Table of Contents
🇮🇩 Bahasa Indonesia – Original
Berangkat dari sebuah kisah nyata, “I’m Still Here” membawa penonton pada kisah keteguhan seorang istri dalam menjalani hidup setelah menghilangnya sang suami selama periode kediktatoran militer di Brasil.
“I’m Still Here” memperkenalkan penonton dengan sebuah keluarga bahagia dari kota Leblon. Rumah megah mereka berhadapan langsung dengan pantai, sehingga tak perlu jauh-jauh untuk mencari hiburan. Kepala keluarga ini adalah Rubens Paiva, diperankan oleh Selton Mello, yang merupakan mantan senator yang kini fokus pada kehidupan sipilnya.

Selain Rubens, ada sosok Eunice, istrinya yang gemar menyiapkan soufflé, yang diperankan oleh Fernanda Torres. Keluarga Paiva terbilang cukup ramai. Mereka memiliki 5 orang anak: Vera, Eliana, Nalu, Maria, dan Marcelo. Kondisi Brasil yang saat itu terasa tidak aman membuat Rubens mengirimkan putri tertua, Vera, yang diperankan oleh Valentina Herszage, untuk tinggal di Inggris.
Masalah dimulai ketika terjadi penculikan duta besar Swiss, yang diduga dilakukan oleh kelompok kiri yang terdiri dari gerakan-gerakan komunis. Militer junta yang berkuasa tentu langsung mengambil tindakan tegas. Salah satu targetnya adalah Rubens, yang sebelumnya dikenal aktif dalam partai pekerja. Alhasil, beberapa anggota militer mendatangi rumahnya, dan di hadapan keluarganya, ia dibawa pergi tanpa perlawanan berarti.
Sampai di sini, “I’m Still Here” terfokus pada Eunice, yang menanti kepulangan suaminya. Kondisi rumahnya yang hangat pun menjadi tidak nyaman. Anggota militer silih berganti menjaga rumah mereka. Telepon rumah pun ikut disadap. Sampai suatu hari, Eunice beserta putri keduanya, Eliana, dijemput paksa untuk pergi ke kantor polisi. Di sinilah kisah perjuangan menanti keadilan dimulai.
Jika kita berkaca dengan apa yang terjadi di negeri kita, perayaan Kamisan ataupun masalah Munir seakan seperti masalah serupa yang dialami. Ketika negara membungkam rahasia atas kejahatannya sendiri, seorang Eunice, yang hanya seorang ibu rumah tangga, tetap memperjuangkan kejelasan akan nasib suaminya dengan cara yang damai. Perbedaannya, yang terjadi di negeri ini masih berjalan tanpa kejelasan yang berarti.

Film ini disutradarai oleh Walter Salles, sutradara peraih BAFTA, yang sebelumnya pernah memenangkan Best Film not in the English Language untuk “The Motorcycle Diaries” dan “Central Station.” Cerita film ini ditulis oleh Murilo Hauser dan Heitor Lorega, yang mengadaptasi kisahnya dari buku berjudul sama karangan Marcelo Paiva pada tahun 2015. Dalam bahasa aslinya, kisahnya berjudul “Ainda estou aqui.” Marcelo Paiva adalah putra satu-satunya Rubens Paiva yang memang berkiprah sebagai seorang jurnalis, penulis buku, sekaligus penulis naskah televisi.
Bila membahas ceritanya, “I’m Still Here” membawa penonton ke dalam ketegangan tersendiri, sekaligus membuat saya terhanyut dengan pergulatan hidup Eunice. Sebagai seorang single mom, ia memilih jalan tidak terduga, namun berani melawan dengan cara yang menurut saya elegan. Film yang berdurasi 136 menit cukup mampu menebar ancaman yang sekaligus memutarbalikkan keindahan yang ditawarkan di bagian awal cerita.
Untungnya, penampilan Fernanda Torres di film ini sangat mengagumkan. Penuh totalitas. Ia mampu membawa rasa apa yang dialami Eunice tanpa banyak dialog, yang sangat terlihat dari keterpaksaannya untuk tegar. Yang menarik, “I’m Still Here” yang dikemas sebagai biografi periode akan menghadirkan ibu Torres, Fernanda Montenegro, yang juga aktris legenda, untuk memerankan karakter Eunice di masa tua. Alhasil, karakter Eunice diperankan oleh ibu-anak dari dunia nyata yang sama-sama meraih piala Golden Globe dan nominasi Oscar.

