Observasi pada profesi pramugari menjadi premis utama dari film pendek berjudul “Airhostess-737.” Film asal Yunani ini telah melanglang buana ke beragam festival, semenjak Ia dirilis dan menjadi official selection di Locarno. Sebut saja Sundance, Toronto, Clermont-Ferrand, sampai akhirnya menjadi salah satu film pendek unggul New Yorker untuk awards season di tahun ini.
Cerita hanya terfokus pada satu karakter. Ia merupakan seorang pramugari yang pesawatnya baru saja menurunkan penumpang dan akan memulai perjalanan barunya. Pramugari ini, yang diperankan oleh Lena Papaligoura, sekilas sudah terlihat janggal. Ia terasa tak nyaman dengan mulutnya. Bila dilihat, perempuan ini seperti baru saja menggunakan behel, dan seperti memiliki masalah dengan itu. Parahnya, ketika Ia sedang sibuk melayani, Ia semakin terpancing ketika disadarkan oleh seorang penumpang.
Sekilas, “Airhostess-737” terasa dikemas dengan membawa penonton untuk menatap si tokoh utama. Sutradara Thanasis Neofotistos seakan menghadirkan single act yang menuntut banyak kualitas dari karakter tanpa nama ini. Seluruh pendukung yang dihadirkan pun hampir miris tak diperlihatkan, walaupun amat terlihat jelas jika pemeran karakter utama tidak melakukan akting tanpa pendukung.
Yang saya sukai dari film pendek ini adalah bagaimana kemampuan film untuk membangun intensitas masalah menjadi semakin tajam, seiring dengan memancing beragam pertanyaan dari sudut kursi penonton. Untungnya, karakter utama yang kian terfokus, mulai akan membicarakan permasalahannya satu per satu, yang akan membawa kita kepada orang-orang di sekitar kita saat mereka mengeluarkan unek-unek isi hatinya. Terlepas dari pekerjaannya yang melayani penumpang, sang karakter utama tetap berupaya professional walaupun dirundung dengan tekanan dalam pikirannya.
Menariknya, saya menyukai penampilan tunggal Lena Papaligoura disini. Papaligoura banyak memainkan mimik keresahan bertingkat, yang hadir secara bertahap, sampai akhirnya meledak dan konklusi. Eksekusi penampilan yang singkat ini terasa lumayan berkesan. Cerita juga terlihat digarap melalui observasi pengembangan cerita yang baik. Penonton akan menyaksikan rentetan aktivitas-aktivitas yang dilakukan para pramugari ketika tengah melakukan offboarding dan onboarding penumpang. Alhasil, “AirHostess-737” jadi tontonan singkat yang tidak bisa dipandang remeh.
