Menebak dari judulnya, awalnya saya mengira kalau “The Accidental Tourist” akan bertajuk drama roadtrip ataupun yang berhubungan dengan turis. Ternyata tidak. Film buatan Lawrence Kasdan ini akan mengajak penonton untuk masuk ke dalam didunia seorang travel writer bernama Macon Leary.
Macon Leary, yang diperankan oleh William Hurt, baru saja pulang ke rumah. Saat itu, cuaca sedang hujan keras, dan untungnya pesawat yang ditumpanginya berhasil mendarat dan selamat dari ancaman badai. Setiba di rumah, Ia disambut oleh istrinya, Sarah, yang diperankan oleh Kathleen Turner. Ia menyambut Macon dengan cukup emosional. Setelah berhasil melewati ancaman badai, Ia malah disambut dengan badai kehidupan. Aduh. Sarah memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen. Tanpa usaha keras dari Macon, pasangan yang sudah 17 tahun menikah ini tidak hidup serumah lagi.
Kesibukan Macon sebagai seorang penulis, membuatnya Ia harus melanglang buana. Ia merupakan seorang penulis dari sebuah seri travel guide yang berjudul “The Accidental Tourist.” Seri ini cukup niche, karena memiliki target pembacanya para pebisnis, yang sebetulnya mau praktis dan tidak ribet saat pergi travel urusan bisnis. Disinilah Macon berperan. Seri-nya ini memberikan berbagai macam tips dan trik. Membawa bawaan sebesar cabin luggage dan tidak membawa barang kesayangan adalah salah satu tipsnya. Alasannya, “That its loss, would devastate you.”
Sarah juga punya alasan kuat untuk berpisah. Kepergian Ethan, membuatnya Ia seorang diri di rumah. Ketika Ia membutuhkan Macon, suaminya sibuk bekerja berkeliling kota. Untuk itu Ia mencoba untuk menyembuhkan dirinya. Katanya, “There’s a chance I could make a life anyway. But my only hope is to get out of here, away from you. Let me go.” Kepergian Sarah, membuat Macon akhirnya hidup sendiri di rumah besarnya, sambil ditemani anjing peliharaan Ethan, Edward.
Sungguh berbeda ketika Ia hidup sendiri. Suatu saat, Ia mendapatkan tugas untuk berangkat ke Inggris. Berhubung sudah tidak ada Sarah, Ia perlu menitipkan Edward ke hotel hewan peliharaan. Disana, Ia kemudian bertemu dengan Muriel Pritchett, seorang karyawan disana yang diperankan oleh Geena Davis. Sosok Macon yang kalem, tenang dan tidak mau diganggu, ternyata berhasil memikat Muriel. Dan disinilah cerita dimulai.
Drama 80-an ternyata masih cukup menarik untuk ditonton. Yup! Periode-periode tersebut juga merupakan tahun kejayaan beberapa aktor-aktris ternama. Sebut saja William Hurt yang membintangi film ini, Gleen Close, Michael Douglas, ataupun Jeff Bridges. Berbicara kembali film ini, inti ceritanya sebetulnya tentang bagaimana seorang Macon memulihkan dirinya dari sebuah tragedi kehilangan.
Film drama percintaan ini sebetulnya berasal dari sebuah buku fiksi finalis penghargaan Pulitzer dan pemenang National Book Critics Circle. Judulnya sama seperti judul film ini, ceritanya ditulis oleh Anne Tyler dan dipublikasikan 3 tahun sebelum film ini. Frank Galati dan Lawrence Kasdan kemudian mengadaptasi ceritanya, dan berhasil menjadi salah satu film terbaik di tahun itu. Empat nominasi Oscar, termasuk Best Picture berhasil diterima film ini, dan membawa Geena Davis untuk masuk ke daftar pemenang Best Actress in a Supporting Role.
Yah, Davis terlalu menawan di film ini! Walaupun Ia terbilang sebagai sosok ketiga di dalam pernikahan Macon, Davis bisa mencuri perhatian penonton untuk lebih memilihnya ketimbang Sarah. Aktor utama film ini, William Hurt, juga berhasil menyampaikan karakter Macon dengan akting yang kuat. Begitupun dengan penampilan Kathleen Turner yang memang cukup powerful disini. Kombinasi Hurt-Davis-Turner terbilang berhasil untuk memerankan ketiga karakter utama yang berkarakter kuat. Akan tetapi, Davis memang lebih memikat dan mencuri perhatian penonton dibanding Hurt yang lumayan mendominasi ceritanya.
Salut untuk penceritaan film ini. Galati dan Kasdan berhasil mengembangkan ceritanya dengan penggambaran karakterisasi yang kuat, dengan pengaturan alur cerita yang terbilang dilematis. Rasa keingintahuan saya dengan eksekusi keputusan Macon mulai meningkat tajam ketika film ini mencapai titik pertengahannya. Saya merasa cukup nyesek dengan ceritanya, apalagi ketika permintaan Sarah yang ingin meminta rujuk. Duh!
Tidak ketinggalan, score John Williams menghiasi film ini. Original soundtrack film ini sudah masuk ke dalam koleksi saya sejak tiga tahun yang lalu. Yang menarik, hampir dari 12 track yang ada, ada satu ciri khas yang menonjol di setiap track-nya, yaitu dentingan piano lambat yang berulang-ulang. Ke-khasan ini kemudian dengan musik yang disesuaikan dengan adegan. Voila! That’s one of the score magic from John Williams.
I love this movie! The plot, score, acting, directing, also the passion and emotion… “The Accidental Tourist” officialy became one of my favourite 80’s drama. It teaches you how to move on when you’re facing a hurtful truth and its matters when you loving someone. Mengutip ucapan perpisahan yang menyentuh dari Macon, “I’m beginning to think that maybe it’s not just how much you love someone. Maybe what matters is… who you are and when you’re with them.” Superb!