Pernah gak sih kamu bertanya-tanya sampai sejauh mana peran artificial intelligence (AI) dalam hidup kita? Lalu, kalau AI ini menjadi ‘terlalu pintar,’ seperti layaknya pedang bermata dua – bagaimana jika ia membelot dan mengancam manusia? Yup, ternyata ‘AI VS The World’ inilah misi utama agen Ethan Matthew Hunt (Tom Cruise) dalam “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One” gubahan sutradara tersohor, Christopher McQuarrie.
Selaku pemeran sekaligus produser dalam “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One,” Tom Cruise kembali berkolaborasi dengan sosok sutradara kawakan, Christopher McQuarrie, yang dipercaya mampu merealisasikan ide-ide gila sang bintang. Kombinasi antara McQuarrie dan Tom memang sudah tidak asing lagi. Kita bisa melihatnya dalam; “Mission: Impossible – Rogue Nation”, “The Mummy”, “Mission: Impossible – Fallout”, dan yang teranyar, “Top Gun: Maverick”. Pemenang Best Original Screenplay Academy Awards dalam”The Usual Suspects” ini, sekali lagi mengemban tugas berat karena dirinya bertanggung jawab menulis, mengarahkan, dan memproduksi. Bisa dikatakan, karya ini layaknya bayi miliknya dan Tom Cruise.
Naskah racikan McQuarrie dan Erik Jendresen menaruh sosok “The Entity”, makhluk AI, sebagai antagonis utama yang mengancam dan berpotensi mengacaukan dunia. Ternyata, AI hebat ini diketahui dapat dikontrol oleh sebuah perangkat berharga seperti kunci khusus. Hilangnya kunci ini tentu membuat seluruh dunia gaduh dan kewalahan. Ethan Hunt, agen lapangan sekaligus operator Impossible Mission Force (IMF), peretas Luther Stickwell (Ving Rhames), agen bidang teknologi Benji Dunn (Simon Pegg), mantan agen MI6 Ilsa Faust (Rebecca Ferguson), dan si pencuri unggul Grace (Hayley Atwell) bekerja sama untuk membawa kembali kunci tersebut serta menyelamatkan dunia dari serangan mengerikan ‘The Entity’.
“Mission: Impossible (M:I)” berhasil menjadi waralaba film aksi Hollywood yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penikmat film. Meski tema konspirasi AI cukup mainstream dalam dunia perfilman, “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One” masih mampu menggodok sosok ‘The Entity’ yang kompleks sehingga dapat menjembatani setiap aksi gila Tom Cruise di sepanjang film.
Saya rasa, julukan Tom Cruise dari Steven Spielberg sebagai The Last True Movie Star terbukti bukan hanya omong kosong. Selain “Top Gun: Maverick”, Tom lagi-lagi berhasil menaklukan skenario aksi yang menakjubkan dan cenderung out of the box. Biarpun usianya lebih dari 60 tahun, paras tampan dan otot badan Tom yang masih prima sungguh sangat memukau lho! Nyali nya untuk mengeksekusi adegan-adegan berbahaya secara asli dengan minim CGI juga layak diapresiasi.
Jujur, hadirnya video viral behind the scene Tom Cruise melompat dari tebing tinggi menjadi salah satu faktor yang mendorong saya untuk menonton film ini langsung di bioskop. Walaupun saya sudah berkali-kali menonton pun, believe it or not, adegan iconic motor itu tetap berhasil membuat saya dan seluruh penonton bioskop lainnya ikut deg-degkan dan menjerit! Betul-betul aktor laga kelas kakap!
Tidak hanya Tom Cruise, saya juga terpesona dengan aksi Simon Pegg dan Ving Rhames. Meski selalu muncul di tiap-tiap film, kedekatan hubungan karakter mereka dengan Ethan amat terasa. Ditambah lagi, tingkah Benji yang lucu sangat menyita perhatian penonton. Kehadiran wanita-wanita badass – Rebecca Ferguson, Hayley Atwell, dan Pom Klementieff yang berperan sebagai Paris, turut memperkaya kisah M:I ketujuh ini. Berkat para pemeran inilah, percikan humor, romansa dan drama ikut membangun cerita menjadi semakin seru. Melihat beberapa karakter lawas yang datang dalam M:I 7 juga membawa saya bernostalgia. Saya jadi tergiur untuk nonton ulang semuanya sembari menunggu aksi pamungkas para agen dalam “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part Two” mendatang.
Di samping para pemeran, dalam pembuatan film spektakuler tentu ada banyak pihak di belakang layar yang patut diacungi jempol. Mulai dari sinematografer Fraser Taggart yang mengabadikan banyak iconic piece, seperti; adegan kejar-kejaran mobil, perkelahian, dan ciri khas adegan lari Ethan Hunt yang disunting di Abu Dhabi, Venesia, Roma, Inggris, dan berbagai negara lainnya di Eropa. Visualnya sangat memanjakan mata dan para ahli-ahli dalam film ini ingin memastikan penonton melihat Tom Cruise secara asli melakukan setiap aksi dengan maksimal.
Saya akui, koreografi aksi di sini juga sangat luar biasa! Eddie Hamilton dengan handal menyunting dan memadukan unsur manual dan CGI yang modern. Saat pukulan-pukulan saling terhubung, adegan tubuh beterbangan, runtuhan kota, mobil saling menabrak, dan adegan di atas kereta Orient Express — penonton dibuat seakan sedang berada dalam situasi yang sama. Selain itu, durasi 163 menit berlalu tanpa terasa juga berkat hadirnya musik menggelegar dari komposer Lorne Balfe. Kombinasi sinematografi yang baik, kualitas props yang gak main-main, dan balutan alunan musik yang apik menjadi formula tepat untuk menjadikan M:I 7 film laga yang pantas untuk dinikmati sendiri maupun bersama kerabat.
Terakhir dan yang terpenting, “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One” is indeed impossible to resist! Menurut saya, meskipun dipotong menjadi dua bagian, film ini masih sangat menyenangkan. Endingnya juga tergolong anti-mainstream cliffhanger sehingga penonton masih bisa merasakan klimaksnya pada misi saat ini walau harus menunggu part two. Apalagi dengan gabungan audio Dolby dan layar bioskop yang besar, sensasi menontonmu akan semakin real dan tak terlupakan. Pastikan kamu nonton di bioskop sebelum ketinggalan ya!