“Radio Days” adalah sebuah nostalgia Woody Allen, yang terkesan hampir serupa dengan “Amarcord” versi Federico Fellini. Looks similar, but this is the American way. Kurang dari 90 menit, film ini akan menyajikan potongan-potongan kisah pendek, suka-duka, yang saling terhubung satu sama lain melalui radio.
Allen yang berperan sebagai narrator, yang ceritanya bernama Joe, akan menceritakan banyak cerita dari masa keemasan radio. Semua kembali ke masa 40-an, ketika Radio mendominasi hiburan masyarakat Amerika. Mulai dari siaran makan pagi, berita olahraga, headline news, hingga drama-drama radio. Latar belakang perang dunia kedua juga menjadi salah satu background film ini.
Film ini memulai dengan credits singkat di bagian awal, sambil diiringi dengan alunan “The Flight of Bumble Bee.” Setelah itu kisah dimulai dengan sebuah adegan pencurian. Suasana komedi gaya Allen yang khas memang menjadi salah satu andalan. Entah kenapa, film ini menjadi salah satu tontonan yang tidak membosankan buat saya.
Cerita berpusat pada Joe, yang diperankan oleh Seth Green. Joe versi voice over yang disuarakan Allen, akan mengenang masa ketika Ia masih berada di sekolah dasar. Kisah yang diangkat pun sebetulnya adalah mengenai anggota keluarga Joe, lingkungannya, siaran-siaran radio yang mereka sukai, dan kisah orang-orang dibalik siaran tersebut.
Secara umum, gaya penceritaan yang pendek-pendek dengan banyaknya karakter menjadikan tidak adanya penokohan utama dalam film ini. Tetapi tetap ada beberapa karakter yang menonjol dalam penceritaan selain Joe. Mulai dari Ayah Joe dan pekerjaannya yang misterius, Bibi Bea yang perfeksionis dan kisah cintanya, hingga kisah perjalanan Sally, seorang cigarette girl yang menjadi bintang radio.
Tidak bosan-bosannya juga, Allen menyertakan beberapa cast andalan yang sering tampil di filmnya. Mulai dari Mia Farrow, yang tampil sangat meyakinkan sebagai Sally. Juga ada Dianne Wiest yang cukup mencuri perhatian sebagai Bea. Sebetulnya cukup banyak tokoh yang ditampilkan, dan mereka punya cerita masing-masing
Selain gaya penceritaan, musik, ataupun permainan akting para jajaran aktornya, film ini punya latar set production yang patut mendapat pujian. Banyaknya cerita membuat terdapat banyaknya tempat serta suasana yang ditampilkan. Ini membuat penonton tidak hanya terpaku pada beberapa set latar yang sering diulang-ulang dalam sebuah film.
Film ini dirilis pada tahun 1987 oleh Orion Pictures, dan tidak menguntungkan secara finansial. Alasan ini mungkin dikarenakan banyaknya pemain serta latar yang membuat budget film ini cukup tinggi. Walaupun demikian, film ini berhasil mendapat 2 nominasi Oscar untuk Best Art Direction dan Best Original Screenplay. Juga, film ini termasuk ke dalam salah satu film terbaik yang pernah ada versi media Empire.
Sekali lagi, Allen menampilkan sebuah tontonan yang sangat mengalir, dan agak cukup berbeda dengan film-film sebelumnya. Walaupun masih ada beberapa unsur yang serupa pada film sebelumnya, seperti andalan narasi, jenis musik American classic ataupun jajaran cast-nya, “Radio Days” mungkin tetap akan menjadi salah satu film Allen yang paling hidup, mudah diikuti dan menyenangkan.