Di dalam percakapan sehari-hari, topik zodiak bisa saja jadi salah satu bahasan di urusan pertemanan. Kamu zodiaknya apa? Dia zodiaknya apa? Oh, kalau Leo cocoknya sama Sagitarius, tidak sama Leo. Pertanyaan dan pernyataan kadang terasa jadi bahan obrolan santai yang sebetulnya saya tidak terlalu percaya, tapi hanya menjadikannya sebagai lucu-lucuan yang seru. Sebuah film Indonesia berjudul “Zodiac: What’s Your Sign?” merangkai hubungan antar bintang-bintang ini lewat cerita cinta Ariel.
Ok, siapa Ariel? Yang pasti, perempuan satu ini bukanlah sosok dalam “The Little Mermaid.” Ariel, yang diperankan oleh Enzy Storia, merupakan seorang perempuan yang sehari-hari berjualan di toko kaus kaki. Ia ditemani sahabatnya, Anggun, diperankan oleh Karina Nadilla, yang juga bekerja di sana. Permasalahannya, Ariel sedang terjerat hutang. Ia harus mengumpulkan ratusan juta demi mempertahankan toko kaus kaki kesayangannya.
Melihat kondisi tersebut, membuat Anggun berani mengambil tindakan yang berani. Ia mendaftarkan Ariel untuk mengikuti suatu kontes media sosial, yang bahasannya adalah untuk membantah mitos-mitos yang ada di sekitar kita. Walaupun lancang, aksi Anggun ini awalnya tidak diterima Ariel. Anggun menyarankan Ariel untuk mencoba menguji mitos zodiak. Saking niatnya, Anggun sampai-sampai mencari teman-teman laki-lakinya yang berbeda zodiak sebagai target kencan Ariel. Dari sinilah petualangan cinta Ariel dimulai.
Bila membahas ceritanya, sebetulnya “Zodiac: What’s Your Sign?” terasa punya premis yang menarik. Premis akan pengujian mitos yang dalam pemahaman saya, tentu dibutuhkan informasi yang sepadan agar dapat menjelaskan masing-masing bintang dengan baik. Cerita yang ditulis oleh Getar Jagatraya, Dhani Jaka, dan Dinna Jasanti ini untungnya terasa dikemas cukup baik. Ketiga penulis ini berupaya untuk menghidupkan perilaku stereotip dari kedua belas bintang, termasuk bagaimana kaitan dengan bintang sang karakter utama.
Dari aspek penceritaan, stereotip yang dihasilkan mampu menjadi section demi section yang terasa seperti sketch comedy. Menariknya, “Zodiac” What’s Your Sign?” diramaikan dengan banyak aktor terkenal. Mulai dari Derby Romero, Dwi Andhika, Fero Walandouw, sampai Ganindra Bimo.
Terlepas dari pengemasan cerita yang menurut saya lumayan oke, sayangnya penampilan ensemble cast “Zodiac: What’s Your Sign?” terlalu berlebihan. Adegan jahat jadi terasa sok jahat, adegan cengeng jadi terasa krik krik, sampai adegan marah-marah yang terasa seperti menyaksikan aksi method acting. Kesan overpowering dari penampilan ini terasa agak lebay, mengingat tema yang diangkat film ini seharusnya yang ringan, chessy, dan menghibur. Padahal, saya merasa karakter utama yang diperankan oleh Enzy Storia sudah lumayan oke.
Yang jadi masalah lain dalam pengemasan cerita “Zodiac” What’s Your Sign?” adalah musikalnya. It’s a big no no. Mulai dari suara yang pas-pasan, ditambah dengan lagu bernama pas-pasan, menjadikannya ini sebagai elemen terburuk di film ini. Andai saja film ini dibongkar dengan membuang semua aspek musikalnya, mungkin film ini terasa jadi lebih baik.
Secara keseluruhan, eksekusi “Zodiac” What’s Your Sign?” masih terasa kurang, apalagi unsur musikalnya. Film yang ditayangkan melalui platform Amazon Prime ini belum berhasil memukau, padahal ceritanya punya potensi bila penyajiannya lebih baik. Lalu, apakah patut jadi sebuah rekomendasi? Menurut saya, 97 menit Anda akan lebih bijak digunakan untuk menyaksikan romcom musical lain, misalnya seperti “Mamma Mia.”