Jujur, saya cukup telat menyaksikan film ini. Dalam world premiere-nya di Sundance, film ini merupakan salah satu jebolan yang sangat sukses. Cukup dengan budget $4.5 juta, film ini berhasil mendulang $254 juta, dan ini baru di Amerika saja. “Get Out” akan mengisahkan perjalanan Chris, seorang African American yang terjebak di dalam permainan psikologis yang mematikan.
Chris Washington, diperankan oleh Daniel Kaluuya, merupakan seorang fotografer yang lihai menangkap momen-momen berkesan. Begitupun dengan perjalanan cintanya. Ia berpacaran dengan wanita kulit putih, Rose Armitage, yang diperankan oleh Allison Williams. Suatu saat, Rose mengajak Chris untuk mengunjungi rumah keluarganya yang berada di luar kota. Awalnya, Ia ragu. Chris sadar kalau Ia merupakan seorang kulit hitam. Namun, ajakan sang kekasih membuatnya Ia tidak dapat menolak.
Dalam perjalanan menuju rumah Rose, mereka dikejutkan dengan seekor rusa yang tiba-tiba tertabrak mobil mereka. Bukan disengaja, tapi kehadiran rusa memulai sebuah perjalanan panjang yang hampir mematikan, penuh kecurigaan, dan tidak pernah terduga dalam bayangan Chris.
Cerita film ini ditulis secara original oleh Jordan Peele, dan kemudian menjadi featured film pertama yang disutradarainya. Peele mengangkat tema rasial yang kental dalam ceritanya, yang kemudian dipadukan dengan misteri, kejanggalan-kejanggalan dan konspirasi ‘perbudakan seks’, sampai adegan yang penuh akan permainan psikis. Bila memperhatikan ceritanya dengan sangat baik, sebetulnya Peele sudah mengobral berbagai macam hal-hal yang janggal sebagai bagian utama dari ceritanya. Sehingga penonton harusnya sudah tidak akan terlewat, ataupun punya extra effort menganalisa bagian-bagian kecil ataupun pendukung dalam adegan.
Kisah berdurasi 104 menit ini berhasil dikemas menarik. Memang di bagian awal film ini saya agak cukup merasa bosan. Namun, kian lama, sampai masuk adegan saat kehadiran seekor rusa yang mengejutkan, penonton akan menikmati cerita yang penuh pertanyaan melalui karakter-karakter yang ada di dalam film.
Salah satu hal berkesan disini adalah saat Chris yang tiba di keluarga Armitage, menyadari adanya dua “pembantu” berkulit hitam. Ini terkesan seperti jaman perbudakan kolonialisme Amerika, di kala para budak-budak hidup dan mengabdi bagi tuan nyonya mereka yang berkulit putih. Ini seperti serangan tidak langsung, seperti pemberitahuan halus jika Chris mungkin tidak akan mendapat restu dari kedua orangtua Rose. Eitss, tapi itu kesan serangan tersebut adalah analisa awal saya. Pada akhirnya, saya menyadari kalau terjebak dengan cara penceritaan Peele, yang seperti memasang fakta yang nantinya diputarbalikkan.
Jika anda sudah menyaksikan “Get Out,” Peele sebetulnya tidak menggambarkan sosok kulit hitam sebagai ‘kaum yang tertindas.’ Bila anda perhatikan dengan seksama, Ia malah mengartikan yang sebaliknya: kuat, gagah, hingga cerdas. Ini semua terlihat jelas dari penggambaran ceritanya, ataupun kehadiran Rod Williams, teman Chris yang juga melakukan investigasinya dari lokasi yang berbeda.
Saya suka dengan kesan tidak mengenakkan yang berhasil dibangun dalam film ini. Seperti bagaimana karakter Chris yang melalui hipnotis Ibu Rose dibuka kebali kisah masa lalunya, juga lewat pemikiran praduga tak bersalahnya dan situasi yang memang benar-benar ‘aneh.’ Sebagai penonton, gabungan horror dan thriller-nya berhasil jadi paduan yang menghibur. Salah satu favorit saya adalah kehadiran Georgina yang super duper misterius, terutama bagaimana Ia berusaha tertawa dan juga menangis di saat bersamaan.
Penampilan Daniel Kaluuya mungkin adalah salah satu yang terbaik dari 2017. Salah satu momen favorit saya saat Ia dan Catherine Keener sedang melakukan sesi hipnotis yang berawal dari interogasi tidak langsung yang berubah menjadi pemainan emosional. Perpaduan suara gesekan sendok dalam cangkir yang seperti meneror terasa seperti menyetrum ketika menyaksikan ekspresi Kaluuya yang seakan tidak mau mengingat masa lalu kelam karakter Chris.
“Get Out” ternyata sangat sangat menghibur dan di luar ekspektasi saya. Film ini mungkin tidak akan membuat anda tertawa, tapi akan cukup berhasil membuat Anda terpaku dan merasakan kerisihan yang dirasakan sosok Chris. Begitupun Jordan Peele. Ia berhasil membuktikan jika film berbudget rendah mampu tampil standout, asalkan digarap dengan cerita yang menarik, matang, serta alur yang benar-benar menghibur. Terrific!