Butuh hiburan? “Bikeman” layak menjadi jawaban. Komedi dari Thailand ini menawarkan kejenakaan dari seorang cowok bernama Sak yang berupaya merahasiakan identitasnya. Sak sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek di tengah ibukota Thailand. Lha, kok jadi masalah?
Baru dimulai, film ini sudah memasang adrenalin penonton. Kita akan menyaksikan Sak, bersama Ibu dan Neneknya yang ceritanya sedang cengtri, aka naik motor bertiga, dan melaju cepat di jalan raya. Sak memang tidak main-main. Cowok yang satu ini senang sekali ngebut dan berani mengambil risiko. Hingga puncaknya, motor mereka bertemu dengan kereta api yang akan melintas.
Sak, diperankan oleh Pachara Chirathivat, merupakan seorang anak tunggal. Ia tinggal bersama Ibunya, Suree, diperankan oleh Jennifer Kim, serta neneknya. Sepeninggal sang ayah yang berprofesi sebagai bankir, kehidupan merubah keseharian mereka. Ibunya yang dulu sempat menjadi penyanyi bar banting setir menjadi ibu rumah tangga sekaligus buruh cuci. Yang jadi masalah, Sak mengaku jika Ia bekerja di bank, alih-alih meneruskan karier mendiang sang ayah.
Cerita film ini kemudian akan diwarnai oleh kehadiran Uncle Preecha, diperankan oleh Kom Chauncheun, yang merupakan mantan polisi yang selalu mencurigai gerak-gerik Sak. Belum ditambah ketika Sak harus bertemu dengan teman sekolah masa kecilnya, Jarunee, diperankan oleh Sananthachat Thanapatpisal. Selingan-selingan ini ternyata memperkeruh perjuangan Sak untuk menutupi identitasnya.
Komedi berdurasi 106 menit menyajikan tontonan yang amat menghibur, dan berhasil memecah tawa dari segala kelucuan yang dihadirkan. Jika menyadari, kisah film ini dikemas bak film action dengan aksi kejar-kejaran yang hampir muncul di sepanjang film. Parahnya, film ini tidak mengemas Sak untuk selalu aman dari pelariannya.
Tapi, namanya juga komedi, walaupun demikian, dari ceritanya selalu ada saja yang memainkan emosi penonton. Misalnya saja, ketika polisi menghubungi Suree. Saat penonton terbilang berhasil dikecewakan ketika adegan Suree mengangkat telepon yang kelihatannya dari polisi, cerita sekali lagi mengamankan Sak ketika Ibunya ternyata menerima telepon dari yang lainnya. Jika diseriusin, Anda pasti berpikir kok bisa. Ceritanya memang too goo to be true. Tapi sudah tidak mengindahkan hal tersebut. Cerita film ini bisa memecahkan tawa saya dari kebodohan-kebodohan yang diperlihatkan.
Pemeran utama film ini, Pachara Chirathivat sendiri sudah bukan menjadi aktor yang asing di ingatan saya. Saya masih ingat bagaimana Ia beraksi dalam film “SuckSeed” ataupun “The Billionaire.” Disini, dengan kemasan yang lebih dewasa, aktor ganteng ini dipasangkan dengan aktris yang tak kalah cantik. Sananthacat Thanapatpisal cukup berhasil memerankan sosok love interest yang gak sekedar dihadirkan cantik saja, namun Ia juga menjadi bagian dari beberapa adegan konyol. Saya suka kombinasi keduanya, walaupun film ini bukan film cinta-cintaan.
Komedi yang satu ini terbilang lengkap. Film ini memainkan kelucuan situasi dan emosi, menghadirkan aksi dan keseruan, sampai diramaikan deretan komedian sebagai pendukungnya. Belum ditambah selingan kedekatan Sak-Jai dan konflik-konflik konyol yang menyertai. Dari penyajian, “Bikeman” akan terlalu mudah untuk dinikmati. Tak ada rasa lelah sedetikpun. Yang ada malah kebalikannya, saya malah terlena dan ingin segera menyaksikan sekuelnya. Funny, guaranteed!