Film yang didistribusikan oleh Sony Pictures Classics ini dirilis pada Venice Film Festival dan bersaing untuk mendapatkan Golden Lion, namun pada akhirnya berhasil meraih penghargaan untuk penyutradaraan (SIGNIS Awards) dan naskah (Golden Osella). Kesuksesan itu dilanjutkan dengan keberhasilan film ini untuk masuk ke dalam 2 nominasi Golden Globe dan memenangkan penampilan Fernanda Torres sebagai aktris peran utama terbaik kategori film drama.
Pada ajang Academy Awards, film ini meraih 3 nominasi utama: Best Picture, Best International Feature, dan Best Actress in Leading Role. Fakta menariknya, aktris Fernanda Torres hampir serupa dengan sang ibu, Fernanda Montenegro, yang 24 tahun lalu juga memenangkan Golden Globe dan meraih nominasi Oscar untuk karya Walter Salles sebelumnya yang berjudul “Central Station.” Saya sangat mendukung kemenangan Torres, yang rasanya sulit dikalahkan aktris lain di kategorinya saat ini.
“I’m Still Here” termasuk ke dalam salah satu film favorit saya dari 2024. Film ini terasa sangat kuat dari segi cerita, penyampaian emosi yang mengena, sekaligus memberikan pengalaman menonton yang sangat berkesan. Setelah menyaksikan ini, saya pun jadi terpikir, rasanya ada banyak cara untuk bermain elegan dalam menjalani kehidupan. Ketika gangguan datang, kadang tak perlu langsung diberi perhatian. Kita bisa mengulur dengan gigih sampai waktu yang akan menjawab kebenaran itu sendiri. Incredibly fantastic!
🇬🇧 English Version – Translated
Based on a true story, “I’m Still Here” takes audiences on a journey of a wife’s resilience in living life after her husband’s disappearance during Brazil’s military dictatorship period.
“I’m Still Here” introduces audiences to a happy family from the city of Leblon. Their magnificent house faces directly onto the beach, so they don’t need to go far for entertainment. The head of this family is Rubens Paiva, played by Selton Mello, a former senator who is now focused on his civilian life.

Besides Rubens, there’s Eunice, his wife who loves preparing soufflés, played by Fernanda Torres. The Paiva family is quite lively. They have 5 children: Vera, Eliana, Nalu, Maria, and Marcelo. Brazil’s unsafe conditions at the time led Rubens to send his eldest daughter, Vera, played by Valentina Herszage, to live in England.
Problems begin when the Swiss ambassador is kidnapped, allegedly by leftist groups consisting of communist movements. The ruling military junta naturally takes immediate firm action. One of their targets is Rubens, who was previously known to be active in the workers’ party. As a result, several military members visit his house, and in front of his family, he is taken away without meaningful resistance.
From this point, “I’m Still Here” focuses on Eunice, who awaits her husband’s return. The warm atmosphere of their home becomes uncomfortable. Military members take turns guarding their house. The house phone is also tapped. Until one day, Eunice and her second daughter, Eliana, are forcibly taken to the police station. This is where the struggle for justice begins.
If we reflect on what happened in our country, the Thursday protests or Munir’s case seem like similar problems. When the state conceals secrets about its own crimes, an Eunice, who is just a housewife, continues to fight peacefully for clarity about her husband’s fate. The difference is that what happens in our country is still ongoing, without meaningful clarity.
This film is directed by Walter Salles, a BAFTA-winning director who previously won Best Film not in the English Language for “The Motorcycle Diaries” and “Central Station.” The film’s story is written by Murilo Hauser and Heitor Lorega, who adapted it from a book of the same title by Marcelo Paiva in 2015. In its original language, the story is titled “Ainda estou aqui.” Marcelo Paiva is Rubens Paiva’s only son who works as a journalist, book author, and television scriptwriter.

Discussing the story, “I’m Still Here” brings audiences into a unique tension while making me deeply moved by Eunice’s life struggles. As a single mom, she chooses an unexpected path, yet bravely fights in what I consider an elegant way. The 136-minute film successfully spreads threats while simultaneously overturning the beauty offered in the early part of the story.
Fortunately, Fernanda Torres’ performance in this film is truly amazing. Full of dedication. She manages to convey what Eunice experiences without much dialogue, which is very evident from her forced strength. Interestingly, “I’m Still Here”, packaged as a period biography, features Torres’ mother, Fernanda Montenegro, who is also a legendary actress, to play the character of Eunice in her old age. As a result, the character of Eunice is played by a real-life mother-daughter duo who both won Golden Globe awards and Oscar nominations.
The film, distributed by Sony Pictures Classics, was released at the Venice Film Festival and competed for the Golden Lion, but ultimately won awards for directing (SIGNIS Awards) and screenplay (Golden Osella). This success continued with the film’s entry into 2 Golden Globe nominations and Fernanda Torres winning as best leading actress in the drama film category.

At the Academy Awards, this film received 3 major nominations: Best Picture, Best International Feature, and Best Actress in Leading Role. Interestingly, actress Fernanda Torres is almost similar to her mother, Fernanda Montenegro, who 24 years ago also won a Golden Globe and received an Oscar nomination for Walter Salles’ previous work titled “Central Station.” I strongly support Torres’ victory, which seems difficult for other actresses in her category to beat currently.
“I’m Still Here” is one of my favorite films from 2024. This film feels very strong in terms of story, emotional delivery that resonates, while providing a very memorable viewing experience. After watching this, I started thinking that there are many ways to play elegantly in living life. When disturbances come, sometimes we don’t need to give them immediate attention. We can persist tenaciously until time answers the truth itself. Incredibly fantastic!








![#337 – Tom at The Farm [Tom à la ferme] (2013) 337-Picture6](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/08/337-Picture6-218x150.webp)

![#335 – Heartbeats [Les amours imaginaires] (2010) 335-Picture3](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/07/335-Picture3-218x150.webp)
![#333 – I Killed My Mother [J’ai tué ma mère] (2009) 333-Picture2](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2017/07/333-Picture2-218x150.webp)





![#473 – A Taxi Driver [Taeksi woonjunsa] (2017)](https://cinejour.b-cdn.net/wp-content/uploads/2019/03/473-Picture1-324x160.webp)






