Dianggap menjadi sebuah tantangan, David Cronenberg berhasil memfilmkan salah satu proyek yang sempat tergantung sejak era 60-an. “The Naked Lunch” adalah sebuah adaptasi metatekstual akan beberapa karya William S. Burroughs, salah seorang figur Beat Generation kesusastraan di Amerika.
Penonton akan mengenali sosok William Lee, diperankan oleh Peter Weller. Lee adalah seorang exterminator, yang biasanya mengusir hama rumah, seperti kecoa. Dengan mesin tabung yang berisi bubuk serangga atau disebut juga pyrethrum, Lee akan menyebarkan insektisida tersebut di sudut-sudut rumah.
Lee telah memiliki seorang istri yang bernama Joan, diperankan oleh Judy Davis. Joan ternyata menyalahgunakan pyrethrum milik Lee untuk dijadikan sebagai narkoba. Ia menyuntikkan di payudaranya dan berlagak aneh di rumah. Obat serangga ini kemudian membawa Lee ke dalam sebuah dunia imajinasi atas hasil halusinasinya.
Judul film ini memang serupa dengan novel populer Burroughs yang diterbitkan pada tahun 1959. Malahan, buku ini sempat masuk ke dalam daftar seratus novel berbahasa Inggris terbaik versi majalah Time di tahun 2005. Sejak tahun 60-an, beberapa filmmaker telah mencoba untuk mengadaptasi film ini. Salah satunya hingga menjadi sebuah musikal dengan mengusung Mick Jagger sebagai gacoan utama. Usaha adaptasi ini pun tergantung, hingga Burroughs sendiri mengadaptasi ceritanya, dan tidak pernah terfilmkan hingga kini.
Sekedar peringatan, film ini bukanlah sebuah tontonan buat para penonton mainstream. Penonton akan diajak Cronenberg untuk terus berpikir dari awal hingga akhir, lewat pengamatan akan ceritanya yang terkesan cukup abstrak, hingga makhluk-makhluk imajinasi berwujud besar yang cukup menjijikkan.
Cronenberg sebetulnya mengajak penonton untuk mengenal William S. Burrough dalam versi fiksi. Kisah dalam film ini merupakan sebuah gambaran hidup Burrough yang telah diimajinasikan. Misalnya, ketika Ia gagal melakukan “William Tale” yang memakan nyawa istrinya, hingga karakter-karakter di sekitar Lee yang benar-benar terinspirasi dari sosok nyata. Proses refleksi investigasi pada karakter Lee menghasilkan sebuah misteri dari proses kreatif.
Dari penampilan pemainnya, Peter Weller berhasil menampilkan sebuah kualitas akting yang cukup oke, dengan karakter Lee yang begitu dingin, kaku dan cukup misterius. Begitupun Judy Davis yang hadir multikarakter dalam film ini, hingga Roy Scheider yang punya karakter yang cukup tidak disangka.
Tidak hanya menjijikkan dengan makhluk-makhluk, film ini juga berisi konten khusus dewasa, dengan menyinggung penggunaan obat-obatan, erotisme yang aneh, homoseksualitas, hingga adegan seks dengan monster. Yah, penonton harus siap dengan segala adegan surealis yang dihidangkan Cronenberg, karena tidak akan anda temui di layar TV anda.
Secara keseluruhan, “The Naked Lunch” merupakan adalah tontonan yang memang punya segmen tersendiri. Orisinalitas film ini cukup berhasil menyematkan kata cult atas fantasi paranoid kreasi Cronenberg yang terbilang pantas dan juga berhasil membuat penontonnya berimajinasi cukup liar.