Menutup tahun 2017, “The Big Bad Fox and Other Tales” merupakan tontonan terakhir saya sebelum mengawali tahun 2018. Film animasi buatan Perancis ini menghadirkan tiga cerita segar yang akan membuat anda tertawa dengan perilaku karakternya. Film yang tadinya cuma direncanakan sebagai made for television, ternyata berubah haluan untuk diputar ke layar lebar.
Tokoh utama kita adalah seekor Rubah, yang sebetulnya merupakan MC kegiatan pentas ini. Ia membuka acaranya, dengan memberikan pembukaan dan hadir di sela pergantian cerita. Juga ada si karakter ayam, babi, serigala, ayam, sampai tarsius dari China.
Cerita pertama berjudul “Delivering Baby.” Bagian ini mengisahkan petualangan Babi yang pintar yang melakukan perjalanan untuk mengantar Pauline, seorang bayi yang dititip oleh burung Pos. Yang menjadi menarik, Babi ditemani Bebek dan Kelinci bodoh. Ketiganya akan melalui perjalanan panjang, mulai dari aksi menyelamatkan Pauline yang tersangkut di tengah danau, hingga melarikan diri dari pesawat yang membawa mereka berempat menuju China.
Sesi kedua, baru giliran Rubah yang menjadi pemain utama. Kisah ini berjudul “The Big Bad Fox.” Seperti cerita dongeng lainnya, sosok rubah bukan merupakan seekor hewan yang besar. Ia malah terbilang licik dan lihai. Biasanya malah karakter serigala yang disebut “The Big Bad Wolf.” Di cerita ini mengisahkan tentang Rubah yang ingin mencuri tiga telur seekor Ayam di sebuah peternakan. Sebab Ia sudah lelah hanya mendapatkan turnip untuk dimakan. Alih-alih akan menjadi santapannya, malam itu Ia menjalankan aksinya. Parahnya, malam tersebut, tiga telur tersebut menetas. Rubah akhirnya terpaksa menjadi seorang Ibu bagi tiga anak ayamnya.
Sedangkan di cerita terakhir berjudul “Saving Christmas.” Bagian ini mengisahkan perjalanan Babi, Bebek dan Kelinci untuk menyelamatkan natal. Berawal dari keluguan dan kebodohan Bebek dan Kelinci yang merasa membunuh Santa Claus, akhirnya membuat Babi terbawa utnuk mengikuti petualangan keduanya.
Setiap cerita dari film ini seperti punya porsi masing-masing 30 menit. Tiga ceritanya dikemas dengan dialog sederhana dan perwatakan yang jelas setiap karakternya. Alhasil, film ini begitu mudah untuk dinikmati dan terbilang cukup menghibur. Kerapkali saya tertawa, walaupun hanya menikmati jalan ceritanya dari subtitle Inggris dan menyaksikan kejenakaan para karakternya yang bersuarakan Bahasa Perancis.
Bicara animasinya, film ini lebih tergolong seperti cartoon jaman dulu, namun dengan background yang minimalis. Saya merasa pada latar belakangnya dikemas dengan nuansa watercolor, sedangkan karakter-karakternya dikemas lebih dinamis lewat kesan dua dimensi.
Namanya juga dongeng. “The Big Bad Fox and Other Tales” terasa lumayan menghibur. Dengan konsep cerita imaginatif yang terbilang matang, film ini terasa berjalan begitu cepat. Walaupun bukan dikemas layaknya animasi Hollywood dengan penggambaran yang luar biasa, film ini tetap terbilang standout lewat dialog dan tetap ada pelajaran yang bisa dipetik dari cerita-ceritanya. Saya cukup menikmati komedi segar suguhan negeri Perancis ini. Very entertaining!
Thanks to GKIDS for providing the screener.