Melihat judulnya yang cukup meyakinkan, film ini sedikit memberi rasa penasaran dengan maksud penamaannya. Bukan sebuah film perang atau action, “War Room” adalah sebuah film religi, yang sayangnya tidak berhasil secerah “God’s Not Dead.”
Cerita dalam film ini dimulai ketika seorang nenek bernama Clara Williams, diperankan oleh Karen Abercrombie, dikunjungi seorang agen real estate bernama Elizabeth Jordan, yang diperankan oleh Priscilla C. Shirer. Kedatangan Elizabeth dikarenakan Clara berniat untuk menjual rumah yang telah dihuninya selama lebih dari 50 tahun. Clara kemudian memperkenalkan ruangan-ruangan favoritnya, dan memberi sedikit misteri akan ruangan terbaiknya bila Elizabeth mau menemuinya lagi.
Berbekal dengan rasa penasaran, Elizabeth kemudian menemui Clara. Dengan sedikit intrik, Clara kemudian memancing kehidupan Elizabeth yang ternyata kian memburuk. Ia mulai tidak akur dengan suaminya, dan anaknya yang tidak menemukan kedamaian di rumahnya. Clara kemudian menawarkan sebuah senjata ampuh yang selama ini dilakukannya. Ia memperkenalkan ruangan yang digunakannya untuk berperang. Elizabeth kemudian mencoba mempraktikannya dan perlahan-lahan mulai melewati rintangan demi rintangan dihadapannya.
Cerita film ini yang digarap oleh Kendrick bersaudara seakan terlalu ambisius, biarpun disertai dengan dialog-dialog semangat dan ayat-ayat kutipan. Alhasil, tontonan ini kurang berhasil untuk menyentuh penonton sebagai pemberi inspirasi dari karakter yang diperlihatkan. Walaupun sedikit berbumbu komedi, drama rohani ini masih sedikit lebih baik dibandingkan sinetron di televisi.
Permainan ensemble cast dalam film cukup lumayan, terutama kolaborasi antara Priscilla C. Shirer dengan T.C. Stallings sebagai pasangan suami istri. Setiap karakter utama di film ini juga punya kelemahan, mulai dari Elizabeth yang cukup keras, Tony yang bermain kotor, hingga Clara yang bermulut besar.
Cuma, durasi film ini cukup panjang. Hampir dua jam. Untung, dalam ceritanya masih diberi supporting story seperti kompetisi Double Dutch yang cocok untuk tontonan keluarga. Hanya saja minusnya, film ini masih tidak terlalu worth bila anda saksikan melalui bioskop, karena tidak ada sesuatu yang cukup spesial. Bila anda menyaksikannya dalam format digital yang lain, tontonan ini masih bisa dijadikan sebagai sebuah referensi rohani untuk menghabiskan waktu anda bersama keluarga.