Masih dibintangi oleh Jason Statham, “Meg 2: The Trench” hadir sebagai sekuel dari film “The Meg.” Pada awal film, penonton akan dibuat merasa “familiar” dengan film “Jurassic Park,” dikarenakan film ini menunjukkan keberadaan hiu megalodon yang sudah ada sejak jaman dinosaurus masih berkuasa. Saya pun merasa kaget ketika hiu megalodon itu tiba-tiba muncul dan memakan para dinosaurus yang ada di pantai.
Masuk ke awal cerita, Jonas Taylor (Jason Statham), seorang penyelam yang sudah diakui kehebatannya dalam bereksplorasi ke bawah laut dalam, harus bekerja sama dengan tim Oceanographic Institute untuk menjelajah Palung Mariana. Jonas dan tim harus dikejutkan dengan ledakan yang terjadi di bawah laut, sehingga menyebabkan kapal selam mereka rusak. Sang CEO, Zhang Jiuming (Wu Jing) yang juga ikut melakukan eksplorasi bersama Jonas, telah merancang sebuah baju selam yang dapat menahan tekanan sedalam 7000km di bawah permukaan laut. Mereka pun harus berjalan menggunakan baju tersebut menuju stasiun laut yang berjarak kurang lebih 3km. Tentunya banyak rintangan yang harus mereka lalui sebelum akhirnya sampai ke stasiun tersebut.
Perasaan tidak nyaman dan tegang bisa dirasakan oleh penonton, ketika para pemain harus berjaga-jaga dari serangan hiu megalodon dan makhluk bawah laut lainnya. Perasaan lega dari penonton belum terasa ketika Jonas dan tim sampai di stasiun laut, karena stasiun laut tersebut ternyata kosong dan seperti ditinggalkan begitu saja. Dari sini akhirnya terungkap bahwa, para atasan mereka menjebak Jonas dan tim untuk dapat mengambil alih perusahaan. Lagi lagi penonton dibuat tegang ketika Jonas harus menyelamatkan tim dari air yang terus menerus keluar ketika mereka terkunci disebuah ruangan tertutup. Cerita dari “Meg 2: The Trench” tidak sampai situ saja, Jonas dan tim harus menyelamatkan orang-orang yang sedang berlibur di Fun Island dari serangan hiu megalodon dan tentara bayaran yang mengejar mereka.
“Meg 2: The Trench” memberikan alur cerita aksi yang menarik dan berbeda untuk ditonton. Tak hanya aksi yang disajikan, lelucon antar pemain pun juga membuat penonton terhibur, teror hiu yang tiba-tiba berenang dengan cepat juga memberikan ketegangan dan perasaan deg-degan kepada penonton. Tak hanya hiu, makhluk-makhluk laut lainnya seperti dinosaurus dan gurita raksasa juga ikut “meramaikan” dan meneror para manusia. Kehadiran Meiying (Shuya Sophia Cai) yang sudah berumur 14 tahun di film ini juga mendukung dan ikut membantu Jonas, Jiuming, Mac, dan DJ. Peran Meiying di film ini mengajarkan penonton bahwa menjadi orang yang berinisiatif dan pemberani tidak harus memiliki keahlian khusus, semua orang bisa menjadi pemberani. Film bertemakan hiu tentu menggunakan banyak sekali efek komputer, menurut saya, CGI untuk film ini bagus dan rapi sehingga tidak terlihat efek yang membuat penonton menjadi terganggu.
“Meg 2: The Trench” yang disutradarai oleh Ben Wheatley ini sukses membuat penonton puas ketika berjalan keluar dari bioskop. Saya mendengar penonton beberapa kali membahas potongan-potongan film yang mereka tonton. Menurut saya, dengan aksi yang menegangkan dan komedi yang menghibur “Meg 2: The Trench” ini film yang pantas untuk ditonton baik bersama teman ataupun keluarga.