Table of Contents
🇮🇩 Bahasa Indonesia – Original
Kisah-kisah para senior selalu menarik perhatian saya. Setelah menghibur kita dengan “Thelma,” kini June Squibb kembali dengan drama yang berjudul “Eleanor the Great.” Layaknya nama pemimpin di masa lalu, film akan terfokus pada Eleanor sepeninggal rekan serumahnya.
Eleanor, diperankan oleh June Squibb, merupakan seorang nenek 94 tahun yang hidup di sebuah perumahan panti senior. Ia sekamar dengan Bessie, diperankan oleh Rita Zohar. Sehari-hari, keduanya menghabiskan waktu bersama. Mulai dari saling membangunkan di pagi hari, duduk di pantai, sampai punya jadwal belanja rutin.
Suatu hari, ketika keduanya sedang berbelanja, Bessie tiba-tiba lemas dan langsung dibawa ke rumah sakit. Sahabatnya yang merupakan seorang penyintas Holocaust itu masih kerap dihantui dengan masa lalunya yang mencekam. Eleanor hadir sebagai sahabat sejak muda, yang sekarang kini sudah ditinggal mati suami masing-masing. Hari yang tak diharapkan pun datang, Eleanor kehilangan sahabatnya.
Berhubung seorang diri, ia pun dipanggil untuk tinggal sementara bersama putri dan cucunya, Lisa dan Max, diperankan oleh Jessica Hecht dan Will Price. Ini membuatnya kembali ke Manhattan, setelah sebelumnya tumbuh besar di Bronx. Putrinya pun mendaftarkan dirinya untuk mengikuti kegiatan Broadway di JCC, sebuah pusat kegiatan sosial. Berhubung ia tidak memiliki kenalan, membuatnya tak sengaja akhirnya malah masuk ke dalam sebuah kelas grup support yang ternyata isinya merupakan para penyintas Holocaust. Di sana ia bertemu dengan Nina, mahasiswa jurnalistik yang diperankan Erin Kellyman, yang kemudian tertarik dengan cerita karangan Eleanor.
Film ini merupakan debut penyutradaraan Scarlett Johansson, aktris yang sebelumnya kita kenal melalui “Vicky Cristina Barcelona,” “Chef,” sampai “Marriage Story.” Ceritanya ditulis Tory Kamen. Secara penyajian, film yang berdurasi 98 menit ini terasa menarik buat saya. Apalagi ketika premis cerita yang mengisahkan jika Eleanor yang awalnya melakukan sebuah kebohongan demi menutupi situasinya yang terjepit, ternyata malah semakin menjadi sampai kelewatan. Di sinilah yang membangun rasa penasaran dengan konklusi apa yang ingin diberikan film ini.
Aspek cerita yang memadukan cerita Bessie dan Holocaust-nya mengingatkan saya dengan kejamnya peristiwa tersebut, seperti yang kita saksikan di “Schindler’s List,” “Son of Saul,” ataupun “The Boy in the Striped Pyjamas.” Bagian ini juga membuat film ini mengeksplorasi Yudaisme, yang menghadirkan bat mitzvah di dalam adegannya. Yang bikin lucu adalah ketika Eleanor yang sudah kebablasan sampai-sampai ingin melakukan bat mitzvah-nya.
Faktor utama yang paling menghibur dari “Eleanor the Great” adalah karakter Eleanor itu sendiri. Eleanor hadir sebagai sosok nenek yang cerdik, punya 1001 macam cara untuk membuat orang mengikuti permintaannya. Di balik tingkah lakunya yang menggemaskan, ia merupakan sosok yang kesepian. Situasinya yang terjepit membawa dirinya seperti kisah Yakub dan Esau di dalam Alkitab, di mana Yakub harus berbohong demi mendapatkan berkat dari ayahnya.
Walaupun hadir sebagai drama, “Eleanor the Great” ini tetap membuat saya tertawa dengan tingkah laku Eleanor. Cerita drama yang jadi pengisi ceritanya, seperti konflik Eleanor dan putrinya, kisah Bessie maupun rasa duka di keluarga Nina, justru terasa jadi pondasi setting ceritanya saja. Justru tema kebohongannya sebagai Bessie yang membuat saya tetap mau meneruskan ceritanya.
Sekali lagi, June Squibb akan benar-benar menghibur. Aktris veteran ini mengingatkan saya dengan sosok Betty White, yang juga sama-sama lincah, namun sudah berpulang lebih dulu. Squibb tak hanya membuat penonton tertawa dengan kecerdikannya, tetapi juga membangun simpati akan rasa kehilangan yang tak bisa diungkapkannya. Semuanya terasa jadi satu paket yang lengkap.
