Sudah bukan jadi sebuah kejutan kalau kisah-kisah drama percintaan selalu tak pernah lepas dengan tragedi. Mulai dari masalah keluarga, pertemanan, penyakit, kadang hingga masalah orang ketiga. Mengusung sebuah imbuhan yang digunakan untuk menjelaskan hal yang continous dalam Bahasa Inggris, “…Ing,” seakan memberikan first impression yang cukup misterius pada judulnya. Saya selalu merasa ini bagian sebuah kata yang dapat di-interpretasi bebas buat penontonnya. Bisa saja: loving, kissing, hugging, touching, dan lain sebagainya.
Cerita film ini terpusat pada kehidupan seorang perempuan remaja, Kang Min-Ah, diperankan oleh Im Su-Jeong, yang sedang menderita sebuah penyakit. Min-Ah hanya hidup dengan seorang Ibu yang sudah seperti teman baginya, Min-Suk, yang diperankan oleh Lee Mi-Sook. Min-Suk berencana untuk membawa Min-Ah tinggal di Eropa, setelah Ia menjual restoran yang dimilikinya.
Suatu ketika, sosok lelaki bernama Min-Jae, diperankan oleh Kim Rae-Won, masuk ke dalam kehidupan Min-Ah. Min-Jae digambarkan sebagai sosok pria yang fell in love at the first sight. Hanya berawal dari sebuah korek api, Min-Ah dan Min-Jae memulai petualangan cinta mereka.
Film berdurasi 104 menit memang terkesan cukup lama. 60 menit pertama, film garapan sutradara Lee Eon-Hie ini seakan terjebak dalam proses pengenalan karakter Min-Ah dan usaha-usaha Min-Jae untuk menaklukkan hati gadis ini. Mungkin bila anda memaksakan untuk berhenti, anda tidak berhasil mendapatkan inti cerita karangan Kim Jin ini. 44 menit terakhir film ini adalah titik menarik yang menurut saya seakan muncul terlalu lama. Di bagian inilah penonton akan menyadari dengan apa yang sebetulnya benar-benar terjadi diantara ketiga karakter ini.
Saya pertama kali menyaksikan Im Su-Jeong saat Ia bermain dengan Rain dalam film “I’m a Cyborg, But That’s OK” buatan Park Chan-Wook. Lalu juga sempat menyaksikan dirinya dalam sebuah serial televisi “I’m Sorry, I Love You” yang diperankannya bersama So Ji-Sub, lalu juga di “Sad Movie”. “…Ing” mungkin bukanlah sebuah penampilan terbaik Soo-Jung, namun di film inilah Su-Jeong bisa membuat penonton terus bertanya dengan karakternya lewat observasi panjang di film ini. Saya suka dengan ekspresi polos Su-Jeong yang kadang-kadang terlihat misterius saat memerankan karakter Min-Ah.
Lain dengan lawan mainnya, Kim Rae-Won, aktor yang juga main dalam serial “Love Story in Harvard” bersama Kim Tae-Hee. Sosok Min-Jae dalam film ini lumayan memberi warna semenjak karakter Min-Ah yang tidak terlalu ekspresif. Sedangkan aktris senior Lee Mi-Sook yang juga bermain sebagai dirinya sendiri dalam “Actresses,” memerankan sosok Ibu di film ini. Mi-Sook baru benar-benar memperlihatkan ‘taring’ karakternya saat mulai babak kedua. Karakter yang dianggap biasa pada babak pertama ini, sebetulnya telah menyisipkan beberapa-beberapa adegan jelas akan motifnya, bila anda menyaksikannya kembali. Saya senang dengan penampilan Mi-Sook yang seakan menutupi ke-frustrasiannya.
Secara keseluruhan, “…Ing” adalah tontonan melodrama dari negeri ginseng yang menarik, walaupun dikemas cukup sederhana. Film ini juga seperti umumnya film korea, dilatari dengan musik-musik ballad yang akan memainkan emosi jiwa penonton. Mungkin bila Anda pernah menyaksikan “Wedding Dress,” ini adalah versi kebalikannya menurut saya.
Film ini sedikit memberi pembelajaran menarik buat penonton akan berhati-hati bermain dengan cinta. Demi cinta, kadang Anda akan rela untuk melakukan hal apa saja. Sama seperti salah satu trending tags saat ini, #LovesWins, yang kadang diartikan cinta bisa memenangkan segalanya. Akan tetapi, ingat kembali dengan warning di film ini, jangan berani untuk mempermainkan perasaan Anda demi sebuah cinta seperti Min-Jae, sebelum Anda siap terjebak dan menerima semua konsekuensinya. It’s a simple, naïve, full of mystery, but a touching love story…
