Setiap akhir pekan, kini karena pandemi saya menghabiskan liburan hanya #dirumahaja. Biasanya saya akan mencari hiburan ringan seperti halnya nonton film Thailand ataupun marathon lakorn Thailand. Minggu ini pilihan saya jatuh kepada film “My God! Father.” Film ini mengisahkan seorang pria yang mendapatkan kesempatan untuk kembali kemasa lalu untuk mengenal sosok Ayah.
Film diawali dengan tokoh utama bernama Got (Pope Thanawat), yang merupakan seorang pembalap. Walaupun kariernya cukup sukses namun Got tidak mendapatkan dukungan sama sekali dari Ayahnya, Prem (Ter Chantavit). Hal ini membuat hubungan Ayah dan anak ini tidak akur. Kemudian scene berganti, dimana Got sedang mengendarai mobil bersama Ayahnya. Di situ, keduanya harus mengalami kecelakaan yang mengakibatkan keduanya harus dilarikan ke Rumah Sakit. Scene selanjutnya merupakan scene favorit saya sebagai penyuka cerita time traveller. Got kembali ke masa lalu, tahun 1998 tahun dimana ia belum dilahirkan. Disitu ia bertemu dengan seorang pemuda bernama Prem, yang merupakan sosok Ayahnya saat masih muda.
Sadar ia kembali ke masa lalu, Got yang sedari kecil tidak pernah tahu siapa ibunya, mencari kesempatan untuk mengetahui siapa ibunya. Tidak mempunyai kenangan sama sekali dengan sang Ibu, Got mencoba mencari sosok Naree, yang merupakan nama panggilan dari Ibunya. Karena yang Got tahu setelah ia lahir sang Ibu meninggal karena depresi ketika Ayahnya mendapatkan hukuman 6 tahun penjara.
Got yang semakin dekat dengan Prem, bergabung dengan Geng yang dipimpin oleh Prem, Geng Hot Rod, demi mengetahui kehidupan masa lalu Ayahnya dan mencari sosok Ibunya. Ia juga dikenalkan oleh kekasih dari Prem di masa muda yang bernama Bew (Sammy Cowell). Hingga hari demi hari, Got juga semakin menyadari bahwa sosok Prem muda memiliki pribadi yang sangat berbeda dengan Prem Ayahnya yang ia kenal. Disini Got mulai semakin melihat sisi baik dari Ayahnya.
Selama bergabung dengan Geng Hot Rod, Got yang merasa ada perbedaan sikap dari Prem yang dulu dan yang sekarang menyadari bahwa Ayahnya yang selama ini ia nilai kejam dalam memperlakukannya dan tidak pernah mendukung karirnya. Hal ini semata – mata karena Prem tidak mau Got besar seperti dirinya, Prem melakukannya karena kecintaannya pada sang anak dan menjaga amanah sang istri.
Well, menurut saya film ini merupakan paket lengkap dari film Thailand kebanyakan yang saya tonton. Film ini menyajikan drama, komedi hingga action. Sayang banyak eksekusi yang cukup lemah, terutama dibagian komedi yang terkadang muncul di part yang kurang tepat. Walaupun alur film ini cukup oke, namun untuk masalah akting, buat pecinta film Thailand pasti setuju kalau akting Ter Chantavit disini bukan acting terbaiknya. Saya malah suka dengan akting Sammy Cowell yang cukup menjiwai ketika menjadi Bew, kekasih Prem dimasa muda. Untuk pemeran utamanya Pope Thanawat, menurut saya biasa aja sih karena sorry to say dia agak kaku di beberapa adegan.
Untuk urusan sinematografi saya cukup dibuat bingung karena saat awal Got terlempar kemasa lalu saya berpikir kalau ia terlempar ke tahun 70 atau 80an. Karena vibes yang bisa saya tangkap bukanlah Thailand di tahun 90an namun lebih ke film – film jadul dengan era 70 dan 80an.
In conclusion, walau film “My God! Father” sangat cocok dijadikan hiburan di waktu senggang, karena ceritanya yang ringan dan cukup menghibur. Tapi kalau dibandingkan dengan film – film Thailand lainnya yang bergenre sama seperti, “Pee Mak” yang bergenre komedi atau “Brother Of The Year” yang bergenre melodrama, saya rasa film ini belum film terbaik Thailand di 2021.