Menyaksikan “Singin’ in the Rain”, adalah melihat sebuah film musikal yang dikemas secara modern pada era 1950-an. Banyak sekali efek-efek yang ditampilkan. Walaupun sekarang terlihat biasa, namun pada ukuran zaman tersebut, “Singin in the Rain” adalah sesuatu yang fenomenal dan sensasional, walaupun tidak memenangkan sebuah piala Oscar.
Film ini dibintangi oleh Gene Kelly, yang berperan sebagai Don Lockwood, seorang aktor dari era film bisu, yang selalu berpasangan dengan Lina Lamont, yang diperankan oleh Jean Hagen. Lamont adalah seseorang aktris yang sebetulnya tidak memiliki bakat berakting, bakat menyanyi, maupun menari. Ia hanya menjadi sukses dalam masa film bisu. Ketika era perfilman memasuki masa “The Talking Picture,” semua berubah. Orang-orang menantikan sesuatu yang lebih dengan suara. Mereka membutuhkan suara, percakapan, hingga pertunjukan musikal yang menawan.
Lockwood memiliki seorang sahabat bernama Cosmo Brown, yang diperankan oleh Donald O’Connor. Brown adalah seseorang yang selalu memberikan ide cemerlang kepada Lockwood. Selain piawai dengan mengaransemen musik, Ia pun sangat lihai dalam menari. Akting Connor yang berbau komedi di dalam film memang sangat menghibur, terutama dalam tingkahnya yang kocak saat sambil menyanyikan lagu “Make ‘em Laugh.”
Lamont selalu menyangka bahwa Lockwood mencintainya, karena mereka selalu mendapatkan peran utama di dalam film. Namun, Lockwood sebetulnya mencintai Kathy Seldon, yang diperankan oleh Debbie Reynolds. Seldon, tidak hanya mahir dalam menyanyi, menari dan berakting adalah bakat yang juga dimilikinya. Suara Reynolds dalam film ini mengalir dengan begitu indah. Apalagi saat Ia menyanyikan “Good Mornin’” bersama Kelly dan Connor di dalam film ini.
Film musical ini sangat menarik. Selain memberikan sebuah adegan menari Gene Kelly dan Cyd Charisse, yang walaupun tanpa ucapan, namun merupakan salah satu adegan yang tak terlupakan di dalam film ini. Lagu “Singin in the Rain” adalah Main Song dalam film ini. Tidak hanya muncul dalam bagian awal yang dinyanyikan oleh ketiga bintang utamanya dengan jas hujan kuning dan payung, lagu ini juga muncul dalam versi Kelly yang merupakan unforgettable moment dalam film ini, serta versi Reynolds dalam nada A Flat yang jauh lebih cepat di sesi ending film ini.
Art direction di dalam film ini dibuat dengan sangat baik. Lihat saja saat Kelly menyanyikan “Singin in the Rain.” Saya agak terpana dengan studio yang disulap menjadi sebuah deretan pertokoan. Tidak hanya itu. Pada bagian imajinasi Kelly dengan “Broadway Melody”, Kelly dan Stanley Donen yang merupakan sutradara dari film ini, mampu mengatur koordinasi penari dalam jumlah yang banyak dengan baik.
Banyak momen musikal yang indah didalam film ini. Tentu momen-momen ini menjadi sebuah hal yang unforgettable dari film ini. Walaupun dibuat pada awal era 1950-an, “Singin in the Rain” tetap menjadi salah satu musikal yang terpopuler dari eranya hingga kini.
Film ini telah menjadi sebuah signature classic dari Kelly yang paling populer darinya, dibandingkan “An American in Paris” yang memenangkan Best Picture Academy Awards setahun sebelumnya. M-G-M berada dalam masa keemasannya dan menghadirkan film ini sebagai salah satu hits musikalnya.
“Singin in the Rain” patut untuk tidak dilewatkan, apalagi bagi pecinta genre musikal. Komposisi warna dalam film ini diatur sedemikian rupa pada beberapa adegan, sehingga terlihat begitu artistik. Dengan sebuah kisah yang cukup menghibur, film ini menghadirkan momen-momen yang tidak terlupakan dan layak menjadi bagian di dalam sejarah film musical Hollywood, karena hadir dengan begitu memorable.
