Mengangkat cerita yang cukup unexpected, “Eat Drink Man Woman” tidak hanya berhasil menggiurkan penonton dari beragam jenis hidangan yang ditampilkan, tetapi juga menghadirkan kisah yang hadir dari ruang makan. Film karya sutradara Taiwan, Ang Lee, merupakan salah satu sinema asal Taiwan yang masuk ke dalam nominasi Best Foreign Language di ajang Academy Awards.
Film ini berkisah tentang seorang master chinese food yang hidup dengan ketiga putri yang sudah beranjak dewasa. Master Chu, yang diperankan oleh Sihung Lung, merupakan tipe ayah yang senang memendam segala perasaannya. Anak tertuanya, Chu Jia-Jen, yang diperankan oleh Kuei-Mei Yang, adalah seorang guru kimia yang belum memutuskan untuk move on semenjak patah hati selama 9 tahun.
Putri keduanya bernama Chu Jia-Chien, yang diperankan oleh Chien-lien Wu, seorang direktur pada sebuah perusahaan maskapai penerbangan, pekerja keras, dan juga keras kepala. Sedangkan si bungsu bernama Chu Jia-Ning, diperankan oleh Yu-Wen Wang, sebagai seorang perempuan yang baru mulai beranjak dewasa.
Film ini dibuka dengan deretan opening scene yang luar biasa, atas pertunjukan teknik memasak Master Chu dalam menyiapkan tradisi makan malam keluarga yang selalu dihadirkan begitu spesial. Walaupun yang makan hanya berempat saja, Ia selalu memasak seperti menyiapkan sebuah pesta untuk banyak orang.
This story is all about father and his daughters. Kematian sang Ibu semenjak putri mereka masih kecil tidak membuat Master Chu kesepian. Putri-putrinya juga sempat mencombangi sang ayah dengan seorang Mrs. Liang. Sayangnya, aksi tidak pernah berhasil.
Ang Lee memadukan hidangan-hidangan menarik sebagai kunci aktivasi emosional drama ini. Hidangan dalam film ini tidak hanya menjadi hal yang membuat penonton akan banyak menelan liur, akan tetapi penghubung. Film ini akan menceritakan bagaimana resolusi Master Chu dan ketiga anaknya untuk melewati setiap permasalahan yang mereka hadapi.
Cara penyajian ceritanya cukup menarik. Mengemas cerita dengan makanan, emosi, dan juga kisah cinta. Film ini mengangkat perjalanan cinta putri-putrinya yang punya bermacam-macam jenis. Mulai dari putri tuanya yang menjadi seorang Kristen taat, putri kedua yang punya karier sukses namun merasa kuatir dengan kesehatan ayahnya, dan si bungsu yang memberi pengumuman mengejutkan. Kesemuanya itu dikemas dengan sebuah kejutan dari sang Ayah, yang akhirnya juga membuka cerita pada keluarganya.
Sungguh menarik. Film yang berdurasi dua jam lebih ini dikemas dengan sinematography yang rapi, serta lewat pengandalan visual yang luar biasa. Salah satu bagian menarik dalam film adalah ketika Jia-Chien mendapati bahwa Ayahnya sedang melakukan pemeriksaan kesehatan. Tidak ada dialog antara keduanya pada bagian ini, akan tetapi penyampaian emosional yang dihadirkan begitu terasa.
“Eat Drink Man Woman” tidah hanya membahas tradisi keluarga makan mewah keluarga Chu, tetapi ini adalah sebuah desired in human life, mengutip dari Master Chu. Keempat hal ini pulalah yang memisahkan serta menyatukan Master Chu dengan ketiga putrinya. Sebuah tontonan yang luar biasa, dan mungkin salah satu food film terbaik yang pernah ada.