Tahun ini, adik paling kecil dari detektif super terkenal asal Inggris kembali meneruskan perjalanannya untuk memecahkan kasus-kasus menarik dalam “Enola Holmes 2”. Pada sekuelnya, film ini akan sedikit mengangkat kasus “Match Girls Strike,” yang merupakan salah satu kasus feminisme yang ada di tahun 1888.
Film ini langsung dibuka dengan kehadiran Enola Holmes, diperankan oleh Millie Bobby Brown, yang merupakan adik dari Sherlock Holmes dan ingin mengikuti jejak sang kakak untuk menjadi seorang detektif. Akan tetapi, masa tersebut yang masih kental dengan patriotisme, membuatnya sosok perempuan yang masih muda belia ini diragukan kemampuannya.
Untungnya, di tengah keputusasaan Enola, datang seorang gadis kecil bernama Bessie Chapman, yang diperankan oleh Serrena Su-Ling Bliss. Ia mempercayai Enola untuk membantu dalam memecahkan kasus hilangnya sang kakak, Sarah Chapman, seorang pekerja di Pabrik Korek Api Lyon, yang diperankan oleh Hannah Dodd.
Next, kita akan diajak untuk mengetahui seperti apa Pabrik Korek Api Lyon yang menjadi tempat Sarah Chapman bekerja. Dalam scene ini, Enola Holmes melakukan penyamaran sebagai salah satu buruh pabrik di pabrik korek api tersebut. Dari situ Enola mulai menemukan petunjuk-petunjuk kecil yang nantinya ia akan hubungkan untuk memecahkan kasus ini.
Saat Enola Holmes melakukan penyamaran sebagai buruh, potret Dark of Ages di Eropa berhasil diperlihatkan film ini. “Enola Holmes 2” berhasil menggambarkan bagaimana wanita dan anak-anak masa itu dieksploitasi untuk bekerja.
Enola yang sudah mendapatkan petunjuk-petunjuk kecil di dari Pabrik Korek Api Lyon, kemudian menelusuri kembali tempat-tempat yang mungkin menjadi tempat kerja Sarah Chapman lainnya dengan mengikuti sahabat dari Sarah Chapman yaitu Mae. Sayangnya, saat Enola sedikit lagi berhasil menguak dimana Sarah Chapman berada, Mae yang Enola pikir merupakan juru kunci dibunuh oleh seseorang dan menjebak Enola sebagai pembunuhnya.
Disini, benang yang awalnya sudah mulai longgar kembali kusut dengan adanya tuduhan Enola sebagai seorang pembunuh. Sosok Sherlock juga kembali dihadirkan dalam film ini. Ia tidak tinggal diam. Ia menghubungi Edith, diperankan oleh Susie Wokoma, yang merupakan kenalan sekaligus sahabat dari sang ibu. Sherlock berupaya membebaskan Enola dengan cara apapun.
Ternyata cara yang digunakan Edith bersama Eudoria dalam membebaskan Enola dengan melakukan langkah yang ilegal. Jujur, disini merupakan scene favorit saya oleh karena Eudoria yang merupakan ibu dari Enola dan Sherlock Holmes menunjukan sosok keibuannya dengan memberikan pepatah keren kepada Enola yaitu: “Find your allies. Work with them, and you will become more of who you are. You speak with one voice, and you will make more noise than you could ever have imagined.”
Dari kutipan tersebut saya mendapatkan dua hal pelajaran. Pertama, carilah tag team yang bisa membuat kamu bekerjasama dengan baik. Yang terakhir, sebagai perempuan, kita harus saling mendukung. Women support women is a must. Jujur, film Enola Holmes 2 ini memang penuh unsur feminisme.
Menariknya, di tengah film ini berjalan entah kenapa emosi saya sebagai penonton dibuat bak roller coaster. Apalagi ketika Enola yang sudah mendapatkan banyak bukti-bukti tentang Sarah Chapman ini, menemukan adanya benang merah dengan kasus yang sedang dikerjakan sang kakak, Sherlock. Duh geram banget, rasanya saya mau teriak kenapa gak dari awal sih kerja sama. Kok gini banget.
Tapi dari sinilah quotes yang dikatakan ibu mereka bekerja. Karena setelah kasus itu selesai Sherlocks mengajak Enola menjadi aliansinya untuk membuka kantor Holmes and Holmes, yang sayangnya ditolak secara tersirat oleh Enola karena tidak ingin menjadi bayang-bayang dari sang kakak.
Edisi sekuelnya ternyata lebih menarik dari pendahulunya. Selain karena adanya banyak upaya memasukkan isu feminisme dan gender equality, tetapi juga upaya untuk memasukkan karakter nyata ke dalam cerita film ini. Karakter tersebut adalah Sarah Chapman. Ia merupakan tokoh nyata pada gerakan gadis korek api atau “Match Girl Strike.” Walaupun dikemas berbeda dengan realitanya, Sarah Chapman memimpin gerakan buruh wanita dalam melawan kesewenangan perusahaan tempat ia bekerja dahulu, Bryant and May Match Factory.
Sebagai penutup, saya sangat menyukai film Netflix yang satu ini. Semoga dengan banyaknya film-film bertema feminis seperti Enola Holmes 2 ini menyadarkan kita semua apa arti dari gender equality.