Cukup mengesankan. Menyaksikan kurang lebih dua jam, penonton akan terbawa dengan nuansa drama komedi yang ringan, namun bermutu. “Roman Holiday” yang merupakan film buatan tahun 1953 arahan William Wyler ini, menyajikan sebuah tontonan hitam putih yang cukup menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Film ini berkisah tentang kehidupan seorang Putri Modern, yang diperankan oleh Audrey Hepburn. Hepburn yang masih amat muda ini, sebagai seorang putri, sangat bosan dengan rutinitas kesibukannya sebagai pewaris tahta. Hidupnya harus melewati banyaknya aturan-aturan yang dilakukan para putri. Mulai dari menjalani berbagai macam pertemuan, hingga harus selalu ditemani oleh para ajudan-ajudan pribadinya.
Putri yang sangat merasa bosan ini, kemudian berpura-pura sakit, dan melakukan sebuah operasi melarikan diri dari istana, setelah mencoba untuk melihat “keadaan” di dunia luar istana. Kenekatannya itu, berhasil membuatnya keluar secara diam-diam. Sayangnya, Ia yang serba di urus, tidak memegang sepeser uang pun. Dirinya hanya berjalan dan mencoba menikmati pemandangan dunia luar yang baru dirasakannya.
Lalu penonton akan diperkenalkan dengan sosok Joe Bradley, seorang wartawan American News Service, yang diperankan Gregory Peck. Setelah selesai bermain judi bersama teman-temannya, Ia kemudian menemukan seorang wanita yang sedang terbaring di pinggir jalan. Tanpa dikiranya, wanita tersebut di bawa ke apartemennya, karena kasihan. Sayangnya, Ia tidak menyadari bila wanita tersebut adalah wanita yang akan diwawancarainya esok hari di istana.
Keesokan harinya, Joe telat bangun. Namun, sang putri masih belum bangun daIam tidurnya. Kemudian bergegas cepat ke kantor, dan berbohong kepada atasannya, bahwa telah melakukan wawancara. Ternyata, Ia tidak mengetahui, bahwa seisi negri sedang dikejutkan dengan berita hilangnya sang putri. Lucunya, saat Ia melihat foto putri di surat kabar, wajahnya sangat mirip dengan seorang wanita yang sedang terlelap tidur di apartemennya.
Film ini pun kemudian berlanjut dengan usaha Joe untuk mendapatkan berita besar. Sang putri yang ditemuinya kemudian di apartemennya, cukup tidak menyangka dimana Ia berada. Setelah itu, penonton akan diajak untuk berkeliling Roma, bersama sang putri, di dalam kisah pelarian, liburan, serta cinta.
Film yang merupakan karangan orisinil Dalton Trumbo ini, mengangkat sebuah kisah yang ringan, namun sangat menghibur. Kerap kali saya harus tertawa menyaksikan beberapa adegan-adegan jenaka situasional yang diperlihatkan film ini. Selain mengangkat tema yang ringan, film ini adalah sebuah debut yang luar biasa untuk Audrey Hepburn.
Audrey Hepburn, salah satu aktris legendaris Hollywood ini memulai sebuah debut yang sensasional. Perannya sebagai seorang putri, sangat meyakinkan. Juga, dengan beraninya Ia memotong rambut panjangnya, hingga cukup pendek ala “The Dutch Man”. Hepburn memberikan sebuah salah satu penampilan memorable-nya lewat film ini. Tidak heran, film ini berhasil meraih sebuah Oscar dalam kategori Aktris Utama Terbaik, untuk Hepburn.
Gregory Peck, yang sudah tidak diragukan kepiawaiannya dalam berakting, juga membuktikan bahwa Ia cukup memorable dalam film ini. Mantan President AMPAS yang cukup populer di era 1940-an hingga 50-an ini, meninggalkan sebuah penampilan diluar dugaan. Walaupun masih dengan sosok keseriusannya, Ia cukup pantas untuk di sebut sebagai salah satu bintang terbaik dari masa lalu.
William Wyler, yang cukup terkenal dengan “Ben-Hur”-nya, film yang sampai sekarang masih sebagai pemenang piala Oscar terbanyak, memberikan sebuah tontonan ringan yang menghibur serta cukup menarik minat penonton untuk menebak cerita berikutnya di dalam setiap adegan.
Sayangnya, film ini masih hitam putih. Walaupun film berwarna sudah ada di masa itu, tetapi hal-hal yang menyangkut dengan berwarna merupakan sebuah budget besar untuk produksi film di masa itu. Tetapi, untung saja film ini hitam putih. Sampai saat ini, bila Anda coba untuk menyaksikannya, nuansa klasik yang kental dari film ini tidak akan membuat Anda bosan, melainkan berpikir bahwa ini adalah sebuah tontonan yang memberikan sebuah momen terbaik untuk sebuah pengalaman menonton yang menarik.