Rambut seringkali diidentikkan sebagai salah satu harta perempuan. Tak percaya? Lihat saja bagaimana mereka merawat rambut mereka. Para perempuan tak segan untuk mengucurkan uang mereka dalam jumlah yang besar hanya untuk menata sampai mewarnai rambut mereka. Menariknya, di tahun ini, sebuah film pendek pemenang Oscar berjudul “Hair Love,” akan membawa penonton bagaimana berharganya rambut di mata seorang perempuan cilik.
Gadis ini terbangun tidurnya. Ia mengamati kalendar, dan menyadari jika Ia merupakan sebuah hari yang spesial. Ia menggunakan baju terbaiknya, selayak bertemu dengan pujaan hati. Lalu Ia membuka rambutnya yang ditutup dengan hair cap, yang kemudian memuakkan dirinya setelah menyadari rambutnya yang keriting mengembang begitu besarnya. Ia belum menyerah. Ia kemudian membuka sebuah video tutorial di salah satu situs berbagi video, dan menirukannya. Sayang, Ia gagal.
Animasi singkat berdurasi 7 menit menawarkan premis yang cukup relatable dengan kehidupan kita sebagai manusia modern. Kadang ketika hal berjalan tidak sesuai rencana, kita berusaha mencari solusi dengan instan: internet. Simpel saja, ketika anda mendapat benjolan seperti bisul, yang dilakukan saat ini bukanlah pergi ke dokter, namun mencari via internet: apa obat bisul alami atau juga obat bisul terampuh di toko obat. Setelah itu anda nekat membelinya dan mengaplikasikan pada kulit tersebut, tanpa mengambil kesimpulan bahwa benjolan itu bisul. Jika ya, maka tepat. Jika tidak, itu bisa lebih parah. Begitupula dengan premis ceritanya. Si gadis gagal menata rambut sesuai keinginannya. Seperti layaknya acara hantu di masa lampau, langkah terakhir adalah ‘lambaikan tangan ke kamera’ alias ‘meminta pertolongan Sang Ayah.’
Animasi yang berasal dari salah satu buku cerita bergambar karangan Matthew A. Cherry, yang sempat masuk dalam daftar New York Times Bestseller ini, sebetulnya mencoba mengungkap hal lain dari masalah menata rambut. Saya sedikit dikejutkan, karena sempat tertipu dengan premis dasar yang mengelabui penonton, sampai akhirnya masuk membahas hubungan Ayah dan Anak dari sudut pandang African American yang jarang sekali dibahas. Begitupula ketika Anda nantinya akan menyadari siapa si pujaan hati, dan mengapa rambut menjadi hal yang begitu penting di cerita ini.
Memang sih, apa yang ditampilkan film ini tidak sedramatis ataupun semenyedihkan dengan apa yang saya saksikan pada film pemenang Oscar sebelumnya, “Bao.” Yang pasti, setelah menyaksikan film ini Anda harus menyadari bahwa tidak semua hal dapat kita lakukan secara instan ataupun sendiri, kadang kita perlu bekerja sama. Begitu juga dengan bagaimana menjalani kehidupan, ketika Anda sudah buntu, Anda harus tahu siapa yang tepat yang bisa membantu Anda menyelesaikan permasalahan anda. Setelah dipikir-pikir, “Hair Love” punya pesan sederhana namun berbobot untuk menghidupkan semangat. So lovable!