Well, kalau kalian bertanya-tanya kenapa judul kali ini adalah “Kisah Si Naga Pink Ajaib” karena aku akan review salah satu film terbaru karya Sony Pictures Animation yaitu “Wish Dragon”. Udah tahu kan dari judulnya aja sudah dapat diartikan Naga Harapan, yang artinya kamu bisa berharap Naga tersebut mengabulkan permintaanmu. Tapiiii ada tapinya nih Naga pengabul harapan ini berwarna pink loh. Mau tau kelanjutannya? baca terus yah!
Film diawali dengan kisah masa kecil tokoh utama Din, yang memiliki teman dekat bernama Li Na. Saking dekat hubungan Din dan Li Na, mereka selalu menghabiskan waktu bersama-sama baik saat sekolah maupun sepulang sekolah. Hal ini juga dipicu oleh kondisi keluarga Li Na, dimana ia tinggal dengan ayah tunggal yang sibuk bekerja setiap harinya. Sampai suatu ketika Din dan Li Na harus terpaksa berpisah.
Setelah belasan tahun berlalu Din berencana untuk mengunjungi sahabatnya kembali di hari spesialnya, hari ulang tahun Li Na. Dengan kondisi sosial Din dan Li Na yang kini berbeda jauh, Din bekerja keras untuk dapat mengenakan pakaian yang pantas di tengah kalangan Li Na yang berkelas. Di tengah kondisi yang pelik tersebutlah Din bertemu dengan seorang Dewa yang memberikannya teko ajaib yang dapat mengabulkan segala permintaannya melalui Naga yang ada di dalam teko tersebut.
Jujur kesan pertama yang saya tangkap saat menonton film “Wish Dragon” ini, saya langsung teringat dengan film kenamaan produksi Walt Disney dengan judul “Aladdin”. Kenapa saya bisa langsung berpikir kesitu? Apakah karena dari alur ceritanya pun banyak sekali yang sama dengan film buat Walt Disney tersebut.
Kemiripan dimulai dengan karakter utama yang berasal dari kalangan bawah dan karakter utama wanita yang berasal dari kalangan atas. Kemudian diikuti dengan alur pemeran utama yang menemukan teko ajaib yang dapat mengabulkan tiga permintaan. Serasa cukup identik, ini belum ditambah dengan karakter utama yang bernama Din yang seketika akan mengingatkan kita pada tokoh Aladdin buatan Disney.
Dari segi wish maker di film ini, film ini menampilkan seekor naga berwana pink yang bernama Long, yang dulunya hidup sebagai seorang raja di kehidupan sebelumnya. Keangkuhannya Long membuatnya Ia dikutuk menjadi seekor naga di dalam teko ajaib yang dapat mengabulkan permintaan tuannya.
Nama Long sendiri diduga merupakan inspirasi dari Long Wang, Raja Naga yang menguasai empat lautan dan dapat mengubah wujudnya menjadi manusia. Secara mitologi Tiongkok sendiri, naga merupakan lambang dari kekuatan, kesaktian, keberuntungan serta nasib baik.
Walaupun banyak yang bilang film “Wish Dragon” punya tingkat kemiripan yang tinggi dengan film Disney tersebut. Namun, apabila ditonton lebih lanjut dan setelah dipikir-pikir, film ini sangatlah berbeda. Terlihat dari perbedaan setting “Aladdin” yang mengambil set timur tengah dengan “Wish Dragon” yang berasal dari Shanghai dengan suasana modern.
Dari unsur-unsur budaya Tiongkok yang dapat kita lihat dalam set film “Wish Dragon” sendiri misalnya Din diawal cerita yang menjadi kurir delivering Dumpling, makanan khas yang sangat menggambarkan budaya Tiongkok, serta Long yang berada di dalam jar yang terbuat dari Giok, jenis batu permata berwarna hijau yang berasal dari Tiongkok.
Salah satu hal yang menarik di film ini sebetulnya adalah penekanan pada cerita pencarian jati diri. Tidak seperti film dongeng klasik yang biasanya melulu bicara cinta. Disini unsur persahabatan dan tatakrama jadi hal yang lebih ditonjolkan dan membuat film ini tetap menarik untuk disaksikan.
Penggambaran kehidupan masa kini juga konflik-konflik ringan yang ditunjukan pada film “Wish Dragon” membuat film ini terasa lebih dengan kehidupan kita dimasa sekarang. Misalnya saja Li Na dewasa yang tidak mau lagi bermain dengan Din, karena gap sosial yang tinggi, juga Ibu Din yang sangat mementingkan pendidikan dan marah besar ketika tahu Din suka membolos kuliahnya.
Finally, walaupun di otak saya film ini mempunyai alur yang sama dengan “Aladdin” di awal, pihak produksi film “Wish Dragon” cukup berusaha dengan baik untuk melepaskan diri dari bayang-bayang film buatan Disney tersebut. Tentu saja, ini tidak sia-sia karena pada penutupan film ini kita akan ditampilkan plot twist yang tidak akan terduga sama sekali.
Film ringan seperti “Wish Dragon” sangat cocok untuk dinikmati sebagai film akhir pekan bersama keluarga. Karena dengan alurnya yang ringan, penggambaran kondisi masa kini serta komedi yang membuat akhir pekan semakin menyenangkan walaupun hanya dirumah saja.