Di karya terbarunya, Fatih Akin menghadirkan sebuah drama konspirasi Neo Nazi dalam “In the Fade.” Film yang sebelumnya berhasil menjadi official selection untuk Palme D’Or tahun 2017 ini, melenggang mudah untuk masuk ke Academy Awards Shortlists for Best Foreign Language Film.
Premis yang dihadirkan film in tergambar jelas bila anda menyaksikan trailernya. Kisahnya tentang seorang istri dan sekaligus ibu, bernama Katja, yang diperankan oleh Diane Kruger. Ia memiliki keluarga kecil yang cukup bahagia. Suaminya adalah keturunan Kurdi bernama Nuri Sekerci, diperankan oleh Numan Acar, merupakan seorang pebisnis yang dulunya adalah pengedar narkoba. Katja juga memiliki putra bernama Rocco, diperankan oleh Rafael Santana, dan masih berusia 5 tahun.
Menikahi Nuri yang punya perbedaan SARA dengan Katja, memang bukan sebuah hal. Ia melangsungkan pernikahannya dari balik jeruji, ditambah tato cincin yang melingkari jari keduanya. Seperti layaknya film yang lain, tentu tidak akan jadi cerita menarik kalau yang diceritakan indah-indah saja. Di suatu sore, Katja mengantar Rocco ke kantor Nuri, lalu meminjam mobilnya untuk berangkat mengunjungi Birgit. Sepulang darisana, Ia cukup terkejut ketika menyaksikan bangunan kantor Nuri telah hangus ditelan ledakan sebuah bom.
Fatih Akin, sutradara film ini, menghadirkan sebuah cerita dengan nuansa thriller yang berhasil diperankan dengan amat baik oleh Diane Kruger. Bicara ceritanya, film ini terkesan membawa nuansa konspirasi dengan adanya unsur neo nazi ataupun islam, untuk menjadikannya sesuatu yang eksotik. Yah, sepanjang 106 menit, penonton akan menikmati perjalanan courtroom drama Katja demi mengejar keadilan.
Penampilan Kruger di film ini patut dipuji. Memerankan sosok Katja yang penuh tekanan, Kruger berhasil membangun empati ke penontonnya. Saya cukup terkejut ketika mengetahui bagaimana hubungan Katja terbilang tidak rukun, tidak hanya pada Ibunya, tetapi juga mertuanya. Kita akan menyadari kalau keluarga Katja seperti tidak mendapat restu. Apalagi ketika tertimpa musibah seperti ini. Kesannya seperti “Sudah jatuh, tertimpa lagi tangga.”
Sebetulnya, saya cukup menyukai bagaimana Katja dihadirkan oleh Akin. Seperti saat bagaimana Ia menolak ketika mertuanya ingin memakamkan anak dan cucunya di Turki, usaha bunuh dirinya yang gagal, sampai tindakannya di akhir film. Memang bukan suatu cara penyelesaian yang baik. In my honest opinion, mungkin ini adalah caranya sendiri untuk mendapatkan keadilan.
Adegan favorit saya di film ini adalah saat Kruger melakukan adegan bunuh diri. Ia melukai kedua tangannya, masuk ke dalam bathtub yang telah terisi air, menenggelamkan kepalanya, dan semuanya bermandikan darah. This is totally awesome! Mungkin caranya hampir serupa seperti dalam “13 Reasons Why,” tapi saya lebih memfavoritkan penyajian Akin khusus di adegan ini.
Secara keseluruhan, film perwakilan dari Jerman ini seperti mau menyentil konspirasi buatan mereka, yang pada ujungnya malah membahas pembunuhan pada imigran di Jerman yang dilakukan oleh gerakan sosialis bawah tanah. Well, “In the Fade” mungkin bukan yang terbaik di tahun ini, tetapi so far ini merupakan penampilan terbaik Diane Kruger di sepanjang karirnya, I guess…