Setelah kesuksesan serial televisi yang bertema boys love ini mendunia, “2gether The Movie” menjadi asupan tambahan bagi para penggemarnya. GMMTV, kanal yang memproduksi serial ini merambah ke layar lebar yang membangun rasa penasaran kita akan kelanjutan cerita dari Sarawat dan Tine.
Cerita akan diawali dengan monolog Tine, yang diperankan oleh Metawin Opas-lamkajorn, yang mengenang bagaimana Ia mulai mengenal kekasihnya. Pertemuan keduanya yang berangkat dari edisi pacaran bohongan, ternyata malah jadi di luar kendali. Ini berawal dari usaha Tine yang mendekati Sarawat, yang diperankan oleh Vachirawit Chivaree, dengan upaya agar dapat membantunya dengan menjadi pacar bohongan, demi dapat menghindari sosok Green, yang diperankan Korawit Boonsri, yang selama ini mengejarnya.
Tine diceritakan sebagai seorang pria cute yang keras kepala, dan juga kadang bodoh. Sedangkan di sisi lain, Sarawat hadir sebagai sosok yang amat populer karena ketampanannya, jago musik, namun sebetulnya cukup anti sosial. Yang menjadi menarik disini adalah ketika sosok yang ditargetkan Tine yang dapat membantunya itu salah satu most wanted person di kampusnya, yang terbukti dari banyaknya gadis fans garis keras yang menyebut diri mereka sebagai istri Sarawat. Hahaha…
Saya tidak mau bercerita kelanjutannya, sebab “2gether the Movie” sebetulnya dikemas sebagai versi singkat dari dua serial pendahulunya, “2gether” dan “Still 2gether.” Dalam film yang berdurasi 107 menit, penonton akan diajak flashback sambil ditemani dengan monolog Tine dan Sarawat yang memandu kita sambil menjelaskan apa yang sebetulnya mereka rasakan pada momen-momen tersebut. Apa yang dihadirkan “2gether the Movie” sebetulnya agak sedikit dibawah ekspektasi saya. Sebetulnya saya cukup berharap dengan kelanjutannya, yang sebetulnya akan diceritakan namun dalam 30 menit terakhit.
Akan tetapi, sekali lagi, cerita dalam versi singkat ini tentu tidak akan sedetil ketika kita menyaksikan versi serialnya. Walaupun dikemas cukup padat, cerita dalam film ini setidaknya bisa menggambarkan apa yang menjadi highlight keduanya dari serial sebelumnya. Jadi, orang-orang yang belum pernah menyaksikan serialnya, bisa tahu ceritanya tanpa harus menonton serial sebelumnya.
Tentu, film ini tidak bisa dinilai seperti film drama-drama berat yang biasanya saya tonton. “2gether the Movie” lebih sebagai tontonan yang menghibur. Tidak ada aspek-aspek teknis yang terasa menggelegar. Cuma kemasan padat cerita yang berasal dari gabungan 18 episode terbilang cukup diatur menarik. Terutama bagaimana menyertakan karakter-karakter pendukung ceritanya yang sebetulnya tidak sedikit.
Oh ya, lagu-lagu Scrubbs tetap akan menjadi andalan di film ini. Kita masih mendengar seperti apa yang kita saksikan sebelumnya, misalnya ketika Sarawat dan Tine bersama-sama mendengar lagu “Everything” dari earphone yang sama, ataupun track “Together.” Di bagian penutup ada track “One Hug,” dinyanyikan Vachirawit Chivaaree, sekaligus menjadi tambahan soundtrack dari franchise ini.
Walaupun tidak dapat dianggap sebagai akhir dari perpisahan, GMM TV terbilang amat piawai untuk memanfaatkan peluang dari franchise ini. Mulai dari series, soundtrack, mungkin juga merchandise, dan sampai ke film. Yang pasti, walaupun agak sedikit kecewa karena kelanjutannya hanya diceritakan sedikit, “2gether the Movie” merupakan tontonan yang terbilang menghibur, yang mengingatkan kembali penonton dengan perjalanan Tine dan Sarawat yang penuh kejutan.