Serikat. Untuk adegan di Kabul International Airport malah diambil di New Delhi, India. Dengan mengambil latar perang Taliban, sebetulnya penggarapan film ini terbilang lumayan. Masih banyak selipan-selipan aksi tembak menembak, yang merupakan ‘unsur wajib’ untuk sebuah film perang.
Kesalahpahaman dan language barrier jadi hal yang cukup menarik untuk disaksikan. Film biografi ini akan membuka mata penonton dengan apa yang sebetulnya dialami para kuli tinta di medan perang. Walaupun tidak seburuk apa yang dijelaskan oleh judulnya yang sebetulnya bermaksud WTF, setidaknya, “Whiskey Tango Foxtrot” masih bisa sedikit menghibur saya.