Ketika angan-angan bertemu dengan teknologi canggih, kita diundang untuk mengikuti perjalanan yang seru melintasi awan melalui luaran franchise Doraemon terbaru yang berjudul “Nobita’s Sky Utopia.” Film nostalgia ini akan membawa penonton pada petualangan luar biasa, yang melintasi langit tanpa batas, memadukan fiksi ilmiah dengan tema persahabatan dan ketekunan yang menjadikan Doraemon sebagai ikon yang disayangi selama beberapa generasi.
Cerita “Nobita’s Sky Utopia” dimulai saat Nobita (Megumi Ohara) mendengar sebuah cerita dari Dekisugi (Shihoko Hagino) soal sebuah negara fantasi bernama Utopia. Negara itu disebut memiliki masyarakat yang hidup berbahagia tanpa konflik. Mendengar kisah tersebut, Nobita meminta Doraemon (Wasabi Mizuta) untuk mencari Utopia. Akan tetapi, permintaan Nobita diabaikan oleh Doraemon. Nobita kemudian kabur ke hutan belakang sekolah untuk merengek. Tiba-tiba, Doraemon melihat ada sebuah awan yang berbentuk seperti Utopia. Doraemon pun akhirnya mencari soal fenomena tersebut.
Karena penasaran, Nobita, Doraemon, dan teman-teman mencari Utopia menggunakan pesawat yang bisa menjelajahi waktu. Di sana, mereka menemukan masyarakat yang hidup damai, bahagia dan dipenuhi dengan teknologi canggih, tetapi mereka juga menyadari bahwa ada ancaman besar yang mengancam keberlangsungan dunia ini. Dengan bantuan Doraemon’s gadget yang ajaib, Nobita dan kawan-kawan harus memecahkan teka-teki dan menghadapi tantangan yang tak terduga untuk menyelamatkan Sky Utopia.
Dalam durasi 107 menit, “Nobita’s Sky Utopia” ini mampu menyuguhkan petualangan yang mendebarkan, khususnya bagi anak-anak. Tidak lupa, penulis skenario, Ryota Furusawa, menyisipkan pesan mengenai pertemanan, pentingnya bermimpi dan memiliki keberanian untuk mengatasi masalah membuat film ini wajib ditonton bagi semua penggemar Doraemon.
Seperti biasa, gadget Doraemon memainkan peran sentral, menambahkan sentuhan imajinasi pada narasinya. Apa yang benar-benar membedakan “Nobita’s Sky Utopia” adalah kemampuan sutradara Takumi Doyama bersama tim untuk menyuguhkan kisah yang menyentuh hati dengan kualitas animasi yang digubah dengan apik. Di sisi lain, pengisi suara para karakter pun turut memberikan penampilan yang luar biasa. Setiap karakter terdengar hidup dan autentik berkat bakat dan dedikasi dari para pengisi suara. Wasabi Mizuta, Megumi Ohara, Yumi Kakazu (Shizuka), Tomokazu Seki (Suneo), Subaru Kimura (Giant), dan pengisi suara lainnya benar-benar menjadi jantung dan jiwa yang memperkaya pengalaman menonton. Sehingga menurut saya, “Nobita’s Sky Utopia” layak untuk diakui tempatnya dalam jajaran film klasik Doraemon lainnya.
Selanjutnya, rangkaian visual yang mengagumkan juga semakin mendukung keajaiban kisah petualangan Nobita dan teman-temannya. Meskipun film kali ini tidak terlalu menerapkan efek 3D yang berlebihan seperti film-film sebelumnya, perhatian terhadap detail di setiap frame ini tetap patut diacungi jempol. Suguhan warna-warna cerah yang muncul di layar, scene saat para karakter melayang menembus awan dan menjelajahi keajaiban Sky Utopia adalah adegan yang mampu memanjakan mata para penonton. Setiap adegan adalah sebuah karya seni, bukti keterampilan dan dedikasi para animator yang telah menghidupkan dunia Utopia yang dinamis dengan banyak layar.
Tak disangka-sangka, Doraemon telah mengajak kita berpetualang sebanyak 42 film lho! “Nobita’s Sky Utopia” yang dikemas ringan ini sangat cocok untuk dinikmati bersama keluarga di akhir pekan. Visual 2D dijamin akan menumbuhkan nuansa nostalgia menonton Doraemon setiap Minggu pagi bagi seluruh pencinta Doraemon sejati.