Table of Contents
🇮🇩 Bahasa Indonesia – Original
Berangkat dari menyaksikan trailer film ini melalui YouTube, dengan mudah film ini masuk ke dalam watchlist saya di tahun ini. Berjudul “Oh Hi!,” film ini memiliki premis yang berawal dari sebuah aktivitas borgol-memborgol. Lho kok bisa?
Cerita dimulai dari memperkenalkan sepasang pria-wanita yang bernama Iris dan Isaac, diperankan oleh Molly Gordon dan Logan Lerman, yang sedang berada di dalam sebuah kendaraan sambil berkaraoke menyanyikan hits klasik “Island in the Stream” dari Dolly Parton. Ternyata mereka berangkat menuju sebuah desa bernama High Falls. Sekilas, layaknya sepasang kasih ini seperti akan menjalani liburan intim mereka.
Betul saja, seketika tiba di rumah penginapan mereka, dar der dor. Mereka juga menghabiskan beberapa quality time seperti berenang di danau, membaca buku bersama, sampai yang banyak ditunggu penontonnya: bercinta! Sebelum masuk ke adegan yang paling dinanti khalayak, keduanya menemukan beberapa perangkat alat bantu, termasuk borgol pengikat tangan dan kaki.
Premis menariknya sebetulnya bukan di babak yang ditunggu. Keduanya memutuskan untuk bereksperimen dengan borgol tersebut, sampai akhirnya Iris mengurungkan niatnya. Isaac pun tidak berkeberatan bertukar peran. Ia kemudian diborgol dan mereka pun bermain. Selesai bercinta, Iris menanyakan komitmen Isaac, sampai ia akhirnya menyadari jika Isaac sama sekali tidak punya komitmen. Hal ini lalu jadi bencana, sampai Iris memutuskan untuk tidak membuka borgol Isaac.
Dari premis tersebut, yang juga diumbar dalam trailer-nya, menghadirkan rasa penasaran dengan apa yang akan dilakukan Iris. Sepintas, film ini mengingatkan saya ketika Kathy Bates mengurung penulis yang diidolakannya dalam “Misery.” Oops, ini untungnya bukan sebuah horor. Yang ada, Iris malah mencari pembenaran agar ia dapat membuat Isaac seperti yang ia inginkan.
“Oh Hi!” sendiri dirilis pertama kali pada Sundance Film Festival 2025, dan telah berkeliling ke beberapa festival di Amerika Serikat, sebelum akhirnya dirilis secara teatrikal pada pertengahan Juli 2025. Film ini merupakan directorial debut Sophie Brooks. Ia juga menulis ceritanya bersama Molly Gordon, yang berperan sebagai female lead di film ini. Gordon sendiri sebelumnya sudah membintangi “Shiva Baby” dan “Booksmart.” Secara penyajian cerita, pemilihan judul dari kalimat yang sering diucapkan ini benar-benar terasa klik. Mulai dari pembuka dialog, sampai dijadikan tempat yang sebetulnya hanya salah baca saja.
Alur cerita sebetulnya dikemas flashback. Awalan dihadirkan dengan cukup creepy, yang memperlihatkan Iris sedang memanggil sahabatnya dan meminta tolong. Ternyata ketika cerita berlanjut 33 jam sebelumnya, premis yang sudah saya ceritakan.
Yang jadi masalah, karakter Iris yang spontan tapi tidak tertebak, malah membangunnya seperti cewek psycho yang bakal dihindari cowok-cowok. Sebetulnya kisah ini bukan tentang penyekapan seorang lelaki. Lebih dari itu. Ini tentang Iris dan cinta bertepuk sebelah tangannya. Tentang proses penerimaan akan perasaannya yang tidak disambut dengan baik.
Komedi gelap yang dihadirkan film ini sebetulnya malah berangkat dari karakter Iris sendiri. Sosoknya yang ceplas-ceplos, ingin terlihat jadi pusat perhatian Isaac—namun diabaikan—membuatnya ia terlihat lucu. Misalnya saja saat Isaac yang diborgol ingin buang air kecil, dan ia mengatakan jika ia lupa kalau Isaac butuh buang air kecil. Ataupun juga ketika ia mempersiapkan diri menari demi mendapatkan hati Isaac.