Dari segi ensemble cast, rasanya yang paling memikat di sini adalah penampilan Rita Zohar. Aktris senior dari Israel yang sebelumnya dikenal dengan penampilan award-winning dalam “The Last Love of Laura Adler,” setidaknya mencuri perhatian saya dengan kisah Bessie yang menyedihkan, sekaligus aksen Polandia yang ia tampilkan. Selain itu, karakter Nina yang diperankan Erin Kellyman terasa cukup menyamai saat ia berhadapan dengan Squibb, walaupun saya merasa tidak hadir semenonjol itu.
Film yang dirilis pada section Un Certain Regard di Cannes Film Festival 2025 ini setidaknya bisa memberikan kesempatan untuk Squibb sekali lagi untuk mendapat perhatian sebagai peraih nominasi untuk Best Actress in a Leading Role pada awards season tahun ini.
Sebagai penutup, saya cukup menyukai konklusi yang dihadirkan film ini. “Eleanor the Great” hadir jadi tontonan yang bisa disaksikan bersama keluarga, sekaligus menjadi pengingat bagi para yang muda akan perspektif para senior yang sudah kenyang asam garam. Lovely!
🇬🇧 English Version – Translated
Stories about seniors always capture my attention. After entertaining us with “Thelma,” June Squibb now returns with a drama titled “Eleanor the Great.” Like the name of a leader from the past, the film will focus on Eleanor following the passing of her roommate.
Eleanor, played by June Squibb, is a 94-year-old grandmother living in a senior housing facility. She rooms with Bessie, played by Rita Zohar. Daily, they spend time together. From waking each other up in the morning, sitting by the beach, to having a routine shopping schedule.
One day, while they were shopping, Bessie suddenly became weak and was immediately taken to the hospital. Her friend, who is a Holocaust survivor, is still often haunted by her horrifying past. Eleanor has been a friend since youth, both now already having lost their respective husbands. The dreaded day arrives, Eleanor loses her friend.
Being alone, she is called to temporarily stay with her daughter and grandson, Lisa and Max, played by Jessica Hecht and Will Price. This brings her back to Manhattan, after previously growing up in the Bronx. Her daughter then registers her to participate in Broadway activities at the JCC, a social activity center. Since she has no acquaintances, it makes her accidentally end up entering a support group class that turns out to be filled with Holocaust survivors. There she meets Nina, a journalism student played by Erin Kellyman, who then becomes interested in Eleanor’s fictional story.
This film marks Scarlett Johansson’s directorial debut, an actress we previously knew through “Vicky Cristina Barcelona,” “Chef,” to “Marriage Story.” The story was written by Tory Kamen. In terms of presentation, this 98-minute film feels interesting to me. Especially when the story premise tells how Eleanor, who initially told a lie to cover up her trapped situation, actually gets worse until it goes too far. This is what builds curiosity about what conclusion this film wants to give.
The story aspect that combines Bessie’s story and her Holocaust reminds me of the cruelty of that event, as we witnessed in “Schindler’s List,” “Son of Saul,” or “The Boy in the Striped Pyjamas.” This part also makes this film explore Judaism, presenting bat mitzvah in its scenes. What’s funny is when Eleanor goes overboard to the point of wanting to do her bat mitzvah.
The main factor most entertaining about “Eleanor the Great” is Eleanor’s character itself. Eleanor appears as a clever grandmother figure, having 1001 ways to make people follow her requests. Behind her adorable behavior, she is a lonely figure. Her trapped situation brings her like the story of Jacob and Esau in the Bible, where Jacob must lie to get blessings from his father.
Although presented as a drama, “Eleanor the Great” still makes me laugh with Eleanor’s behavior. The drama stories that fill the narrative, such as Eleanor’s conflict with her daughter, Bessie’s story, or the grief in Nina’s family, actually feel like just the foundation setting of the story. It’s precisely the theme of her lying as Bessie that makes me want to continue the story.
Once again, June Squibb will truly entertain. This veteran actress reminds me of Betty White, who was equally spirited, but has already passed away. Squibb not only makes the audience laugh with her cleverness, but also builds sympathy for the sense of loss she cannot express. Everything feels like one complete package.
From the ensemble cast perspective, what’s most captivating here is Rita Zohar’s performance. This senior actress from Israel, previously known for her award-winning performance in “The Last Love of Laura Adler,” at least caught my attention with Bessie’s sad story, along with the Polish accent she displayed. Besides that, Nina’s character played by Erin Kellyman feels quite matching when she faces Squibb, although I feel she doesn’t appear that prominently.
The film released in the Un Certain Regard section at Cannes Film Festival 2025 at least can provide an opportunity for Squibb once again to get attention as a nominee for Best Actress in a Leading Role in this year’s awards season.
In closing, I quite like the conclusion this film presents. “Eleanor the Great” becomes a viewing that can be watched with family, while serving as a reminder for the young about the perspective of seniors who have experienced life’s ups and downs. Lovely!
