Siapa disini yang kalau bangun pagi dan sadar kalau hari ini masih hari kerja rasanya males banget? Sama hal-nya dengan yang dirasakan oleh pemeran utama dalam film “Zom 100: Bucket List of the Dead”, Akira Tendo, yang sekarang filmnya sedang tayang di Netflix. Menariknya, Ia sudah memiliki sebuah bucket list. Mau tau apa saja listnya? Dan kenapa Akira Tendo jadi punya list sebelum mati? Yuk simak reviewnya!
“Zom 100: Bucket List of the Dead,” adalah sebuah film Jepang karya Yusuke Ishida, yang diangkat dari sebuah komik dan anime berjudul yang sama. Film ini bercerita tentang Akira Tendo, diperankan oleh Eiji Akaso, yang merupakan seorang pemuda yang terjebak dalam rutinitas toxic kantor yang membuatnya menjadi tidak memiliki semangat hidup dan tidak memiliki kehidupan sosial.
Tiga tahun yang lalu, Akira Tendo merupakan seorang pemuda fresh graduate yang sangat aktif dan bersemangat. Pada awalnya, Tendo sangat bersyukur karena setelah lulus, ia dapat diterima salah satu perusahaan di Tokyo sebagai staff. Namun, lambat laun setelah Tendo mengetahui bagaimana perusahaan mengeksploitasi habis-habisan karyawan mereka, Tendo yang awalnya datang sebagai seseorang yang sangat bersyukur berganti berbalik arah 180 derajat menjadi seseorang yang sangat tertekan dengan keadaannya saat ini.
Melihat bagaimana tertekannya hidup Tendo di film ini, saya merasakan bahwa film ini mencoba mengangkat sisi gelap budaya kerja di Jepang yang sangat menyeramkan, namun karyawan tidak ada pilihan lain karena belum mendapatkan tempat kerja yang baru.
Lanjut ke film “Zom 100: Bucket List of the Dead,” Tendo yang hidupnya sudah sangat kelam dan merasa hidupnya hanya untuk bekerja, tiba-tiba dikejutkan dengan adanya wabah zombie yang membuatnya tidak perlu datang bekerja dan dapat bersantai seharian di rumah. Secara mengejutkan, hidup Tendo yang awalnya suram malah menjadi jauh lebih berwarna setelah datang wabah zombie tersebut. Ia bahkan membuat 100 list yang akan ia lakukan sebelum mati ataupun menjadi zombie.
Tendo akhirnya dapat merasakan apa arti kebebasan berusaha mati-matian untuk tetap hidup dan menghindari serangan zombie. Ia juga mencari tahu tentang Kencho, sahabatnya, yang diperankan oleh Shotaro Yanagi, bila Ia masih hidup dan menjadi manusia. Di perjalanannya merasakan asiknya hidup tanpa harus bekerja Tendo dan Kencho bertemu dengan Shizuka Mikazuki, diperankan oleh Mai Shiraishi, yang akhirnya menjadi anggota perjalanan Tendo dan Kencho dalam menyelesaikan 100 list keinginan mereka sebelum mati ataupun menjadi zombie.
Sejak pertama kali trailernya di publish di Netflix jujur saya gak punya ekspektasi tinggi dengan film ini. Mengingat saya sudah nonton versi animenya dan banyaknya film live action yang diangkat dari kartun ataupun dari buku hasilnya sangat berbeda dengan versi aslinya, tapi ternyata film ini buat saya cukup menyenangkan ternyata.
Apalagi acting-acting para castnya seperti Eiji Akaso dan Shotaro Yanagi yang sangat ringan dan tidak menampilkan gesture-gesture lebay yang biasa dilakukan di film maupun Dorama Jepang. Belum lagi set tempat yang sangat keren dan terlihat ril menambah plus poin dalam film “Zom 100: Bucket List of Dead” ini. Dan jangan lupa satu lagi yang bikin saya suka tentang film live action ini. Tidak seperti live action lainnya, film ini cukup stick dengan cerita yang ada di anime maupun manga. Pemilihan karakternya juga sangat diusahakan untuk relate dengan yang ada di anime.
Biarpun film ini banyak plus poinnya, tapi suatu karya gak mungkin 100% sempurna, pasti saja ada celah yang membuat kita sebagai penonton kurang begitu puas. Nah, menurut saya yang bikin film ini bikin saya kurang puas adalah plotnya yang kurang klimaks, walaupun stick dengan animenya untuk ukuran film yang harusnya thriller-comedy saya gak merasakan vibes thriller sama sekali malah terlalu tenang jadi seperti slice of life.
Walaupun bukan termasuk film yang WAW banget tapi boleh lah ya film “Zom 100: Bucket List of the Dead” ini masuk sebagai salah satu film yang masuk wishlist nonton kamu via Netflix!