Film buatan Swiss ini akan mengajak penonton untuk masuk ke era 60-an, dimana pada masa tersebut, homoseksual merupakan sebuah tindakan yang dianggap kriminal. Terutama di Jerman lewat adanya larangan pada Paragraf 175. Stefan Haupt menyajikan sebuah tontonan semi dokumenter bagaimana di sebuah negara kecil bernama Switzerland terdapat salah satu majalah bertema homoseksual yang tersusun rapi dan salah satu majalah bertema gay pertama di dunia.
Majalah itu bernama “Der Kreis”, yang berarti lingkaran. Majalah ini berdiri sejak 1932 di Zurich dengan nama Schweizerisches Freundschaftsbanner, atau yang berarti “Swiss Friendship Banner.” Pada tahun 1942, majalah tersebut berubah nama dan dipimpin oleh seorang aktor bernama Karl Meier, yang kemudian akan kita kenal sebagai sosok Rolf dalam film ini.
Apa yang membuat “Der Kreis” menjadi begitu spesial? Film ini mencoba menceritakan bagaimana majalah ini bisa berkembang, terutama bagaimana cara mereka dapat bersahabat dengan sistem sensor yang berlaku, hingga mengembangkan komunitas mereka hingga ke luar negeri. Kala itu, “Der Kreis” merupakan satu-satunya majalah gay yang dibuat secara high-vision minded, tanpa penekanan dalam unsur pornografi, dan isinya terdapat 3 jenis bahasa: Jerman, Perancis, dan Inggris.
Penceritaan film ini terpusat dari bagaimana sosok-sosok asli pada masa tersebut menceritakan nostalgia mereka. Salah satunya terpusat pada pasangan gay pertama di Swiss, Ernst Ostertag dan Röbi Rapp. Keduanya merupakan dua dari beberapa orang yang memang terlibat dalam pengembangan “Der Kreis.” Para pelaku sejarah ini akan bercerita dengan diselingi dengan visualisasi yang di reka ulang.
Ernst Ostertag, dalam versi filmnya diperankan oleh Matthias Hungerbuhler. Ia merupakan seorang guru literatur Prancis di sebuah sekolah perempuan. Suatu saat, Ia memutuskan untuk bergabung dan menjadi pelanggan dari majalah “Der Kreis.” Kala itu, membaca majalah ini harus secara diam-diam. Setiap anggota yang memiliki kartu keanggotaan tidak pernah disertakan nama pemegang kartu, dan ini adalah salah satu cara bagaimana majalah ini mengembangan aksi gerakan bawah tanah mereka.
Masuknya Ostertag ke dalam komunitas ini, membuat dirinya untuk hadir ke dalam pesta-pesta pertemuan mereka. Kala itu, Zurich merupakan salah satu kota yang gay-friendly. Ini membuat kaum homoseksual dari se-antero Eropa akan berbondong-bondong untuk menghabiskan weekend disana. Dalam pertemuan tersebut muncul sosok Röbi Rapp yang merupakan salah satu bintang dalam setiap pertemuan Der Kreis. Röbi Rapp, yang diperankan oleh Sven Schelker, merupakan seorang hairstylist juga sekaligus bintang dalam setiap party Der Kreis.
Film ini kemudian menceritakan bagaimana hubungan keduanya berkembang. Tetapi, seiring dengan berkembangan komunitas ini ternyata muncul beberapa gejolak. Ini diawali lewat adanya sebuah pembunuhan seorang musikus yang sebetulnya merupakan seorang closeted gay oleh seorang rent boy. Pembunuhan ini kemudian dikaitkan oleh polisi setempat dengan komunitas Der Kreis, yang dianggap telah melakukan sebuah aksi kekerasan seksual pada rent boy. Rent boy merupakan laki-laki muda, kebanyakan merupakan kaum minoritas (imigran gelap), yang dibayar untuk memenuhi kepuasan kaum gay. Peristiwa ini kemudian akan mengakibatkan beberapa dampak yang coba diperlihatkan oleh film ini.
Sayangnya, sosok Ostergtag, yang menjadi salah satu karakter utama dalam film ini kalah saing dengan Rapp. Sven Schelker mempelihatkan sebuah penampilan yang lebih mendominasi, lebih berkarakter, dan mencuri perhatian lewat busana drag queen dan lagu bergaya cabaret yang dinyanyikannya. Peran Schelker ini cukup mengingatkan saya dengan sosok Chris Colfer dalam serial “Glee.”
Film ini merupakan kandidat dari Swiss untuk berkompetisi di ajang Academy Awards 2014 pada nominasi Best Foreign Language Film. Walaupun tidak masuk ke dalam Top 5, film ini terbilang cukup diapresiasi. Di Swiss sendiri, film ini memenangkan penghargaan Best Film (Bester Spielfilm) pada ajang Swiss Film Prize 2015. Film ini juga memenangkan aktor utama terbaik (Sven Schelker), aktor pembantu terbaik (Peter Jecklin), serta naskah terbaik (Stefan Haupt, Christian Felix, Ivan Madeo, Urs Frey).
Secara keseluruhan, film ini merupakan salah satu film bertema LGBT rights terbaik yang pernah saya tonton. Dibekal dengan embel based on true story, film ini juga memberikan kesan pada saya bahwa homoseksual bukanlah sesuatu yang patut dipandang layaknya pelaku kriminal, tetapi perlu dipandang sebagai pihak yang perlu dianggap sama, dan mereka akan terus berjuang untuk hak mereka. Sebagai penutup, ada salah satu quote menarik dalam film ini ketika Felix Schupp, salah satu karakter dalam film ini berpendapat: “Why can’t people simply live the way they want to? Love the way they want to and get merried the way they want to. Man or woman. … The same rights for everyone. That’s my communism.”