Kisah persahabatan manusia dan anjing selalu tidak menjadi sebuah topik film keluarga yang membosankan. Sebut saja kisah “Hachi” yang sampai diadaptasi Hollywood, maupun “Air Bud” yang sampai punya banyak installment lanjutannya. Kali ini saya mau membahas mengenai “My Dog Skip,” yang diangkat dari sebuah autobiografi mantan editor termuda Harper’s Bazaar, Willie Morris.
Willie Morris, diperankan oleh Frankie Muniz, adalah seorang anak tunggal yang besar Yazoo City, Mississippi. Ayahnya, Jack Morris, yang diperankan oleh Kevin Bacon, adalah seorang pejuang perang yang kehilangan satu kakinya. Sedangkan sang Ibu, Ellen, diperankan oleh Diane Lane, merupakan seorang yang berkarisma dan cukup mengerti tentang perasaan Willie.
Willie tumbuh sebagai anak tunggal yang tidak punya teman. Ia cuma punya satu orang yang diidolakannya, Dink Jenkins, diperankan oleh Luke Wilson. Dink yang tinggal di sebelah rumah Willie merupakan sebuah panutan dan kebanggaan, terutama karena Ia juga salah satu dari pemain football yang terkenal di wilayahnya.
Film ini cukup terfokus pada hubungan Willie dan Skip. Ceritanya yang tidak terlalu penuh dengan konflik yang puncak klimaks yang begitu tinggi membuat kurang terlalu menantang emosi penonton, tetapi akan terhibur dan tetap sedikit membangun rasa ingin tahu akan kelanjutan kisahnya.
Kisah dalam film ini juga kerapkali menyentuh tema perbedaan ras dalam kehidupan masyarakat Amerika di era 40-an. Sayang saja, fenomena ini hanya diperlihatkan begitu saja ada sentilan-sentilan dari sosok Willie cilik. Mungkin hanya Skip, dan hanya terangkum dalam narasi: “Like all dogs, Skip was colorblind. He made friends easily with people of all races and origins. The town was segregated back then… but as we know, dogs are a whole lot smarter than people.”
Faktor musik juga tidak lepas dari film ini. William Ross, yang sudah sering membuat gubahan untuk iringan film-film buatan Russell, berhasil membuat pengiring yang tepat. Saya menyukai bagaimana narasi Harry Connick Jr. bisa benar-benar menyatu dengan iringan musik film ini yang cukup berbau klasik seperti kisah period drama lazimnya.
Finally¸ this one became one of my favourite family movies! Tontonan keluarga yang cukup menyenangkan. Anda sekeluarga akan terhibur dengan cerita yang akan membuat anda sekalian tersenyum, tertawa hingga sedih pada kisahnya.