Kembali ke tahun 1989, “Rent” mengajak penonton berkenalan dengan sebuah ‘komunitas’ bohemian yang melewati petualangan akan cinta, ketergantungan, kemiskinan, hingga perjuangan untuk bertahan dari virus. Film ini merupakan sebuah adaptasi sebuah musikal dari Broadway di tahun 1996, yang juga meraih Tony Awards untuk kategori Musikal terbaik.
Mark Cohen, diperankan oleh Anthony Rapp, gemar merekam berbagai aktivitas yang ada disekitarnya. Ia hidup bersama Roger Davis, diperankan oleh Adam Pascal, seorang gitaris yang juga seorang penderita HIV. Mereka tinggal di sebuah apartemen kumuh di East Village, New York City milik Benjamin Coffin III, diperankan oleh Taye Diggs, yang sebetulnya juga mantan rekan sekamar mereka.
Suatu ketika, Tom Collins, diperankan oleh Jesse L. Martin, berniat untuk mengunjungi mantan rekan sekamarnya. Ia mengunjungi apartemen Mark dan Roger. Akan tetapi, baru saja mengambil kunci, Collins digebuk oleh kawanan penjahat dan terluka. Ia kemudian ditolong oleh seorang transgender bernama Angel Schunard, diperankan oleh Wilson Jermaine Heredia. Keesokan harinya, Collins bertemu dengan kedua rekannya ditemani Angel.
Collins pun merujuk dengan kehidupan rekan sekamar mereka. Mulai dari Benny yang kini menjadi menguasai tempat tinggal mereka, hingga Maureen, kekasih Mark yang telah menjadi Lesbian. Maureen, diperankan oleh Idina Menzel, meninggalkan Mark dan bertemu dengan kekasih barunya, Joanne, diperankan oleh Tracie Thoms. Disaat yang bersamaan, Mimi Marquez, diperankan oleh Rosario Dawson, diam-diam telah mengincar hati tetangganya, Roger.
Jonathan Larson berhasil meraih 3 posthoumous Tony Award dan sebuah penghargaan Pulitzer akan karyanya ini. Keberhasilan ini belum ditambah dengan musikalnya yang menjadi salah satu musikal terbanyak tampil di Broadway, bertengger di posisi 11 saat ini, setelah digeser oleh musikal “Wicked”. Dalam versi filmnya, film ini disutradarai oleh Chris Columbus, yang juga sebelumnya menyutradarai dua film pertama “Harry Potter.”
Film ini punya durasi yang cukup panjang, lebih dari 2 jam. Untuk ukuran musikal, mungkin masih biasa. Namun, Columbus seakan cukup kehilangan arah dari ceritanya. Cerita di bagian pertengahan kemudian seakan berlanjut begitu saja, lewat rentetan berbagai tragedi dan agak sedikit membosankan. Sayang saja, mungkin versi dramanya masih ketimbang jauh lebih bagus.
Dari sekian banyak lagu yang ditampilkan, favorit saya jatuh kepada “Seasons of Love”, salah satu featured songs yang dinyanyikan oleh kedelapan pemeran utama dan hadir beberapa kali. Sebagai sebuah pembuka, lagu ini sudah memberikan ekspektasi awal yang secemerlang lagunya. Pilihan berikutnya jatuh pada lagu “La vie Boheme,” yang dinyanyikan seluruh cast yang masing-masing punya porsi sama rata.
Yang menarik, hampir semua karakter utama dalam film ini diperankan oleh pemain versi Broadway yang asli, kecuali karakter Mimi (Daphne Rubin-Vega) dan Joanne (Fredi Walker). Saya tentu tidak perlu lagi cukup banyak komentar dengan kualitas akting mereka. Bicara kisahnya, “Rent” termasuk yang selangkah lebih maju. Film ini menyentil banyak aspek dari akhir 80-an yang masih menjadi topik bahasan hingga kini: HIV/AIDS, termasuk kehidupan LGBT yang tergambar dari karakter-karakter utamanya.
Patut dikecewakan, “Rent” kurang berhasil menginspirasi seperti versi aslinya. Film ini tetap bukan film yang buruk. Ia tidak bisa bersanding seperti “Chicago”, “Hairspray” ataupun “Mamma Mia”, beberapa judul musikal yang hadir dan lebih sukses di era 2000-an. Pada akhirnya, Ia hanya hadir sebagai sebuah alternatif musikal modern yang cukup menghibur untuk mengisi waktu luang anda.