Yang bikin seru, Isaac sebagai love interest lead juga tidak mau berbohong demi kebaikannya. Hal yang bikin greget ini membuatnya seperti kehilangan banyak kesempatan untuk keluar. Cuma kalau secerdik itu, rasanya cerita film ini tidak akan panjang. Karakter lain yang juga patut diceritakan adalah Max dan kekasihnya, Kenny. Karakter yang diperankan Geraldine Viswanathan dan John Reynolds justru jadi supporter Iris setelah akhirnya merasa ikut terjebak. Yang juga tidak boleh ketinggalan adalah sosok Steve, yang diperankan David Cross, yang sering muncul dan terasa dingin, namun setidaknya cukup berguna di dalam ceritanya.
Sebagai sebuah tontonan, saya cukup terhibur dengan “Oh Hi!”. Rasa penasaran saya sebetulnya lebih dengan apa yang akan dilakukan Iris dan kesimpulan apa yang akan diambilnya. Proses ini yang saya rasa jadi yang amat menarik dari film ini. Mentertawakan irrasionalitas di balik patah hati yang mendalam. Sungguh, amat menghibur.
🇬🇧 English Version – Translated
Starting from watching this film’s trailer on YouTube, this film easily entered my watchlist this year. Titled “Oh Hi!,” this film has a premise that starts from a handcuffing activity. Wait, how?
The story begins by introducing a male-female couple named Iris and Isaac, played by Molly Gordon and Logan Lerman, who are in a vehicle while doing karaoke singing the classic hit “Island in the Stream” by Dolly Parton. It turns out they’re heading to a village called High Falls. At first glance, this loving couple seems like they’re about to have an intimate vacation.
Sure enough, as soon as they arrive at their accommodation, boom. They also spend some quality time like swimming in the lake, reading books together, up to what the audience has been waiting for: making love! Before entering the most anticipated scene by the public, they find several assistive devices, including hand and foot restraining handcuffs.
The interesting premise is actually not in the awaited chapter. Both decide to experiment with the handcuffs, until finally Iris cancels her intention. Isaac doesn’t mind switching roles. He is then handcuffed and they play. After making love, Iris asks about Isaac’s commitment, until she finally realizes that Isaac has no commitment at all. This then becomes a disaster, until Iris decides not to unlock Isaac’s handcuffs.
From that premise, which is also revealed in its trailer, it presents curiosity about what Iris will do. At a glance, this film reminds me of when Kathy Bates locked up the writer she idolized in “Misery.” Oops, fortunately this isn’t horror. What exists, Iris instead seeks justification so she can make Isaac as she wants.
“Oh Hi!” itself was first released at Sundance Film Festival 2025, and has toured several festivals in the United States, before finally being released theatrically in mid-July 2025. This film is Sophie Brooks’s directorial debut. She also wrote the story with Molly Gordon, who plays the female lead in this film. Gordon herself has previously starred in “Shiva Baby” and “Booksmart.” In terms of story presentation, the title choice from this frequently spoken phrase really feels clicked. From the opening dialogue, to being made into a place that’s actually just a misreading.
The storyline is actually packaged as a flashback. The beginning is presented quite creepy, showing Iris calling her friend and asking for help. It turns out when the story continues 33 hours earlier, it’s the premise I’ve told.
What’s problematic is Iris’s character who is spontaneous but unpredictable, instead building her like a psycho girl who will be avoided by guys. Actually, this story isn’t about kidnapping a man. More than that. It’s about Iris and her unrequited love. About the process of accepting her feelings that aren’t well received.
The dark comedy presented by this film actually stems from Iris’s character itself. Her blunt nature, wanting to be the center of Isaac’s attention—but ignored—makes her look funny. For example, when Isaac who is handcuffed wants to urinate, and she says she forgot that Isaac needs to urinate. Or also when she prepares herself to dance to win Isaac’s heart.
What makes it exciting is that Isaac as the love interest lead also doesn’t want to lie for his own good. This thrilling thing makes him seem to lose many opportunities to get out. But if that clever, it feels like this film’s story won’t be long. Other characters that also deserve to be told are Max and his boyfriend, Kenny. Characters played by Geraldine Viswanathan and John Reynolds instead become Iris’s supporters after finally feeling trapped. What also shouldn’t be missed is Steve’s figure, played by David Cross, who often appears and feels cold, but at least quite useful in the story.
As a viewing experience, I was quite entertained by “Oh Hi!”. My curiosity is actually more about what Iris will do and what conclusion she will take. This process I feel is what’s very interesting about this film. Laughing at irrationality behind deep heartbreak. Truly, very entertaining.
