Masih inget gak, kalau masih kecil selalu akan ada pertanyaan: Cita-cita mu apa? Ngomongin tentang impian, film yang satu ini mewakili banget. “Mrs Harris Goes to Paris” akan mengajak penonton berkenalan dengan Mrs. Harris, seorang perempuan senior yang rela terbang ke Paris demi menggapai impiannya. Apa sih impiannya? Yuk simak ulasan ini.
Ada Harris, diperankan oleh Lesley Manville, merupakan seorang perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai asisten rumah tangga. Ia punya beberapa majikan, sekaligus masih berharap jika sang suami kembali ke rumah. Suaminya, Eddie, merupakan seorang tentara yang berperang. Singkat cerita, Ia harus menerima kenyataan pahit jika Eddie telah tiada.
Akan tetapi, Harris kembali membangun semangat hidupnya. Dengan berbekal uang peninggalan dari suaminya, Ia berniat untuk pergi ke Paris. Tahu engga mau ngapain? Hoho… Ia berniat membeli sebuah gaun Christian Dior. Gokilnya, Ia pergi ke Perancis. Sesampai disana, Ia harus bertemu dengan Claudine Colbert, tangan kanan Christian Dior yang diperankan oleh Isabelle Huppert. Colbert berupaya untuk membangun tembok agar Harris yang bukan siapa-siapa ini tidak dapat mengacaukannya.
Cerita yang diadaptasi dari novel karangan Paul Galico ini berhasil diterjemahkan oleh sutradara Anthony Fabian sebagai sebuah tontonan manis yang menawan. “Mrs Harris Goes to Paris” yang berdurasi hampir 2 jam ini terdiri dari rentetan cerita yang berisi ujian-ujian, dengan hasil yang tak terduga. Ini menjadi semacam analogi jikalau kita merasa gagal, namun sudah berusaha, pasti selalu ada jalan keluar dari pencipta yang tak terduga. Mirip-mirip begitulah.
Dari sisi penyajian, saya amat terpukau dengan penyajian set yang amat rapi, classy, dan elegan. Ini sepintas mengingatkan saya dengan kesan di film “Hugo” yang sama-sama mengambil setting kota Paris. Belum lagi ditambah koleksi Christian Dior, yang ceritanya disini didesain oleh Jenny Beavan, yang baru-baru ini memenangkan Oscar lewat “Cruella.” Pada kali ini, Beavan hadir dengan upaya menghidupkan dapur haute couture yang akan memanjakan mata para penontonnya.
Kalau dari tadi saya bilang menawan, semua berkat musik dari Rael Jones. Score-score lembut nan manis akan menghiasi ruang-ruang selama film ini mengalir. Kesan inilah yang akan memanjakan penonton, seakan menyatu dengan plotnya yang dipenuhi lewat kebaikan sampai ketulusan Mrs Harris terhadap karakter-karakternya.
Dari segi penampilan, saya amat terkagum dengan kehadiran Lesley Manville disini yang tampil elegan, namun tetap menghibur dengan British comedy-nya. Baiknya, pemeran pendukung dalam film ini cukup menjadi pelengkap yang bermutu. Terutama karakter Colbert yang diperankan Isabelle Huppert. Huppert benar-benar menggemaskan dan terbilang amat menguasai karakter antagonisnya ini. Di sisi lain, saya juga menyukai penampilan dari Lucas Bravo dan Alba Baptista yang mencuri perhatian lewat side story mereka. Oh ya, disini juga ada pemeran Lucius Malfoy dalam franchise ‘Harry Potter’, Jason Isaacs, yang kali ini menjadi love interest Mrs Harris.
“Mrs Harris Goes to Paris” menjadi salah satu drama komedi yang amat menyenangkan. Tontonan ini terbilang dapat ditonton segala usia, dan mungkin akan mudah memikat para dewasa. Dari segi cerita, karakter Mrs Harris memang terasa terlalu diagungkan sebagai sosok utama yang ‘pasti benar.’ Akan tetapi, saya amat menikmati rentetan ketulusannya dalam mengatasi permasalahan-permasalahan hidupnya, yang kadang berbuah hal yang tak terduga.
In overall, film ini dikemas dengan sangat baik. Menurut saya, ini sebuah tontonan yang amat aman. Eksekusi komedi disini juga masih bisa menghibur. Saya amat menikmati masa-masa Mrs Harris yang tinggal di Paris, yang terasa seperti sebuah perjalanan dengan bertemu orang-orang baik. Walaupun ceritanya lebih condong sebagai ukuran sebuah dongeng, tapi banyak sekali moral yang dapat dipelajari dari film ini.
Akting yang baik, musik manis yang menghibur, sampai kostum yang luar biasa indah. Belum ditambah upaya yang menggambarkan kehidupan Paris di era 50an. Jadi, apalagi yang kurang untuk “Mrs Harris Goes to Paris”? Menurut saya, ini adalah sebuah film dengan definisi eksekusi elegan yang terasa pas, menawan, dan menyenangkan! Worth to see!