Apa jadinya ketika upacara pemakaman yang sakral harus berubah menjadi sebuah kericuhan? Semuanya akan dapat disaksikan melalui film ini. “Death at a Funeral” sebetulnya terinspirasi dari judul film yang sama buatan Frank Oz tahun 2007. Tetapi memang tidak ada hubungan dengan film sebelumnya, film ini terdiri dari para pemeran yang cukup terkenal, apalagi untuk genre komedi.
Melihat para pemain film ini, cukup banyak pemeran yang terlibat untuk mewarnai kisah ini. Sebut saja Chris Rock yang berperan sebagai Aaron, tokoh utama film ini. Aaron adalah seorang anak tertua, yang hanya berbeda sembilan bulan dengan adiknya Ryan, yang diperankan oleh Martin Lawrence, yang merupakan seorang penulis buku terkenal. Aaron masih tinggal dengan orangtuanya, bersama seorang istri yang selalu terobsesi untuk memiliki seorang anak. Istri Aaron, Michelle, yang diperankan oleh Regina Hall, hanya terus berusaha untuk mencuri waktu agar dapat berhubungan dengan suaminya saat melewati acara yang sakral ini.
Kematian sang Ayah, membuat Aaron harus mengatur acara pemakaman dengan mengundang seluruh sanak saudaranya. Ibunya, Cynthia, sangat terpukul dengan kematian suaminya. Ketika acara berlangsung, akan ada banyak pemeran pendukung yang meramaikan film ini. Ada Elaine, yang diperankan oleh Zoe Saldana, dan membawa kekasihnya Oscar, yang diperankan oleh James Marsden. Oscar saat itu sedang mengalami efek halusinasi akibat mengkonsumsi obat asam yang dikira Valium oleh Elaine. Selain itu adalah Paman Russell, yang diperankan oleh Danny Glover, sosok sarkastik dan pemarah di film ini. Selain itu ada sosok Derek, yang diperankan oleh Luke Wilson, yang merupakan pilihan Sang Ayah untuk Elaine.
Akan ada banyak cerita, dari setiap karakter yang masing-masing memiliki setiap masalah yang terjadi dengan begitu saja. Ini semua berawal dari kedatangan seorang manusia misterius yang bernama Frank, yang diperankan oleh Peter Dinklage. Frank mengaku kepada Aaron, bahwa Ia merupakan kekasih Sang Ayah, dan dijanjikan sebuah jaminan hidup kepadanya. Untuk itu Ia meminta jaminan sebesar $30,000 atas janji tersebut. Aaron yang menanggung seorang sendiri merasa kesulitan dengan berbagai macam masalah yang tak kunjung selesai saat acara ini berlangsung.
Film ini memang tidak panjang, hanya 90 menit, tetapi semakin lama ditonton, semua masalah yang ada menjadi semakin parah. Mulai dari Frank yang pingsan akibat obat hingga dikira mati oleh Aaron dan Ryan, hingga Oscar yang memanaskan acara dengan berusaha melompat dari atap rumah karena halusinasinya. Sayangnya, Neil LaBute yang menyutradarai film ini kurang memanfaatkan deretan pemainnya yang sangat berkualitas dalam film komedi. Saya sangat menyayangkan film ini, karena film ini akan berada di bawah dari ekspektasi yang diharapkan penonton. Setidaknya film ini tidak jelek, karena deretan pemainnya yang berkualitas.
“Death at a Funeral” versi lain ini memiliki dasar cerita kuat, tetapi tidak digali lebih dalam oleh pembuatnya. Mungkin kerumitan masalah tiap tokoh harus dibuat seperti “Gosford Park” yang berjalan seperti sebuah tontonan hidup. Sayang, beberapa adegan yang seharusnya terlihat “lucu” menjadi seperti sebuah slapstick yang mengecewakan. “Death at a Funeral” kurang dalam memaksimalkan apa yang seharusnya dapat dimaksimalkan film ini, walaupun sejujurnya film ini tidak buruk, dan sedikit menghibur.
